Share

252. 89 Hari Lagi

Author: Henny Djayadi
last update Last Updated: 2025-11-23 13:04:46

Kamar itu remang, hanya diterangi lampu tidur kecil di meja samping. Hawa dingin Salatiga merayap masuk lewat celah jendela, membuat Archie merengek gelisah seperti mencari sesuatu yang tak ia pahami.

Berulang kali Naira mencoba memberikan ASI kepada Archie, tapi bocah itu menolak dan tetap menangis. Naira menjadi panik, dia menyentuh kening bayinya, tidak demam tapi mengapa sejak tadi rewel.

“Archie… sayang… kenapa lagi, hm?” bisik Naira lirih, wajahnya lelah tapi matanya waspada sepenuhnya pada bayinya.

Bayi mungil itu tetap menangis, tubuh mungilnya menegang, seolah protes pada dunia.

Naira menghela napas panjang. “Kenapa sih, Nak? Biasanya kamu selalu tidur cepat…”

Saat itu terdengar bunyi klik halus dari pintu. Naira menoleh cepat dan tubuhnya refleks menegang.

Alex masuk. Kembali menyelinap ke kamarnya seperti seseorang yang tahu jika kedatangannya tidak akan mendapat penolakan, dan diterima tanpa harus mengetuk pintu terlebih dahulu.

“Nai…” bisik Alex pelan, seolah takut mengej
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Luly Chan
suka banget kalau mode daddy alex keluar. cepatan nikah alex n naira lama amat 89 hr lagi.
goodnovel comment avatar
Dimas rengga permana Firmansyah
Archie aja kangen Daddy masa iya mommy nya gk kangen hehe
goodnovel comment avatar
Yani Armen
episode yg menghangatkan hati, suka Thor interaksi Archie Alex dan Naira sweet walaupun sebentar.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft   319. Cinta adalah Kelemahan

    “Ini bukan seperti yang kamu pikirkan, May.”Suara Revan rendah, namun ada getaran aneh yang tidak mampu ia sembunyikan.Itu bukan pembelaan seorang pria yang tertangkap basah berselingkuh, melainkan alarm peringatan dari seseorang yang baru saja melihat maut melambai di layar ponselnya.“Tapi semua akun medsosnya masih aktif, Van! Kamu bilang dia sudah tidak ada di hidupmu,” sahut Maya. Cemburu yang sedari tadi ia tahan kini tumpah, menggetarkan bahunya yang hanya tertutup selembar kain tipis.Revan menurunkan ponselnya perlahan. Ia menghela napas panjang, seolah sedang membuang seluruh sisa oksigen di paru-parunya.“Ini tanda bahaya,” gumamnya lebih kepada diri sendiri.Pria itu berbalik, menatap langsung ke netra mahasiswa tahun kedua itu. Tidak ada lagi kerlingan nakal atau senyum godaan yang biasa ia gunakan untuk mencairkan suasana.“Ada yang harus segera aku selesaikan. Sekarang.”Ia bangkit dari ranjang, mengenakan celana dengan gerakan cepat. Kepala sudah penuh skenario. Pesa

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft   318. Sebuah Pesan

    "Ada masalah?"Naira bertanya dengan nada yang sangat hati-hati. Pernikahan mereka memang belum genap satu tahun, namun Naira telah belajar membaca Alex lebih baik dari siapapun. Pria itu bisa menyembunyikan lelahnya di balik setelan jas mahal, tapi ia tidak bisa menyembunyikan kekosongan di matanya.Sejak melangkah masuk ke rumah, Alex hanya diam. Seberapa keras pun ia berusaha memasang topeng ketenangan, Naira bisa merasakan ada beban tak kasat mata yang merunduk di pundak suaminya."Ini bukan soal kantor, kan?" pancing Naira lagi. Firasatnya mengarah jauh ke seberang samudera. "Tentang Emma?"Alex berdecak, sebuah reaksi spontan yang terlihat penuh ketidaknyamanan. Ia mengalihkan pandangan, merasa seolah privasinya sedang ditelanjangi."Aku sudah jelaskan berkali-kali, Nai. Aku tidak ada hubungan apa pun dengan perempuan itu.""Maksudku bukan itu," potong Naira lembut, berusaha meredam defensif suaminya. "Apakah keluargamu di sana masih memaksamu untuk menikahinya?"Bukannya menjaw

