Home / Romansa / Istri Yang Tak Diinginkan Tuan CEO Dingin / Bab 6. Baju Tidur Penggoda Iman

Share

Bab 6. Baju Tidur Penggoda Iman

Author: Anggun_sari
last update Last Updated: 2025-07-16 15:49:31

Kylen menyeringai, jari tangannya menjalar mengusap rambut Leticia, sementara matanya mengunci pandangan gadis itu. Wajah tegang serta rona merah di wajah Leticia membuatnya merasakan sesuatu yang menarik. Menggoda gadis itu, misalnya.

“Menurutmu, apa yang bisa kita lakukan?” bukan menjawab, Kylen justru semakin menggoda Leticia.

“Kita sudah menikah, bukankah kita bisa ....”

“Stop!” pekik Leticia, menutup matanya.

Leticia mencoba mempertahankan diri untuk tidak tergoda oleh sentuhan Kylen, meski nyatanya tubuhnya menginginkan sentuhan yang lebih dari saat ini. Sensasi yang tidak pernah dirasakannya, membuat ia ingin merasakan itu.

“Bukankah kamu mengatakan tidak akan menyentuhku,” lirih Leticia. Matanya terbuka menatap iris mata Kylen yang gelap.

“Aku tidak pernah mengatakannya. Saat itu aku mengatakan kita lihat saja nanti.”

Leticia menelan ludahnya susah payah. Otaknya berusaha untuk mencari cara lain agar Kylen menghentikan semua ini. Namun, otaknya seakan membeku. Terlalu lama di situasi saat ini, dia tidak yakin akan tetap bisa mempertahankan kesadarannya.

“Aahh ....”

Leticia menggeram, usapan tangan Kylen pada pahanya membuat atensinya kembali sebelum bisa menemukan cara lepas dari Kylen. Napasnya terasa terhenti saat tangan Kylen bergerak semakin ke atas.

“Jangan mengkhianati hatimu. Kamu juga menginginkannya kan.” Kylen menyeringai. Bibirnya kembali menyentuh kulit leher Leticia, menggoda gadis itu semakin dalam.

Leticia memejamkan mata seiring sapuan bibir Kylen yang menyentuh lehernya. Tubuhnya memanas merasakan semuanya .

Dua sampai tiga detik Leticia terbuai oleh sensasi nikmat yang diberikan oleh Kylen, hingga dering ponsel miliknya menyadarkannya dari buai kenikmatan.

“Ponselku berbunyi,” cicit Leticia. Tangannya mendorong tubuh Kylen, memberikan jarak agar dia bisa bergerak mengambil ponselnya.

“Kekasihmu?” tanya Kylen. Dia berjalan ke arah ranjang, memilih duduk di sana sambil memperhatikan Leticia.

Leticia menggeleng. Bibirnya tertarik, meski panggilan itu berakhir saat hendak diangkat. Pesan yang dikirim oleh si pemanggil cukup membuatnya senang. Setidaknya dia tahu jika orang itu akan kembali.

“Lalu?” Kylen menyelidiki. Senyum di wajah Leticia menimbulkan pertanyaan besar di hatinya. Dia sama sekali tidak tahu bagaimana kehidupan Leticia sebelumnya. Dia juga tidak berniat mencari tahu.

“Jika kamu telah memiliki kekasih, aku harap kamu bisa memberi pengertian padanya. Aku tidak akan menyuruhmu mengakhiri hubungan itu, hanya saja aku ingin selama menjadi istriku kamu tidak terlibat dalam hubungan apa pun!” ujar Kylen panjang lebar.

Leticia meletakkan kembali ponselnya di atas nakas. Ia menatap sebentar Kylen, sebelum menyeret kopernya masuk ke dalam kamar mandi.

“Tenang saja, aku tidak akan terlibat dengan laki-laki manapun!” balas Leticia sebelum menutup pintu kamar mandi.

Berbeda dengan Kylen yang tampak senang, Leticia yang telah menyelesaikan mandinya terlihat menggeram kesal. Saat ini perempuan cantik itu masih menggunakan handuk untuk menutupi tubuhnya. Tidak ada pakaian yang benar-benar bisa di sebut pakaian. Hanya ada lingerie dan gaun tidur super tipis di dalam kopernya. Salahnya karena tidak mengecek koper yang dibawanya. Ia terlalu percaya begitu saja dengan ibunya.

“Ini jauh lebih baik dari pada yang lainnya. Aku rasa memakai ini tidak buruk. Kylen juga tidak akan memakanku, hanya karena baju tidur tipis kan. Bukankah dia sudah memiliki kekasih,” oceh Leticia sambil memegang baju tidur tipis berwarna merah.

Leticia menatap pantulan dirinya di depan cermin, ini---terlalu menggoda. Baju tidur tipis berwarna merah itu terlihat kontras dengan warna kulitnya yang putih pucat.

“Atau aku memakai jubah mandi saja?” gumam Leticia bimbang. “Tapi aku tidak akan bisa tidur dengan nyaman jika memakai jubah mandi,” imbuh Leticia bermonolog sendiri.

