Share

BAB 104. Prilaku Erlan Menjadi Aneh.

Penulis: Bayang Cermin
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-27 00:06:15

"Pak Erlan?" gumam Nadine pelan.

"Nesya?" desis Erlan menatap lekat mata wanita itu yang begitu mempesona bagai cahaya bintang dimalam hari. Setiap kedipan membawa aura misterius yang tak dapat diungkapkan.

Tangan Erlan menyanggah tubuh Nadine. Wajah mereka sangat dekat, hampir tidak ada cela untuk udara lewat.

Beberapa menit mereka bertatapan. Ada rasa getar di jantung Erlan. Namun, ada rasa puas di hati Nadine. Ia tersenyum lebih menggoda.

Senyuman Nadine seolah tertinggal di mata Erlan. Buru-buru Nadine melepaskan dekapan Erlan.

"Maaf, maaf Pak," gumam Nadine mencoba bersikap terkejut dan takut. "Aku memang ceroboh."

"Nggak apa-apa. Kamu mau kemana?" tanya Erlan membuang rasa gugupnya.

"A—aku mau ke kantin. Bukannya ini jam makan siang yah?"

"Oh iya, aku hampir lupa. Ayo aku antar!" ajak Erlan sambil melangkah.

"Pak? Pak Erlan sebaiknya makan sendiri aja. Aku mau makan sendiri. Gak enak di lihat orang," kata Nadine menghentikan langkahnya.

"Oh, yah sudah kalau begitu, kita makan di
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 104. Prilaku Erlan Menjadi Aneh.

    "Pak Erlan?" gumam Nadine pelan."Nesya?" desis Erlan menatap lekat mata wanita itu yang begitu mempesona bagai cahaya bintang dimalam hari. Setiap kedipan membawa aura misterius yang tak dapat diungkapkan.Tangan Erlan menyanggah tubuh Nadine. Wajah mereka sangat dekat, hampir tidak ada cela untuk udara lewat.Beberapa menit mereka bertatapan. Ada rasa getar di jantung Erlan. Namun, ada rasa puas di hati Nadine. Ia tersenyum lebih menggoda.Senyuman Nadine seolah tertinggal di mata Erlan. Buru-buru Nadine melepaskan dekapan Erlan."Maaf, maaf Pak," gumam Nadine mencoba bersikap terkejut dan takut. "Aku memang ceroboh.""Nggak apa-apa. Kamu mau kemana?" tanya Erlan membuang rasa gugupnya."A—aku mau ke kantin. Bukannya ini jam makan siang yah?""Oh iya, aku hampir lupa. Ayo aku antar!" ajak Erlan sambil melangkah."Pak? Pak Erlan sebaiknya makan sendiri aja. Aku mau makan sendiri. Gak enak di lihat orang," kata Nadine menghentikan langkahnya."Oh, yah sudah kalau begitu, kita makan di

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 103. Melamar Kerja

    Selamat pag ... "Erlan tidak meneruskan ucapannya. Ia menatap Nadine sambil ternganga. Seolah tidak percaya, apa yang dilihatnya adalah wanita cantik yang tak dapat diungkapkan."Kenapa Pak? Ada yang salah rupanya sama saya."" tanya Nadine tersenyum, membuat kecantikannya terlihat berlipat-lipat. Dan membuat mata Erlan tidak berkedip."Kamu—kamu seperti familiar sekali? Apa kamu artis? Seperti yang pernah saya lihat? Kenapa ada artis datang kesini?""Maaf Pak, saya bukan artis. Saya cuma orang biasa yang mau melamar kerja di sini.""Ouw, boleh, boleh. Siapa nama kamu?" tanya Erlan gugup."Nama saya Nesya Pak. Silahkan Bapak cek surat lamaran saya." Nadine menyodorkan map itu ke Erlan. dengan cepat Erlan mengambil map biru itu dari tangan Nadine.Setelah beberapa menit Erlan membaca, dan sudah ada tanda tangan acc dari Eli. Ia langsung menerima Nadine menjadi karyawan disana tanpa syarat. "Kamu ingin melamar kerja sebagai keuangan, atau sebagai sekretaris? Kebetulan di sini bagian K

