Share

Bab 18. Niat Bercerai

Bagas menghela napas mendengar sahutan Delisa. Beberapa hari menjadi istrinya, Delisa belum memanggil Tantri dengan sebutan ibu. Hubungan keduanya juga belum bisa dekat. Bagas kira, itu hanya awal-awal saja, tapi ternyata beberapa hari belum juga berubah.

Akhirnya dia hanya diam dan pasrah saja dengan keadaan itu. Asal Delisa tetap bersamanya, dia tidak akan mempermasalahkan. Mungkin juga karena baru beberapa hari.

"Kamu mau beli apa buat oleh-oleh?" tanya Bagas.

Delisa menoleh ke samping. Menatap ke sepanjang jalan yang mereka lalui.

"Nanti kalo ada toko oleh-oleh, aku minta berhenti," sahut Delisa.

Bagas mengangguk. Betapa sulit menawari Delisa. Tiba-tiba dia ingat dengan Anita yang selalu mengoceh sepanjang perjalanan ketika dia pernah mengantarnya ke pasar.

"Mas Bagas, nanti mampir ke toko buah ya, aku kepengen anggur."

"Mas Bagas, kayaknya seblak enak ya?"

"Mas, boleh nggak aku beli dawet di sana itu. Nanti sekitar seratus meter lagi berhenti ya?"

Berbagai pertanyaan Anit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status