Share

Bab 6

Author: Senchaaa
last update Last Updated: 2023-04-30 08:00:16

Alister tiba di rumah sekitar pukul tujuh malam. Begitu derap langkahnya terdengar di ruang tengah, Mila buru-buru turun tangga dan menyambut suaminya itu. berniat mengambil peralatan kerja sang suami meski selama ini Alister tidak pernah menggubris kehadirannya di rumah itu.

“Tumben pulang telat Al, ada lembur ya di kantor?” tanya Mila ramah setelah berdiri di hadapan sang suami.

Alister mengembuskan napas kasar, ia membuang muka sesaat lalu menatap istrinya dengan malas.

“Enggak, tadi aku abis fitting baju sama Aya.”

Satu kalimat singkat yang terlisan sempurna dari suaminya bak peluru panas yang sukses menembus ulu hati Mila. Sakit sekali rasanya. Senyum getir wanita itu tunjukkan, dia berusaha tenang dan menampilkan ekspresi biasa.

“Kamu serius mau menikahi dia Al?” suara Mila mulai bergetar, berat rasanya mengajukan pertanyaan sederhana itu.

“Kamu pikir aku lagi bercanda?” balasan tegas dan sengit semakin menambah kadar pedih pada perasaan Mila. Setega ini Alister padanya.

“Aku hanya masih belum yakin saja dengan keputusan kamu yang tiba-tiba ini. Rasanya mustahil kamu bisa mencintai Rayasa dalam waktu sesingkat itu. Terlebih setelah apa yang terjadi di masa lalu kita. Aku tahu dengan pasti alasan kamu belum bisa menerimaku selama tiga tahun ini karena di hati kamu hanya Nindy. Kamu masih menyimpan kemarahan atas apa yang terjadi padanya di masa lalu. Aku juga tahu, sampai detik ini kamu masih menganggapku sebagai perusak kebahagiaanmu. Aku memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Itu kan yang selama ini kamu pikirkan?”

Alister tidak tahu apa alasan Mila begitu berani hari ini. Dia tampak lebih banyak bicara dari biasanya. Ini kesempatan bagus, Alister jadi lebih leluasa untuk menunjukkan sikap tegasnya.

“Jujur aku sudah malas membahas tentang masalah ini. Syukurlah jika kamu sudah sadar, aku tidak perlu repot-repot menjelaskannya lagi. Kalau kamu merasa sudah tidak sanggup untuk tinggal di rumah ini, silakan mundur. Aya siap menggantikan posisimu untuk menjadi istriku satu-satunya.”

Tes!

Air mata Mila terjatuh, mata Alister jelas menangkap bulir kesedihan itu merembes dari mata istrinya tapi tak ada sedikit pun iba di hati Alister. Entahlah mungkin perasaan pria itu sudah terkubur mati bersama jasad cinta pertamanya.

“Aku tahu siapa kamu Al, aku juga tahu bagaimana isi hati kamu yang sebenarnya. Tolong jangan lakukan hal konyol seperti ini untuk mengusirku dari hidupmu. Dengan kamu melibatkan orang ketiga seperti Aya, itu hanya akan memperumit masalah di antara kita. Aku tahu tujuanmu mendatangkan Aya pada kehidupan rumah tangga kita semata-mata untuk memukul mundur aku dari rumah ini, iya kan?”

Walau perasaannya sangat sakit, tapi Mila cukup tegar untuk mengungkapkan apa yang tersimpan di hati dan kepalanya. Dia ingin menyelamatkan rumah tangga sekaligus suaminya. Mila sakit mendapat kebencian tak berkesudahan dari Alister dan gadis itu akan lebih sakit jika melihat suaminya menderita lagi karena dirinya. Menurut Mila, keputusan menikahi Aya juga akan menjadi sumber kesengsaraan Alister pada akhirnya. Mila tidak ingin hal itu sampai terjadi.

“Wow, kupikir kamu tidak tahu aku sedalam itu Mila. Kita memang pernah berteman di masa lalu tapi tidak semua hal tentangku selalu kuceritakan padamu. Satu hal lagi yang perlu kamu tahu, tentang Nindy, sudah lama aku melupakannya. Lebih tepatnya aku berusaha mengikhlaskan dia dengan segenap perasaanku. Aku melakukan ini karena aku mencintainya dan karena aku mencintainya aku tidak ingin membuat dia bersedih dengan kehidupan percintaanku sekarang. Sebelum mengenal Aya, hatiku sudah mau mati rasanya. Tapi sejak dia datang aku kembali merasakan betapa indahnya mencintai dan dicintai. Aku tidak ingin kehilangan perasaan itu. Kuharap kamu mau mengerti, Mila.”

