Share

Bab 8 | Harus Tetap Kerja

“Ak ... ah, maaf. Maksudnya, saya?” Jari telunjuk Sophia menunjuk kaku ke diri sendiri.

Merasa tak percaya diri, gadis itu mulai mengerjap-ngerjapkan kelopak mata.

Sophia tak salah dengar kan?

“Iya, itu kamu yang dipanggil,” timpal berbisik lirih Bella, yang sengaja berpura berdempetan dengan lengan Sophia.

Menarik napas perlahan, kemudian menahan di dada.

Bella ini mengapa sangat bawel? Apa dia pikir cara berbisiknya tak didengar Tuan Simon?

Astaga!

“Namamu jelas Sophia. Cepat bilang, iya. Nanti Tuan Jackson jadi marah.” Tambah Bella mengimbuhi.

Dia sengaja memprovokasi sembari berakting menatap ke depan.

Sophia meringis tak enak hati ke arah Tuan Simon, yang ikut tersenyum dengan melirik Bella dari sudut mata.

“Nona rupanya sudah akrab dengan pelayan lain.”

“Begitulah, Tuan Simon,” jawab Sophia canggung.

Siku Sophia terus menyenggol lengan Bella yang tak peka, agar segera memberi sapaan.

Namun, ternyata memang tak semudah itu.

Bella sedang asik-asiknya menatapi ketamp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status