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft   317. Penjara

    Beban itu tidak pernah benar-benar berkurang. Justru setiap detiknya, ia merasa seolah sedang memanggul seluruh beban dunia di pundaknya yang mulai merapuh.Namun, di tengah kesunyian ruang kerja yang luas itu, Edward Vancroft masih bisa menyunggingkan senyum.Sebuah senyum kecil yang gemetar, seperti sisa cahaya senja yang berjuang menembus celah tirai sebelum ditelan malam.Bukan angka-angka saham yang memerah, bukan pula laporan akuisisi yang membuat dadanya sedikit melonggar. Ada harapan lain. Sesuatu yang jauh lebih organik, sesuatu yang berdenyut di luar jangkauan kekuasaannya.Ia membuka laptopnya dengan gerakan sangat hati-hati, seolah jari-jarinya sedang membelai porselen retak yang sewaktu-waktu bisa hancur.Sambungan jarak jauh diaktifkan. Cahaya biru dari layar memantul di wajahnya yang letih, mempertegas garis-garis usia yang tidak bisa lagi disembunyikan oleh setelan jas mahal.Namun, seketika itu juga, senyumnya luruh.Wajah yang muncul di layar tampak seperti cermin ma

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft   316. Janji yang Mengikat

    Di kantornya, Edward duduk di balik meja kerja besar. Tirai setengah terbuka, cahaya siang masuk seperti saksi bisu yang tak mau ikut campur.Detektif swasta itu duduk di depannya. Jasnya rapi, tapi matanya lelah. Bukan lelah fisik. Lebih ke lelah karena berhadapan dengan kasus yang sengaja dibuat buntu.“Bagaimana perkembangan penyelidikan kematian anak-anakku?” tanya Edward. Suaranya tenang, terlalu tenang untuk seorang ayah.Detektif itu menarik napas.“Tidak ada perkembangan signifikan, Tuan Vancroft.”Edward tidak bereaksi. Ia sudah menduga.“Pemilik bengkel yang memperbaiki mobil sebelum kecelakaan,” lanjut detektif itu, datar,“orang yang selama ini kita curigai, melarikan diri beberapa hari lalu.”Edward menautkan jari.“Dan?”“Dia ditemukan tewas tadi malam.”Hening jatuh seperti debu. Pelan, tapi menyesakkan.“Berdasarkan hasil forensik,” kata detektif itu lagi, kini lebih hati-hati, “waktu kematiannya tidak berselisih lama dengan kematian putra pertama Anda.”Edward menutup

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft   315. Beranak Pinak

    Suara ketukan sepatu yang beradu dengan lantai marmer itu terdengar seperti dentum lonceng kematian bagi Edward. Memekakkan telinga, meski ruangan itu luas dan sepi.Pria tua itu memejamkan mata rapat-rapat. Ia mengenali irama langkah itu bahkan sebelum gagang pintu bergerak.Itu adalah langkah yang selalu membawa badai, langkah yang membawa suara-suara tinggi, keputusan sepihak, dan bara dendam yang tampaknya enggan padam dimakan usia.Pintu besar itu terbuka tanpa ketukan. Tanpa salam. Seolah kesopanan adalah hal terakhir yang pantas ada di kediaman Vancroft.Angelina melangkah masuk. Bahunya tegang, ditarik tinggi-tinggi seolah ia sedang mengenakan baju besi, dan matanya menyala oleh amarah yang tidak lagi ia coba sembunyikan. Ia memamerkannya seperti sebuah trofi.“Kenapa?” tanya Angelina, suaranya menggelegar membelah kesunyian. “Apa alasanmu tidak merestui pernikahan Alex dan Emma?”Edward membuka matanya perlahan. Wajahnya tetap tenang—terlalu tenang, jenis ketenangan yang hany

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft   314. Ah... Lex

    Seharian itu wajah Alex seperti langit yang lupa caranya cerah. Cemberutnya keras berat. Bukan karena bisnis. Bukan karena keluarga. Tapi satu kata kecil yang terasa seperti pengkhianatan besar.Bah.Alex mendengarnya dengan dada yang langsung panas. Bukan ‘dadda’, bukan pula daddy.“Bah,” ulang Archie menggeliat ingin menuju ke ruang ruang kerja daddynya.Sesekali menepuk-nepuk dada Alex terkesan memaksa.“Kamu dengar itu?” Alex menatap Naira penuh tuduhan. “Itu salah siapa.”Naira menahan senyum.“Itu bagian dari fase pertumbuhan Archie,” ucap Naira ringan.Selama di asuh Risa, Archie sering di ajak jalan-jalan. Lingkungan vila di Salatiga, banyak dihuni para pensiunan yang ingin menikmati keindahan alam. Mungkin, interaksi mereka dengan Archie membuat, bayi itu terbiasa menyebut kata ‘bah’.“Bisa jadi maksudnya bapak.” Naira menoba mengelak, berharap bisa menenangkan hati suaminya“Tidak.” Alex menggeleng tegas. “Itu jelas bukan aku.”Sejak saat itu Alex berubah jadi bayangan Archie

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status