“Enggak Al, kamu enggak mungkin melupakan Nindy secepat itu. Aku tidak percaya kalau kamu mencintai Aya. Kamu pasti bohong, kamu melakukan ini hanya untuk membuatku sakit hati. Aku tidak akan tertipu seperti orang tuamu dan yang lainnya.”

Alister memasang senyum sinis, dia senang melihat reaksi Mila yang seperti ini. Walau tegas menentang namun dari sorot mata dan raut wajah gadis itu tampak jelas jika Mila mulai khawatir. Ada ketakutan yang terpeta jelas dari setiap semburat kecewa di wajahnya.

“Aku mencintai Rayasa, Mila. Dia perempuan spesial yang berhasil mencuri hatiku setelah Nindy. Pesonanya benar-benar membuatku gila, aku tidak bisa berpaling darinya.”

“Berhenti membohongiku seperti ini, Al!” sentak Mila dengan suara keras. Muak rasanya mendengar Alister yang terus menerus merangkai kebohongan.

“Aku tidak berbohong padamu, Mila. Bukankah kamu tahu persis bagaimana sikapku? Aku selalu mengatakan segala sesuatu dengan apa adanya. Jika aku mengatakan bahwa aku tidak bohong artinya aku tidak bohong. Jika aku bilang aku mencintai Rayasa, maka itulah kebenarannya.”

“Kamu terlihat sangat menyedihkan karena terlalu memaksakan diri untuk mengusirku pergi, Al. Aku harap kamu segera sadar bahwa apa yang kamu lakukan sekarang adalah kekeliruan besar.”

“Terserah, aku tidak peduli kamu mau percaya padaku atau tidak. Kamu mau memandangku menyedihkan atau apa pun itu, aku tidak mau tahu. Satu hal yang harus kamu terima adalah dengan atau tanpa persetujuanmu, aku akan tetap menikah dengan Aya sesuai rencanaku dan kamu tidak bisa menghentikanku untuk hidup bahagia bersama perempuan yang aku cinta!”

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Fanny Kurnia
watalnya mila mulai keliatan
goodnovel comment avatar
Ariyatna Nur Cahya Ningsih
kan kan sisi Mila mulai keluar iya nggak salah sih wajar Mila melakukan hal tersebut tapi maaf aku bukan tim mu Mila wkwk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 22

    "Astaga... orang ini benar-benar mabuk ternyata, terus kenapa tadi dia seperti orang sadar? Apa memang itu gaya mabuk khasnya?" tutur Aya saat ia kepayahan kenapah Alister memasuki unit apartemennya. Sungguh malam yang sangat panjang dan tidak mudah, dini hari Aya harus menanggung beban berat badan sang suami dan berusaha sendiri membawa pria itu menuju kamarnya yang berada di lantai 20. Peluh keringat bercucuran, sekujur tubuh gadis kamu, ia baru bisa bernapas lega ketika berhasil menghempaskan sang suami ke kasur di kamarnya. "Huhhh, akhirnya. Ahh, pinggangku rasanya seperti mau remuk. Lihat saja kamu yaa, aku enggak akan pernah ngizinin kamu mabuk-mabukkan kayak gini lagi!" Setelah mengatakan itu Aya bergegas mengambil air minum, kebetulan di kamarnya ada kulkas mini. Ia teguk semua minuman kaleng pilihannya lalu berdiri sambil memperhatikan Alister yang menggeliat kegerahan di kasurnya. Aya ingin abai tapi tak bisa, ada dorongan dalam dirinya yang meminta gadis itu untuk m

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 21

    "Wah... mas Al cilik lucu sekali ya, Nek. Pipinya gemoy tapi lesung pipinya dalam, ahhh menggemaskan," puji Aya saat dia membuka album foto masa kecil Alister yang ditunjukkan nenek Maria. Setelah berbincang dengan Vincent siang tadi, Aya memang memutuskan untuk langsung berkunjung ke rumah orang tua Alister tanpa bilang pada suaminya. Dia datang membawa sebucket Lily putih karena katanya nenek Maria sangat menyukai bunga itu. Kemudian dia juga membeli beberapa kue dan camilan manis sebagai buah tangan. Berkunjung ke rumah mertua memang harus seperti itu, sebagai tanda bahwa kita seniat dan se peduli itu pada mereka. Terserah jika orang lain tidak terima pandangan ini, yang pasti Aya sangat meyakininya. Ini ajaran dari keluarganya, jadi dia setuju-setuju saja, toh ini juga masuk akal. "Iya, Alister kecil memang sangat lucu dan menggemaskan. Dia itu sebenarnya aktif dan humoris, lihatlah semua foto-foto ini, senyumnya sangat lebar dan tulus. Ini adalah ekspresi yang paling nenek