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 102

    "Semoga mereka semua tidak ada yang mengenaliku lagi," gumam hati Nadine."Dulu di kantor itu, mereka semua menghina-hina aku sebagai perempuan kotor.""Apa sekarang mereka akan menghina aku juga? Dimananya aku dapat dihina? Cih! Semua wanita disana sok cantik dan munafik!" cibir bibir Nadine.Ia menatap wajah barunya di cermin rias. Ia tersenyum puas. Rambutnya dibiarkan terurai panjang lurus di bawah bahu. Ia tidak perlu memakai make up lagi. Karena hasil operasi plastiknya berhasil dengan sempurna.Kulitnya yang dulu kusam tak terurus, kini menjadi bersinar putih bersih dengan bermacam-macam vitamin untuk menstabilkan kecerahan kulit dan berat badan. Wajahnya mulus bagai air bening yang mengalir tak ternoda."Mas Erlan, tunggulah pembalasanku! Mantan suami yang dulu aku cintai. Namun, semakin aku mencintaimu, semakin besar kepalamu!" gumamnya perlahan.Satu minggu di rumah kontrakan minimalis dengan tiga kamar, Nadine menempati bersama Ghia. Dan baru hari ini ia selesai dengan semu

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 101. Mimpi Itu

    "Tinggallah kamu di hotel ini dulu Nadine. Papa sedang suruh Pak Darman cari kontrakan." ujar Stev setelah masuk ke dalam kamar hotel mewah dengan ranjang ukuran king size. Drrrrt Drrrrt Drrrrrt! Suara getar panggilan dari ponsel Aldiano. "Pak Darman," gumamnya sambil mengangkat benda itu. "Halo Pak, selamat malam," sapa suara dari seberang telpon. "Iya, Pak Darman? Ada apa?" "Saya sudah menemukan kontrakan untuk Nona Nadine. Rumahnya tidak terlalu besar. Kamarnya hanya ada 3.Tapi dekorasinya rumah itu sangat memukau. Bapak tidak akan kecewa." "Berapa pertahunnya?" tanya Aldiano. "70 juta Pak. Besok silahkan Bapak lihat sendiri. Strategis di pinggir jalan." "Baik, besok saya survei kesana," jawab Aldiano menutup sambungan telpon. "Kamar ini tempat kamu malam ini Nadine. Mungkin hanya semalam, dan besok kamu bisa pindah ke kontrakan. Pak Darman sudah menemukan kontrakan yang sederhana, tapi strategis," ujar Stev "Dan kamu akan ditemani seorang teman yang menjaga kam

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 100. Kembalinya Nadine

    Suasana Bandara terlihat tidak begitu padat. Walau banyak orang berlalu lalang kesibukannya masing-masing.Di tengah-tengah mereka terlihat dua wanita sedang mengambil koper di bagasi. seorang wanita separuh baya tidak pudar kecantikannya. Terlihat masih segar, dengan wajah yang glowing. Di sampingnya, seorang wanita muda berbadan seksi, namun tertutup oleh long blazer coat berwarna hitam panjang selutut, dengan kancing terbuka. Kaca mata hitam melekat dimatanya.Rambut hitam panjang lurus. Membuat penampilannya lebih elegan. Bukan itu saja, wajahnya bersinar glowing dengan kecantikan mirip salah seorang artis wanita Korea berlesung pipi itu tersenyum pada Pamela sang ibu yang sudah menemaninya selama di Korea."Kita sudah sampai sayang." ucap Pamela tersenyum.Nadine membalas senyuman sang ibu. Beberapa pria yang berpapasan, melirik ke arah Nadine. Mereka saling berbisik."Itu kan artis Korea, siapa ya, namanya? aku lupa. Aku mau foto sama dia. Waw ... cantiknya menggoda!"Salah seo

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 99. Melepas Kemarahan yang Terpendam

    Wanita separuh baya keluar dari kamar. Sosok Alena yang dulu kurus, penyakitan, kini terlihat segar dan tubuh lebih gempal. Ia terkejut melihat kedatangan Erlan di rumah ini. "Erlan? Ngapain kamu kesini?" "Mama Alena? Sekarang Mama kelihatan lebih gemuk dan segar. Mama udah sembuh Ma?" "Hmm. Tentu saja saya sehat di rumah ini. Dari pada di rumah kamu, hidup penuh hinaan dan siksa batin. Seolah saya dan Nadine sampah disana! Bisa-bisa saya mati disana!" Erlan menunduk, tidak dapat berkata apa-apa. Ia akui, dirinya salah. Tidak pernah mau peduli dengan Nadine dan Alena. "Ma, bagaimana kabar Nadine? Nadine dimana Ma?" "Buat apa kamu cari Nadine lagi? Ini sudah bukan urusan kamu? Emangnya siapa kamu sekarang? Kamu bukan siapa-siapa Nadine lagi Erlan!" "Tapi aku khawatir sama Nadine Ma, beberapa minggu ini Nadine nggak ada. Aku nggak pernah melihat Nadine lagi Ma." "Jangan panggil aku Mama! Stop! Berhenti kamu berpura-pura! Berhenti bersandiwara! Ke mana aja kamu selama in

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status