Share

Bab 9. Upacara Kematian Emily

"Om, apa dia pria tua yang menyakiti mamaku?" Axel duduk di kursi depan. Dia bersedekap dengan wajah kesal.

"Menurutmu?" David menoleh sebentar.

"Kita sama-sama pria, Om. Jadi harus bicara jujur. Kemarin aku sedikit nakal mengintip ponsel mamaku. Aku yakin Om pria sejati yang bisa menjaga rahasia ini."

"Kalau dia pria yang membuat mamamu sedih, apa yang akan kamu lakukan?" David tersenyum, dia penasaran dengan pemikiran cerdas Axel.

"Tentu saja harus membuat dia menyesal telah merusak senyuman mamaku. Aku Axel, tidak akan membiarkan siapa pun merengut kebahagiaan mamaku!" ucap Axel menggebu.

"Aku menunggu aksimu, Tampan."

"Aku juga mengharap kerjasama Om nanti. Dan jangan katakan apa pun pada mama soal hari ini. Aku tidak mau dia ketakutan."

"Siap, Tampan."

Tiba di restoran. Axel turun tanpa menunggu David. Dia berlari masuk.

"Axel, apa kamu baik-baik saja, tidak ada yang terjadi, kan?" Emily menghadang anaknya dengan wajah cemas.

Axel mencium kening dan dua pipi, lalu memeluk ibunya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status