Share

15. Pengakuan Akbar Pada Dokter Adam

POV Alya

Hujan turun begitu deras, bulir-bulir sebesar biji jagung kini menghujam tubuh. Seharusnya tadi aku bisa lebih cepat sampai jika saja tidak ada pergantian ruangan tempat berdinas.

Sedikit tak menyangka jika sekarang durasi bertemu dokter Adam akan semakin bertambah, dengan ditempatkannya aku di ruang ICU. Jika diibaratkan rumah, ICU adakah kamarnya.

Fuih!

Hari ini pun sudah beberapa kali aku bertemu dengannya. Sedikit jengkel jika Dokter Tania ada juga di ruangan itu. Sepertinya perempuan tersebut menyengaja menampakkan kedekatannya dengan dokter Adam. Bahkan tadi aku melihat dengan mata kepala sendiri, Dokter Tania menyelipkan tangan pada lengan dokter Adam. Apa lelaki itu nggak sadar jika sedang didekati? Oh, pasti sadar donk, namanya sama-sama suka.

Ck! Biarlah! Apa peduliku.

Sudah sepuluh menit lamanya menerobos hujan, mata sudah terasa perih. Bulir-bulir hujan kian membesar, semakin menyiksa ketika menghantam tubuh. Tak seperti biasa, jarak Jati-Demak, terasa sangat pan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Susianah 1969
bagus aq suka
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
lbh sukak sma dokter adam sich, tpi hrs gercep ya dokter adam, slma 6 thn apa gk bisa radit ngasi tau ke alya klo dia sudah cerai n itu bkn anaknya hihi geblek bgttt, al mending sma dokter adam aja lah
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
perempuan geblek.
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status