Home / Rumah Tangga / Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya / ๐—•๐—”๐—• ๐Ÿฑ. ๐— ๐—ฒ๐—น๐—ฎ๐—ธ๐˜‚๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐——๐—ก๐—”

Share

๐—•๐—”๐—• ๐Ÿฑ. ๐— ๐—ฒ๐—น๐—ฎ๐—ธ๐˜‚๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐——๐—ก๐—”

Author: Bayang Cermin
last update Last Updated: 2025-05-08 12:52:26

"Hmmmโ€”Apa yang kamu lakukan ... " suara Nadine terdengar pelan sedikit tidak jelas.

Suster Irma mundur beberapa langkah. "Maaf Nona, saya cuma ... " suara suster Irma terputus ketika mendengar suara Nadine berbicara lagi.

"Kamu jahat Mas, kamu jahat!"

Ucapan Nadine saat ini, menjadikan suster Irma mengerutkan dahinya. Mata Nadine tetap terpejam. Dadanya naik turun dengan teratur. Suster Irma mencoba mengibaskan tangannya di depan mata yang terpejam. Namun, mata Nadine tetap terpejam tanpa gerak.

Suster Irma menghela nafas lega. 'Ternyata dia cuma mimpi.'

Diambilnya kantong plastik klip obat. Perlahan jemarinya menarik sehelai rambut Nadine. Lalu kembali jari itu mengambil 2 helai rambut Nadine yang panjang lurus. Ketiga helai rambut didapatkan sudah. Dimasukkan ke dalam kantong plastik klip.

"Syukurlah, aku bisa dapatkan rambut nona Nadine," gumam suster Irma tersenyum puas, meninggalkan ruangan itu.

Tengah malam menunjukkan pukul 12 malam. Rumah sakit mulai sunyi. Hanya suara jam dinding berdetak halus di ruang dokter Stev yang sedang menunggu.

Bukan menunggu pasien atau apa pun. Tapi menunggu suster Irma yang ditugaskan mengambil sampel rambut Nadine. Rasa gelisah mulai menyelimuti pikirannya. Begitu banyaknya misteri di kepalanya.

Ingatannya mulai mundur ke masa lalunya bersama Pamela. Istri yang begitu dicintai. Malam pertama setelah mereka sah menjadi suami istri yang harus saling menghormati dan menghargai. Pamela begitu cantik mempesona.

Apa lagi saat Pamela mengandung dan melahirkan anak perempuan. Kebahagiaan mereka sangatlah lengkap.

Namun, petaka yang tak terduga datang begitu saja. Saat Pamela dinyatakan mengidap gangguan mental, Baby Blues. Entah kenapa, ada rasa kesedihan yang mendalam, yang membuat ia menangis tiba-tiba.

TOK! TOK! TOK!

Suara ketukan pintu mengagetkan dokter Stev. Sontak ia menoleh ke pintu.

"Maโ€”โ€”masuk!"

Suster Irma membuka pintu lebih lebar lagi, dan melangkah menghampiri dokter Stev. Mereka duduk berhadapan. Wajahnya tampak lelah.

"Saya sudah mendapatkannya Dok, ini sampelnya,"

Suster Irma menyerahkan tiga helai rambut di dalam kantong plastik klip.

"Ini benar-benar rambut wanita itu kan? Jangan sampai salah!" imbuh sang dokter.

"Saya gak mungkin salah Dok. Dan pasien sendiri saat ini sedang tidur lelap." jawab Suster meyakinkan.

"Baiklah, sekarang kamu boleh pergi, untuk berjaga-jaga pada istri saya!"

"Baik Dok, saya permisi!"

sepeninggal suster Irma, ruangan kembali sunyi. Stev menatap tiga helai rambut di dalam kantong klip. Lalu ia meraih ponselnya, mencari kontak: Dr. Laras Widiasri, ahli genetika molekuler yang berada di laboratorium bagian forensik.

"Halo," suara wanita di seberang telpon.

"Selamat malam, menjelang pagi Dok," lanjut Stev.

"Iya dokter Stev. Tumben Dokter telpon tengah malam? Pasti ada keperluan yang sangat penting."

"Yah, pastinya seperti itu Dok. Saya ingin meminta bantuan dokter untuk cek DNA seseorang," ujar Stev.

"maksud Dokterโ€”DNA? DNA untuk siapa?"

"Maaf Dok, ceritanya panjang. Untuk penjelasannya menyusul nanti aja," jawab Dokter Stev, tidak ingin menjelaskan sekarang. Karena ini bukan waktunya untuk bercerita.

"Baiklah, kalau begitu, silahkan bawa kemari sampel apa saja yang diperlukan! Dan akan saya usahakan secepatnya mungkin."

"Baik, saya kesana sekarang!"

Dokter Stev mengambil sampel rambut Nadine dan rambut miliknya. Dan darah di dalam toples kecil, yang ia ambil dari Nadine, kemarin untuk keperluan transfusi. Dua toples kecil bertuliskan Stev Kenrick dan Nadine Soraya. Secepatnya ia bergegas setengah berlari ke ruang laboratorium.

