Share

3. Olga Kembali Melapor

Bab 3 Olga Kembali Melapor

"Lang, kamu malam ini lembur lagi?"

Elang menoleh dan dia bisa menemukan sosok Wahyu yang sedang berdiri di samping meja kerjanya, teman baiknya itu lantas menarik sebuah kursi agar bisa duduk di sebelahnya.

"Memangnya kenapa?" tanya Elang seraya kembali menoleh dan memfokuskan pandangannya kembali ke komputer yang masih menyala, menunjukkan banyak sekali tabel yang berisikan angka.

"Kalau lembur, aku juga mau ikutan." Wahyu menggaruk tengkuknya.

"Loh, tumben kamu mau lembur?" Alis Elang terangkat naik, sebab tidak biasanya Wahyu ingin mengambil lembur. "Biasanya kamu selalu pulang ontime, nggak mau ambil lemburan juga. Ada apa?" tanya Elang penasaran.

"Adikku nabrak orang, Lang. Aku butuh banyak biaya, makanya aku berniat buat ambil lemburan banyak bulan ini," sahut Wahyu sambil menghela nafas panjang.

"Astaghfirullah! Jadi gimana? Adik kamu baik-baik aja, kan?" tanya Elang simpati.

"Alhamdulillah, adikku dan juga orang ditabrak selamat. Tapi, motor mereka hancur, rusak parah. Kami wajib ganti, sebab memang adikku yang salah." Wahyu menjelaskan. "Sudah dihandle sama pamanku, tapi tetap saja aku butuh uang untuk menggantinya. Makanya aku mau lebur, Lang. Tapi, kamu tahu sendiri kalau aku ini nggak pernah lembur, kan? Aku takut sendirian di kantor, makanya kalau kamu lembur juga ... aku bisa tenang," lanjut Wahyu nyengir.

"Duh, masalahnya aku nggak lembur hari ini, Yu," sahut Elang menggaruk pelipisnya.

"Hah? Kenapa? Bukannya kamu selalu ambil lemburan?" Mata Wahyu bahkan membulat saat mendengar kata-kata Elang.

Bukan apa-apa, tapi semua orang di kantor ini tahu bagaimana obsesi Elang akan lembur.

"Aku capek, mau istirahat," sahut Elang sekenanya. "Udah seminggu lebih aku nggak lembur, Yu," sambung Elang lagi.

"Wah! Rekor!" gumam Wahyu takjub.

Hampir lima tahun mereka bekerja bersama, dan Wahyu selalu kagum dengan semangat Elang dalam mencari uang. Sejak menikah tujuh bulan yang lalu, hampir setiap malam Elang akan lembur. Sedikit banyak Wahyu tahu kalau Elang kini juga menghidupi mertuanya yang ada di desa, benar-benar sosok yang patut diteladani.

Padahal gaji mereka cukup besar sebenarnya, sebab mereka bekerja di perusahaan asing di bagian keuangan. Gaji tiga belas juta rupiah setiap bulannya, dan jika ditambah dengan lemburan maka Wahyu yakin Elang bisa menerima gaji di angka hampir menginjak dua puluh setiap bulannya.

"Aku sama Miya juga mau program hamil niatnya, Yu. Kami mau punya anak secepatnya," ujar Elang tiba-tiba.

"Wah! Bagus itu," sahut Wahyu cepat.

Elang menoleh sekilas, tetapi menghela nafas setelahnya. "Biayanya pasti besar," kata Elang lagi.

"Tergantung, Lang. Lagian kalian kan periksa dulu lah awalnya, kalau tidak ada masalah ... paling dokter hanya menyarankan obat dan juga beberapa saran untuk kalian," jawab Wahyu menenangkan. "Semangat, Bro!"

*******

Elang membelokkan mobil yang dia naiki ke halaman rumah ibunya, tadi dia mendapatkan titah agar mampir ke sini sebelum pulang ke rumah terlebih dahulu.

Entah apa yang akan ibunya itu katakan, tetapi Elang yakin hal itu pasti sangat penting. Sebab suara Olga memang terdengar berbeda tadi, Elang takut wanita yang berstatus sebagai Ibunya itu sakit atau kenapa-kenapa.

"Elang, cepat ke sini!" Olga segera melambai saat melihat Elang turun dari mobil.

"Buru-buru banget sih, Ma. Ada apa?" tanya Elang bingung, tetapi dia tetap mempercepat langkah kakinya agar segera sampai ke teras, di mana Olga sedang duduk sekarang.

"Kamu itu sebenarnya udah marahin si Miya belum, sih? Udah kamu nasehati dia?" tanya Olga balik.

Elang mengernyitkan keningnya, sebab tiba-tiba Olga malah membahas Miya yang notabene tidak ada di sini.

"Memangnya kenapa, Ma? Ya, iya lah. Aku udah menasehati Miya, kok," jawab Elang sekenanya.

"Berarti istrimu ini yang bebal!" balas Olga geram.

"Maksudnya?" Elang bertanya bingung.

"Lihat ini!" Olga menunjukkan ponselnya pada Elang, dan di sana terpampang nyata sebuah video yang sukses membuat Elang terbelalak kaget.

"I—ini?"

******

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status