Share

BAB 16

Begitu sampai di rumah sakit, Herin langsung menemui Julia yang masih terbaring koma di atas brankar rumah sakit dengan segala perlengkapan medis yang bekerja untuk tubuhnya.

Herin menghela nafas, tatapan matanya jelas sekali memperlihatkan betapa sedihnya dia melihat Julia masih belum bangun.

Herin mengusap punggung tangan Julia begitu dia berada di dekat Putri pertamanya itu, berdoa seperti doa yang sama seperti biasanya.

Kesembuhan, keselamatan, yang dia panjatkan setiap hari untuk Julia.

"Nak," panggil Herin pilu. "Kapan kau akan bangun? Ibu merasa, terlalu lama kau berbaring seperti ini akan membuat suasananya menjadi berubah. Ibu takut, kehidupan yang mulanya untukmu tidak akan terus menjadi milikmu kalau kau terus saja berbaring seperti ini," ucapnya lagi.

Herin menahan tangisnya. Kenangan bersama Putri pertamanya serasa begitu membekas di kepala dan serta hatinya.

Saat Herin mengandung Julia, saat Julia lahir dan bertumbuh setiap harinya, saat Julia kembali dari sekolaha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status