Di ruang laboratorium berpintu kaca yang tak terkunci. Sehingga Dokter Stev dapat masuk dengan leluasa menghampiri Dokter Laras, menyerahkan sampel tersebut.

"Jadi anda ingin tes DNA dengan pasien yang ada di rumah sakit ini? Baiklah. Hasilnya akan saya lakukan semaksimal mungkin. Kemungkinan satu minggu sudah selesai," ujar dokter Laras.

"Baik, Terima kasih Dok. kalau begitu saya permisi!" Pamit dokter Stev meninggalkan ruang Laboratorium, melangkah ke ruang IGD.

Di ruang IGD, Nadine masih tertidur lelap. Di sebelahnya, Pamela membuka matanya. Pandangannya tertuju pada dokter Stev, sang suami yang duduk disampingnya "Pa, Mama ada dimana ini?"

Mendengar suara sang istri, wajah dokter Stev tersenyum sumringah. "Kamuโ€”kamu sudah siuman sayang?"

"Memangnya apa yang terjadi sama mama Pa?" bola mata Pamela mengelilingi seisi ruangan.

"Sudahlah, jangan banyak bicara dulu, yang terpenting kamu sudah sadar. Beruntung ada yang mendonorkan darah buat kamu Ma."

"Siapa Pa?" tanya Pamela mengernyitkan dahinya.

"Kamu itu kekurangan darah yang lumayan banyak. Sedangkan golongan darah kamu kan langka. Beruntung wanita itu mendonorkan darahnya buat kamu sayang." ucap dokter Stev sambil menunjuk ke arah Nadine.

"Siapa dia Pa?"

Dokter Stev melangkah ke samping, membuka tirai yang setengah menutupinya. "Dia yang mendonorkan darahnya buat kamu Ma."

Pamela menatap Nadine yang masih terlelap menghadap ke samping, tepat ke arah Pamela.

"Pa, dia cantik yah. Tapi kurus sekali. Sepertinya dia wanita sederhana. Tapi ... " Pamela menatapnya lebih dalam lagi ke Nadine. "Wajahnya sangat familiar."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Rayaย ย ย BAB 214. Hari Pernikahan Nadine

    Tim Event Organizer (IO) yang dipimpin oleh Tiara, hari masih subuh, mereka sudah berkumpul di gedung bintang lima pada pusat kota. "Halo tim decor. tolong pastikan bunga-bunga di meja sesuai konsep garden luxury. Oh iya, Lighting ayo fokus di pelaminan dan juga aisle ya," tukas Tiara. "Semua harus perfect, jangan ada yang lamban!" Tidak menunggu waktu yang lama, gedung sudah berubah menjadi lautan bunga mawar merah dan bunga anggrek. Karpet merah terbentang panjang hingga ke pelaminan. Musik mulai melakukan sound check. Piano dan biola saling berpadu dengan lembut dan romantis. Di ruang rias, Nadine duduk dengan gaun putih dipenuhi 500.000 kristal Swarovski berbentuk kecil-kecil. Menjadikan tubuh itu indah berkilau bagai alami, dan wajah yang cantik luar biasa. Di sampingnya Zarah mengenakan gaun Tori Spelling tersenyum di depan cermin. Dia tidak mengira, kalau pernikahannya akan semewah ini. Dua pengantin itu merasakan ada kegugupan. Karena hari itu mereka menjadi putri dong

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Rayaย ย ย BAB 213 Persidangan Pamela

    Di ruang persidangan sudah ramai pengunjung. Termasuk beberapa wartawan. Ketegangan memenuhi ruangan itu. Pamela duduk di kursi terdakwa. Di sampingnya Robert Sanjaya, duduk dengan map tebal berisi bukti. Hakim mempersilahkan pihak pembela untuk menyampaikan bukti baru yang sah. Robert berdiri melangkah maju ke depan. โ€‚"Maaf yang Mulia. Hari ini saya sudah mengumpulkan bukti, kalau klien saya tidak bersalah. Bukti telah menunjukkan siapa yang membuat kecelakaan itu terjadi, sehingga menyebabkan jebolnya rem mobil Ibu Pamela. Saat itu, Ibu Pamela membuang stir untuk menyelamatkan diri. Tapi tanpa disengaja, di sana ada pengendara motor." Lalu dia memberikan beberapa lembar kertas berisi bukti. Dan menyerahkan layar proyektor yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Saat proyektor dinyalahkan, Lampu ruang sidang sedikit diredupkan. Rekaman CCTV jelas terlihat seorang pria bermasker mengendap-endap ke kolong mobil. Pelaku tersebut diperkirakan bernama Erlan Biantara 29 tahun. Robert mempe

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Rayaย ย ย BAB 212 Butik Gaun Pengantin

