Share

Fakta terbalik

Author: Tiffany
last update Last Updated: 2024-06-17 22:41:15

Begitu berhenti di depan rumah mama dan papa jelas saja aku langsung membeku sejenak, membiarkan mesin mobil terus menyala dan merasa ragu untuk melanjutkan langkah. Aku ragu mematikan mesin mobil, ragu turun dari mobil dan ragu untuk masuk ke rumah orang tua ku. Aku tahu ini tidak baik-baik saja, aku mungkin akan selesai setelah bertemu mereka. kemungkinan besar aku akan diajar habis-habisan oleh papa atau aku akan dipukul dengan gagang sapu oleh Mama, perselingkuhan jelas menjadi momok paling dibenci kedua orang tersebut dan aku melakukannya. Tidak bisa kubayangkan bagaimana kemarahan orang tuaku nanti saat bertemu denganku di mana mereka tahu dari kanina jika dia lelah dengan pernikahan kami dan ingin bercerai karena aku berselingkuh.

"Fuhhhh." Aku menghela nafasku kasar hingga pada akhirnya memutuskan untuk mematikan mesin mobilku, setelah nya bergerak turun jadi mobil secara perlahan di mana Aku pada akhirnya berjalan masuk menuju ke arah pintu utama rumah dengan jantung yang tidak baik-baik saja.

"Kau sudah datang?"

Belum juga aku sampai pada pintu utama rumah, sebuah suara sudah mengejutkan ku, membuatku sedikit menegang dan langsung menghentikan langkah kakiku begitu saja. Aku kenal betul suara sang pemilik. Langsung menoleh, membalikkan tubuh dan menatap siapa yang bicara pada ku.

"Kami cukup lama menunggu kamu, Will." Itu adalah mama ku.

Dengan perasaan yang tidak baik-baik saja aku langsung menjawab ucapan mama.

"He em, maaf Kate terlambat, pekerjaan di kantor cukup banyak dan membuatku kesulitan untuk datang lebih awal." Secara jujur lidahku cukup kelu untuk menjawab pertanyaan dari mama, Aku tidak berani menatap bola mata wanita yang ada di hadapanku tersebut karena aku tahu ini pasti tidak baik-baik saja.

Mama terlihat mengulas senyumannya ke arahku masih dalam tatapan lembut dan hangat, tidak menampilkan kemarahan atau rasa benci sama sekali pada ku, bahkan aku tidak melihat ada kemoceng atau gagang sapu yang dipegang mama yang dipersiapkan untuk memukul diriku. Wanita paruh baya itu tiba-tiba memelukku secara perlahan, bisa kurasakan emosionalisme yang dipendam di dalam hati mama seolah-olah mencoba untuk menahan Isak tangisnya.

"Ma?" Jujur saja aku merasa cukup bersalah mencoba menahan semuanya dan tidak bisa mengeluarkan kata-kata.

Mama melepaskan pelukannya dari ku, dia meraih telapak tangan ku dan wanita itu berkata.

"Masuklah, papamu sudah menunggu sejak tadi." Mama bicara sambil menepuk-nepuk pelan punggung tangan ku.

Aku tentu saja mengerutkan kening, agak heran melihat ekspresi mama apalagi cara mama bicara kepada diriku. Wanita itu sama sekali tidak marah, melainkan menampilkan satu sisi kesedihan di Bali bola matanya. Alih-alih berani bertanya ada apa, aku memilih diam dan bergerak masuk ke dalam rumah diikuti mama. Dan bisa kulihat di dalam sana di dalam ruang tamu papa telah menungguku sejak tadi.

Bisa aku lihat papa menunggu ku dengan kegelisahan, tatapan bola mata laki-laki itu langsung tertuju padaku saat melihat aku masuk ke dalam rumah. Aku mereka tidak baik-baik saja dan aku pikir sebelum kalian pacaran papa menyalakanku lebih baik aku meminta maaf atas apa yang aku lakukan pada Kanina.

"Kau sudah datang rupanya?" Papa bicara dengan menatap tajam kearah ku.

"Pa?" Suaraku terdengar pelan, aku menghentikan langkah dan mencoba menahan segala rasa.

"Bagaimana bisa kau dan Kanina?" Papa bertanya, menjada kalimat nya dengan tatapan penuh kekecewaan dan terselip kemarahan didalam nya.

"Perselingkuhan?" Dan papa kembali bicara, kali ini papa memajukan langkah.

Aku mencoba menahan nafas, aku pikir apa mungkin aku akan dihajar?.

"Maafkan aku, pa." Dan percayalah, lidah ku keluh, aku cukup kehilangan kata-kata.

Breng***k memang diriku karena berselingkuh tapi tidak begini juga cara Kanina mengadu, gadis itu seolah-olah sengaja ingin membuat ku mati di salahkan dan di hajar habis-habisan. Tidak menyangka di balik sifat patuh, penurut dan diam nya terselip kelicikan tersendiri.