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 20

    Mila memasuki rumah dan suasananya tampak sepi. Ia melihat jam di tangannya, baru pukul 07.38. Sebenarnya ini juga bukan pemandangan baru, Alister memng jarang di rumah, tapi Rayasa? Kenapa pengangguran itu tidak terlihat sejauh Mila memasuki rumahnya. Biasanya setiap ada Mila, Aya selalu saja menempel dan berkata hal-hal tidak penting yang semakin membuat emosi Mila meradang. ~ "Mbak, tahu enggak kemarin aku dibeliin bunga sama mas Al, bucketnya gede banget. Aku pengen bawa pulang tapi enggak jadi. Masa aku dapat sedangkan Mbak enggak, kan gak adil ya?" "Mbak Milaaa, mas Al minta dimasakin sop buntut, katanya dia lagi pengen makanan rumah. Mau bantuin aku enggak? Sebagai istri kan kita mesti berbakti sama suami ya, karena di rumah ini ada dua istri makanya Mbak harus ikut biar Mas Al bisa sama-sama makan masakan istri-istrinya." "Mbak Mila, ini aku sama mas Al kan belum sempat bulan madu ya. Kira-kira Mbak ada saran destinasi yang cocok buat honeymoon? Aku ngarepnya sih bula

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 19

    "Rayasa kebiasan lo ya, udah gue bilang jangan ganggu gue di waktu kerja!" protes Vincent sambil menyimpan tas kerjanya di meja dan duduk di kursi samping Aya."Sori, ini mendesak banget jadi gue enggak bisa nunda-nunda. Walaupun gue tahu ini jam sibuk lo tapi please kali ini gue butuh saran dan pencerahan dari lo, Vin."Vincent menghembuskan napas berat, dia meneguk segelas mocktail yang sudah tersaji di atas meja itu. Vincent yakin itu miliknya tanpa perlu bertanya terlebih dulu pada Aya."Kali ini apa lagi? Si Ali bertingkah lagi?""Enggak, bukan Alister yang bertingkah tapi keluarganya. Lama-lama gue kasihan deh Vin sama Alister. Hidupnya ruwet banget, sebagai pengamat gue aja ampe bingung. Dia kerja keras tiap hari, terus ditekan sana-sini dan kehidupannya benar-benar penuh masalah."Vincent cengo mendengar penuturan Aya itu, geli rasanya melihat Rayasa bersikap sok peduli pada orang yang kehidupannya jauh lebih stabil dibanding dirinya. Apakah dia tidak sadar jika saat ini kondis

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 18

    "Jadi orang tua Mila punya bukti tentang keterlibatan ayah Nindy dalam kasus korupsi?" Aya menegaskan setelah Alister cerita panjang lebar. Jujur Alister juga tidak paham kenapa dia jadi over sharing begini pada Aya. Meskipun perempuan itu sudah jadi istri sahnya, tetapi tidak ada jaminan bahwa Aya akan menjaga rahasia ini supaya tidak bocor keluar. Usia menamatkan cerita tentang masa lalunya, Alister sibuk bertanya pada dirinya sendiri. Apakah dia sudah sepercaya itu pada Rayasa? Apakah perempuan itu bisa menjaga semua rahasia ini? Bagaimana pun kebersamaan mereka didasari oleh perjanjian yang saling menguntungkan satu sama lain. Walaupun tidak mengikutsertakan ketulusan, seharusnya Rayasa tetap berada di pihak Alister bukan? Ya, hanya ini logika masuk akal yang bisa Alister tegaskan pada dirinya sendiri atas kepercayaan yang ia berikan pada istri keduanya. "Setahuku begitu, setidaknya hal itulah yang mendorongku untuk menjalani pernikahan dengan Mila selama

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 17

    Rayasa sedang duduk santai sambil menikmati jus sehat nan segar usai berenang di kolam yang ada di kediaman Alister Biantara. Sudah satu bulan dia menjadi nyonya rumah di sana, tapi baru kali ini dia bisa benar-benar menikmati semua fasilitas dengan tenang dan santai.Hal ini tak lain dan tak bukan karena perempuan yang hobi memeranginya sudah tidak di sana. Ternyata kalau tidak ada Mila, rumah itu benar-benar damai dan tidak seperti sarang lebah. Ya, bagi Aya, semua ocehan pedas Mila bak suara lebah yang mengiung dan memekakkan telinga."Ternyata begini ya rasanya jadi istri satu-satunya. Bebas melakukan apa saja tanpa diawasi dan direcoki. Coba kalau setiap hari begini, aku pasti akan sangat betah diam di sini," ungkap Aya sambil membenarkan bathrobe untuk menutupi bikini renangnya.Meskipun di rumah itu selalu sepi, bukan tidak mungkin jika ada pelayan laki-laki atau tukang kebun yang melintas ke area kolam renang. Bisa bahaya nanti, Aya tidak mau sedekah dengan cuma-cuma. Alister y

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status