Leticia mengacak rambutnya frustasi. Hanya perkara baju, ia harus mendekam di dalam kamar mandi untuk waktu yang lama. Mungkin lebih dari satu jam, hingga suara ketukan pintu memaksanya keluar.

“Kamu ....”

Suara Kylen tertelan. Tenggorokannya terlihat naik turun saat menatap tampilan Leticia yang terlihat menggoda. Dia memang pernah berkata tidak akan tergoda. Namun, melihat secara langsung lekuk tubuh Leticia yang terbalut gaun tidur tipis, sisi prianya terbangun begitu saja.

“Hanya ada baju ini yang layak aku gunakan,” terang Leticia sambil menggigit bibirnya.

Kylen kembali menelan ludah, gerakan Leticia yang menggigit bibirnya semakin membuatnya terbakar gairah. Tanpa kata, tanpa ijin, Kylen menempelkan bibirnya pada bibir Leticia. Hanya menempel, sebelum akhirnya Kylen melumat bibir pink milik Leticia.

Tidak mendapatkan penolakan dari Leticia, membuat Kylen memperdalam lumatannya. Lumatan yang awalnya biasa saja kini semakin menuntut. Tangan Kylen tak tinggal diam, tangannya menyusup masuk ke dalam, mengusap lembut bongkahan padat milik Leticia.

Erangan halus dari bibir Leticia membuat Kylen mengharapkan lebih. Pria itu menggendong Leticia dan membaringkannya di atas ranjang. Matanya yang berkabut gairah menatap manik mata Leticia yang juga dipenuhi gairah.

Sebagai wanita yang belum pernah merasakan sensasi nikmat seperti ini, tentu Leticia mudah terbakar gairah. Miliknya bahkan sudah basah sebelum Kylen menyentuhnya.

“Lakukan dengan pelan. Aku dengar ini sangat menyakitkan,” pinta Leticia. Suaranya terdengar serak.

“Kamu---masih perawan?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Yang Tak Diinginkan Tuan CEO Dingin    Bab 8. Kekasih Yang Kembali

    Kylen menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumahnya. Pria itu sama sekali tidak memperdulikan tatapan penuh tanya yang dilemparkan Leticia. Membiarkannya begitu saja lalu berlalu melaju bersama kuda besinya. Tujuannya saat ini adalah rumah sakit.Berita yang Owen bawa tentang Shanon yang menggerakkan tangannya, membuat ia ingin segera melihat wanita yang dicintainya itu. Ia rela menempuh jarak ratusan kilo meter demi semua itu.“Bagaimana keadaannya?” Kylen yang baru sampai di rumah sakit langsung menuju ke ruang rawat Shanon. Di sana ada Owen yang duduk sambil membaca buku. Owen menggelengkan kepala. “Nona Sahanon hanya menggerakkan tangannya, Tuan.”Owen menunduk kepalanya, merasa bersalah karena membuat Kylen mengakhiri bulan madunya lebih cepat.“Maaf…,” cicit Owen.Kylen diam. Pria bermata tajam itu berjalan mendekat ke ranjang pasien. Tangannya menggenggam tangan Shanon. Mengecupnya beberapa kali lalu menyimpannya di pipinya.“Apa kamu merasakan sesuatu? Maaf karena me

  • Istri Yang Tak Diinginkan Tuan CEO Dingin    Bab 7. Kebahagiaan Yang Memudar

    Kylen menghentikan gerakannya. Wajah Leticia yang terlihat kesakitan meski bibirnya tertutup, membuatnya tak tega jika harus memaksa miliknya untuk terus mendobrak dinding pertahanan Leticia. Pria itu menjauh, mengambil minuman dingin yang ada di lemari es. Dia perlu sesuatu yang dingin untuk membuat suhu tubuhnya kembali normal. “Kenapa? Apa aku tidak menarik?” Pertanyaan bernada protes itu keluar dari bibi Leticia. Tubuhnya yang polos ia tutupi dengan selimut. Jujur ada rasa kecewa dalam dirinya ketika Kylen menghentikan pergulatan mereka. Rasanya seperti terbang tinggi lalu dihempaskan begitu saja. Sakit dan malu.“Tidurlah. Aku akan berolahraga sebentar di bawah.” Bukan menjawab, Kylen justru memerintahkan Leticia untuk tidur.Leticia berdecak. Dengan kesal ia memakai kembali pakaiannya. Bukan untuk bersiap tidur seperti yang diperintahkan oleh Kylen, melainkan berjalan mendekat ke arah Kylen.“Aku tidak bisa tidur. Kamu pikir aku bisa tidur setelah apa yang kita lakukan tadi,”

