Share

71. Rindu yang Mencair

Refleks tangan gemetar Gugun mengusap kepala Kyra penuh kasih. Setelah cukup lama membiarkan Kyra melepas rindu, Gugun berjongkok. Bibirnya mengukir senyum.

“Apa sekarang tante cantik sudah sembuh?” tanya Kyra. “Kata mama, papa tidak pulang karena harus merawat tante cantik.”

Kepolosan Kyra membuat hati Gugun terenyuh. Dia benar-benar bersalah. Dia telah menelantarkan istri dan anaknya dalam jangka waktu yang lama.

“Mulai sekarang, papa akan selalu pulang.” Getar rindu memicu gerak tangan Gugun untuk mendekap erat putrinya. Tanpa dapat dicegah, dua bulir bening menggelinding jatuh dari sudut matanya.

Memandang takjub dari tempatnya berdiri, Ainun ikut menyeka air mata. Hatinya berkata penuh damba. 'Ah, andai Mas Gugun yang kembali ….'

Dia masih belum tahu bahwa lelaki yang saat ini memeluk putrinya adalah suami yang selama ini sangat dirindukannya.

Gugun mengangkat tubuh mungil Kyra dalam gendongannya. Berjalan mendekati Ainun. Rasa hatinya tak menentu saat itu.

“Kau lebih ringa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status