Share

123. Amira Bukan Dukun

Keesokan harinya, kondisi kesehatan Meisya belum benar-benar membaik. Tenggorokannya masih belum bisa menerima asupan air. Apalagi makanan. Sehingga Meisya hanya memperoleh tenaga dari cairan infua saja. Kedua orang tuanya menatap puteri kesayangan;si bontot calon dokter yang kini terbaring lemah tanpa bisa makan dan minum apapun. 

Tak jauh dari sana, Reza ikut tertunduk sedih ditemani oleh mama dan papanya. Ia tidak tahu bagaimana keadaan Meisya tiba-tiba seperti ini. Padahal, waktu pulang dari rumah Amira ....

Tiba-tiba saja, mata Reza berbinar saat mengingat nama bocah SMP itu. Meisya memetik buah apel yang sudah dilarang oleh Amira. Mungkinkah gadis itu bisa membantunya menyembuhkan Meisya.

"Ada apa, Za?" tanya Yasmin pada puteranya, saat lelaki itu berjalan keluar ruang perawatan VIP dengan tergesa.

"Sebentar, Ma," jawab Reza yang sudah berada di luar. Lelaki itu berlari ke taman luar rumah sakit yang terletak di lantai tiga. Tug
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status