Aku pikir tunggu saja Kanina, jika kamu bertemu mungkin aku akan menghancurkan dia, ah tidak apa perlu aku pukul saja dia? Atau perlukah aku membuat perhitungan ekstra?. Jangan berharap aku akan memaafkan nya karena membuat masalah jauh lebih awal dan menjelek-jelekkan aku didepan mama dan papa. Mentang-mentang dia menantu kesayangan, dia bisa berbuat sekehendak hati nya.

"Sial." Umpat ku dalam hati.

"Pa maafkan aku, aku akan menjelaskan semua nya." Dan sebelum kemarahan papa memuncak hingga menyulitkan aku, membuat ku tersudut atau papa bisa saja berbuat sesuatu di luar pemikiran misal nya menghapus ku dari daftar penerima ahli waris, tidak mengakui aku lagi menjadi anak atau nanti menyalahkan Helena karena ulah Kanina. Ada baiknya aku bicara, meluruskan semua nya dan sedikit menjelaskan jika sejak pertama pernikahan kami sudah tidak sehat. Bukan aku tega berselingkuh tapi aku benar-benar tidak bisa mencintai Kanina meskipun sudah 2 tahun berlalu. Hati tidak bisa dipaksakan, mau bagaimanapun aku tidak bisa lagi bertahan dengan Kanina.

"Tidak usah dijelaskan, papa sudah cukup mendengar penjelasan Kanina." Dan papa menyela, dia terlihat menampilkan kekecewaan dan kemarahan yang bercampur aduk menjadi satu saat ini.

Mendengar ucapan papa jelas saja membuat ku mencoba menahan emosi didalam hati, Kanina benar-benar gadis sial**n tidak berhati, apa yang sudah dia katakan pada papa dan mama ku hingga papa tidak butuh penjelasan ku.

"Tapi pa, setidaknya dengarkan penjelasan ku." Aku masih berusaha bicara, jangan sampai papa tidak mempercayai ku.

"Aku sama sekali tidak.... maksud ku ucapan Kanina..." Aku sedikit gugup dan terbata-bata, ingin berkata aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti Kanina, aku selingkuh karena memang sajak awal aku mencintai Helena bukan Kanina. Tapi perjodohan yang dibuat mama dan papa membuat aku kesulitan. Aku terpaksa meninggalkan Helena demi Kanina ahh tidak kami membuat perjanjian dan akhirnya kami tiba pada titik ini. Dan saat aku mencoba melalukan pembelaan hal tidak terduga terjadi saat papa menyela ucapan ku dan berkata.

"Kau berhak menceraikan nya jika Kanina memang benar-benar berselingkuh." Ucap papa cepat sambil menatap dalam bola mata ku.

"Papa dan mama tidak menyangka dia bisa berselingkuh di belakang mu, Will." Dan kali ini suara mama ikut terdengar.

Bayangkan bagaimana ekspresi ku saat mendengar apa yang diucapkan mama dan papa.

"Ya?" Jelas saja aku terkejut setengah mati.

"Bagaimana?" Aku jelas saja gugup, bertanya dengan jantung berdegup kencang dan mencoba menajamkan kembali pendengaran ku.

"Pa, ma..." Dan ditengah keadaan yang jelas membuat aku bingung, satu hal mengejutkan terjadi. Suara seseorang menyeruak masuk dari arah luar, aku hapal betul suara tersebut.

Buru-buru aku menoleh dan melihat sosok tersebut, dimana sosok itu kini berdiri tidak jauh dari kami, menatap kami secara bergantian di mana tepat di samping sosok tersebut terdapat seseorang yang cukup asing didalam pandangan ku.

"Ada apa ini?" Aku bertanya dalam hati, mengernyitkan dahi dengan jutaan tanda tanya yang menghiasi kepala.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri yang aku sia-siakan   Ending

    Trangggg.Suara perpaduan tongkat kayu dan jeruji besi terdengar memekakkan telinga, membuat siapapun yang ada di sekitar sana cukup terkejut dibuatnya di mana bisa dilihat seorang penjaga sipir bergerak dengan langkah yang begitu pongah, melangggakkan kepalanya berjalan menuju ke arah depan.Wajah tidak bersahabat dari sosok tersebut terlihat dengan jelas, di mana orang-orang yang ada di dalam jeruji pasti masing-masing cukup enggan untuk melihat sosok tersebut yang tidak lain seorang perempuan berusia hampir kepala 4. Orang-orang jelas enggan untuk menatap langsung perempuan tidak ramah itu apalagi harus berinteraksi dengan nya. Mereka tahu perempuan bengis dengan wajah tidak bersahabat dan tidak ramah itu bukanlah orang yang baik untuk di tatap apalagi diajak bicara. Daripada menyulitkan diri sendiri mereka lebih baik tidak menantang perempuan tersebut. Dan yang jelas mereka tidak akan mau berurusan dengan perempuan itu.Kini bisa dilihat perempuan itu bergerak menuju ke ujung ruan