  • Istri Yang Tak Diinginkan Tuan CEO Dingin    Bab 6. Baju Tidur Penggoda Iman

    Kylen menyeringai, jari tangannya menjalar mengusap rambut Leticia, sementara matanya mengunci pandangan gadis itu. Wajah tegang serta rona merah di wajah Leticia membuatnya merasakan sesuatu yang menarik. Menggoda gadis itu, misalnya.“Menurutmu, apa yang bisa kita lakukan?” bukan menjawab, Kylen justru semakin menggoda Leticia. “Kita sudah menikah, bukankah kita bisa ....”“Stop!” pekik Leticia, menutup matanya.Leticia mencoba mempertahankan diri untuk tidak tergoda oleh sentuhan Kylen, meski nyatanya tubuhnya menginginkan sentuhan yang lebih dari saat ini. Sensasi yang tidak pernah dirasakannya, membuat ia ingin merasakan itu.“Bukankah kamu mengatakan tidak akan menyentuhku,” lirih Leticia. Matanya terbuka menatap iris mata Kylen yang gelap.“Aku tidak pernah mengatakannya. Saat itu aku mengatakan kita lihat saja nanti.”Leticia menelan ludahnya susah payah. Otaknya berusaha untuk mencari cara lain agar Kylen menghentikan semua ini. Namun, otaknya seakan membeku. Terlalu lama di

  • Istri Yang Tak Diinginkan Tuan CEO Dingin    5. Honeymoon

    Pagi ini Kylen mengajak Leticia pergi ke catatan sipil untuk mengurus pernikahan mereka. Tanpa gaun pengantin dan juga pesta meriah, kini status mereka telah berubah menjadi sepasang suami istri.Leticia tersenyum tipis, melihat buku kecil yang ada di tangannya. Statusnya telah berubah, dari lajang menjadi istri orang. Helaan napas panjang yang keluar dari bibir Leticia, mengundang perhatian Kylen, hingga membuatnya menoleh.“Kenapa? Tidak suka?”Leticia memutar bola matanya. Ekspresi Kylen yang datar dan dingin sunguh membuatnya ingin menonjok wajah tampan itu. Bagaimana bisa pria itu masih bersikap biasa saja setelah membuat orang-orang kecewa akan keputusannya. Meski hanya menikah kontrak, setidaknya Kylen bisa mengadakan pesta sederhana untuk menyenangkan hati orang tua mereka.“Kemana?” tanya Kylen, mencekal tangan Leticia ketika gadis itu berlalu begitu saja dan mengabaikannya.“Aku tidak suka diabaikan! Jika aku bertanya, maka jawab!” Sorot mata tajam Kylen, memberi peringatan

  • Istri Yang Tak Diinginkan Tuan CEO Dingin    4. Membawa Calon Istri

    “Silahkan, Nona!”Leticia menarik napasnya dalam-dalam. Dia kembali datang seperti yang Kylen minta, tanpa tahu apa yang akan dilakukannya hari ini.“Nona …?” Owen, menjulurkan tangannya, memerintahkan Leticia, sekali lagi untuk segera masuk ke dalam.Leticia kembali menarik napas, kali ini lebih dalam dan lebih panjang dari sebelumnya. “Terima kasih,” ucap Leticia melempar senyum manis kepada Owen, setelahnya ia melangkahkan kaki masuk ke dalam.Kylen duduk di kursi kebesarannya, menatap tampilan Leticia yang memakai blazer merah dipadukan dengan rok di atas lutut dengan warna senada. Tidak buruk, tapi dia tidak terlalu suka dengan itu.“Bukankah aku menyuruhmu untuk datang jam sepuluh!” Alih-alih mengomentari penampilan Leticia yang cukup mengganggu matanya, Kylen justru melayangkan protesnya karena Leticia datang terlambat.Leticia tersenyum, menunjukkan deretan gigi putihnya yang berjajar rapi. “Maaf …,” ucap Leticia.“Tadi, ayah mengajakku berbicara banyak hal, jadi aku sedikit t

  • Istri Yang Tak Diinginkan Tuan CEO Dingin    3. Sebuah Perjanjian

    Leticia terus meremas jari-jemarinya, berpikir jawaban apa yang harus diberikan pada Kylen. Dia masih di ruang kerja Kylen, tanpa laki-laki itu. Kylen meninggalkannya karena harus menghadiri rapat. Siapa yang menyangka Kylen akan memberikan tawaran yang sama dengan ayahnya. Pernikahan! Sungguh, dia tidak ingin terjerat dalam hubungan bernamakan pernikahan. Ada banyak hal yang masih ingin dilakukannya.“Ah … sial!” umpat Leticia mengacak rambutnya frustasi.Leticia gelisah. Perempuan cantik dengan balutan dress berwarna salem itu berjalan mondar-mandir. Menolak tawaran Kylen, bukankah itu sama dengan tidak mendapatkan bantuan dan dia harus menerima tawaran dari ayahnya, menikahi pria asing. “Tuhan … bagaimana ini! Apa yang harus aku lakukan?” Leticia kembali mengacak rambutnya, wanita itu terus bergumam hingga sosok bertubuh tinggi besar yang berjalan melewati pintu, membuatnya menutup rapat-rapat mulutnya. Kylen, telah kembali. Wajah laki-laki itu sama seperti sebelumnya, datar ta

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status