    Di butik gaun pengantin Aldiano berdiri sambil menelusuri setiap rak berisi gaun pengantin, yang sulit untuk menjadi pilihan. Semua gaun itu sangat indah."Aku bingung untuk memilih. Sebaiknya kamu aja yang pilih.""Aku maunya gaun yang sederhana, tapi terlihat elegan dan romantis."Nadine melihat satu persatu gaun yang ada di rak. Tapi Aldiano memanggil pelayan."Mbak, saya mau gaun yang sederhana, elegant dan rekomendasi di toko ini. Harga tidak menjadi masalah.""Baik Pak, tunggu sebentar," jawab pelayan masuk ke dalam.Beberapa menit kemudian, pelayan kembali membawa beberapa gaun berwarna putih berkilau."Ini ada 3 pilihan Pak. Model Victoria Swarovski, harga 14 miliar. Ada diskon 10 persen dari harga ini. Gaun ini dipenuhi permata Swarovski."โ€‚pelayan memberikan gaun itu untuk di coba Nadine. Maka Nadine masuk ke kamar ganti. Beberapa menit kemudia dia keluar dengan gaun penuh dengan kristal Swarovski. Membuat seluruh tubuh dan wajahnya terlihat bercahaya. Dia memperlihatkan ke

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Rayaย ย ย BAB 211. Kelwin melamar Zarah

    "Aldiano menyalami Kelwin. "Ayo masuk.""Wah, rumahmu seperti istana," ucap Kelwin menyapu ruangan itu."Ternyata ada Zarah juga di sini. Kapan kamu datang Zar?""Baru aja kok. Kamu sendirian Dokโ€”eh Kak?""Iya, aku sendirian. Kamu kenapa gak telpon aku mau kesini? Biar aku antar sekalian," tanya Kelwin duduk di samping Zarah."Aldiano berbisik ke telinga Kelwin. "Kelihatannya kamu sudah dekat dengannya.""Ya, begitulah. Hahaha. Bagaimana kamu sama Nadine? Apakah sudah di ambang pernikahan?""Aku sedang mencari tanggal. Besok kita mau lihat-lihat gaun pengantin," Jawab Aldiano."Beneran? Aku boleh ikut gak?" tanya Kelwin berbisik."Boleh dong. Kamu nginap aja disini. Biar besok kita jalan bareng," jawab Aldiano.Mereka saling bincang sampai hari berganti gelap. Dimana Zarah harus kembali, mengingat sang ayah sendirian di rumah. Akhirnya Kelwin mengantar Zarah pulang. Sebelum pulang, Kelwin mengajak Zarah makan di luar.Sesampai di restauran, Kelwin mengajaknya duduk di kursi sudut yang

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Rayaย ย ย BAB 210. Kembalinya Zarah

    "Zarah, aku bener-bener mengucapkan terima kasih sama kamu. Aku sangat berterima kasih sama kamu dan ayah kamu. Tapi maaf, aku tidak bisa menjadi kekasih kamu. Karena ada masalalu yang belum aku selesaikan. Aku sudah mempunyai calon istri. Aku minta maaf yah," ucap Aldiano memberi pengertian pada Zarah. "Nggak, aku gak mau Rehan. Aku sudah mencintai kamu. Aku udah berusaha melupakan kamu selama ini. Tapi sulit. Aku gak bisa," tangis Zarah semakin keras. Nadine turun dari mobil menghampir Aldino yang masih dalam pelukan Zarah. "Aldiano, lebih baik suruh masuk aja ke dalam. Malu dilihat orang. Silahkan kamu kasih pengertian sama dia." Aldiano melepaskan pelukan Zarah yang semakin erat. "Nggak, Aku nggak mau kehilangan kamu. Tolong nikahin aku Rehan," "Zarah, kita harus bicara di dalam. Jangan seperti ini. Ayo masuk ke dalam mobilku." Akhirnya Zarah masuk ke dalam mobil duduk di samping Nadine. "Ma, ini Tante siapa?" tanya Albert memandang Zarah. "Ini Tante Zarah sayang

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Rayaย ย ย BAB 209. Kepulihan Aldiano

    Stev tiba-tiba ada di belakang Nadine, entah sejak kapan dia ada disana. Wajahnya berbinar. Bibirnya tersenyum mendengar kedua anaknya saling jatuh cinta."Papa akan mengurus pernikahan kalian secepatnya. Papa bahagia sekali kalau kalian memang sudah saling cinta. Dan Papa juga baru tahu, kalau kalian sudah lama saling kenal."Suara Stev mengagetkan Nadine dan Aldiano. Nadine membalikkan badannya. Wajahnya memerah tanda tersipu."Papa? Papa sejak kapan di sini?""Hahaha, itu gak penting. Yang penting, Papa mau punya cucu dari kamu Nadine. Umur kamu sudah cukup loh. Berilah Papa Mama cucu."Nadine dan Aldiano saling pandang, dan tertawa kecil."Pa, sejak kapan Aldiano mulai bisa mengingat lagi?" tanya Nadine. "Kok aku gak tahu?""Mulai sejak dia melewati masa kritisnya, Aldiano sudah ingat semua. Oh, iya. Dokter Martin mengatakan, pergeseran tulang di kepala Aldiano sudah pulih seperti semula." kata Stev sambil membuka amplop coklat besar, berisi hasil CT scan milik Aldiano.Stev menun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status