  • Istri yang aku sia-siakan   Jelang final

    "Bagaimana, dok?" Dia bertanya dalam kegelisahan mendalam, menatap sosok dokter yang baru saja keluar dari dalam ruangan di mana William berada.Dokter di hadapannya terlihat menghela nafas nya pelan, dia menatap Kanina kemudian mencoba mengulas senyuman getir. "Kita berusaha semaksimal mungkin, sisa nya Allah yang paling tahu dan tergantung perjuangan pasien sendiri ingin terus bertahan atau menyerah."Ahhh ucapan sang dokter terdengar begitu mengerikan, siapa yang tidak shok mendengar nya coba. Kanina jelas terdiam, memundurkan langkahnya dan nyaris jatuh ke belakang. Jika bukan karena Nayla menangkap tubuh nya dan menahan nya mungkin Kanina sudah jatuh terhenyak ke lantai."Tiap waktu kita akan terus mengecek perkembangan nya." Lanjut dokter itu lagi.Tidak usah panjang lebar, dia sudah paham maksud dari dokter di hadapannya. Nayla jelas menangis dalam diam, menggenggam erat telapak tangan Kanina dan membawa kakak ipar nya menuju ke kursi dimana mereka menunggu tadi."Kamu mendeng

  • Istri yang aku sia-siakan   Sedikit lagi

    Catatan = kak komen yuk, kalian pengen nya Will dan Kanina gimana?. Sebab penulis matikan William ada yang ga setuju, penulis biarkan mereka kembali bersama ada juga yang ga setuju, jadi serba salah 🤧🥺.*****Suara branker dorong terdengar memecah keadaan, roda branker dorong terus saling sahut menyahut antara satu dengan yang lainnya, di mana bisa dilihat beberapa orang berpakaian serba putih terus bergerak dengan cepat membawa tubuh yang tergeletak tidak berdaya juga berhamburan darah yang memenuhi tubuh tersebut di atas branker dorong menuju ke arah sebuah ruangan di ujung tempat tersebut.William tidak baik-baik saja, laki-laki itu tergeletak tak berdaya dan ada pada masa kritisnya, tabrakan yang dilakukan oleh Helena jelas tidak main-main. Kemarahan perempuan itu membuncah di mana dia memang berniat untuk mencelakai dan menghabisi nyawa Kanina. Sayangnya William datang dengan cepat, mencoba untuk menyelamatkan sang istri nya. Hal itu jelas saja membuat Helena histeris saat dia

  • Istri yang aku sia-siakan   Sampai pada titik ini

    Tatapan mataku terus tertuju pada Helena, bisa aku lihat gadis itu mencoba menggenggam erat telapak tangannya. Aku tahu Helena pasti tertekan dan sangat marah dengan apa yang aku ucapkan barusan.Ekspresi manja nya tadi langsung berubah, dia sempat bergelayut manja, sempat merengek minta di belikan ini itu bahkan sempat meminta ku mengantar nya pergi ke rumah teman baik nya. Tapi semua kemanjahan dan suara rengekan nya kini berubah drastis, wajahnya terlihat mendung dan kecewa berat."Mari berpisah." Itu yang aku ucapkan pada gadis tersebut barusan.Bayangkan bagaimana ekspresi gadis itu saat mendengar apa yang aku ucapkan, seketika bisa aku lihat bola mata Helena berkaca-kaca, dia bisa jadi akan menangis sebentar lagi. Dan aku jelas paling sulit saat melihat Helena terluka atau menangis, tapi aku tidak mungkin tidak meneruskan keadaan dan tidak mungkin tidak menghentikan hubungan kami karena aku tahu pada akhirnya harus ada yang kupilih di antara Helena dan Kanina."Kamu sedang berca

  • Istri yang aku sia-siakan   Menuntaskan segalanya

    "Kematian ibu ku semakin menyakiti ku tiap kali melihat wajah mu saat kita bertatap muka." Daaarrrr.Dan percayalah ucapan Kanina kali ini bagaikan petir di pagi hari tanpa langit gelap atau hujan melanda. Akhirnya Kanina tahu tentang sebuah kenyataan yang mungkin sudah disembunyikan oleh semua orang.Seketika ucapan Kanina membuat aku kehilangan kata-kata."Oleh karena itu mari bercerai, Will.""Aku tidak akan pernah mau menceraikan kamu." Aku gila, mungkin saja. Apalagi memberanikan diri berkata begitu di saat kemarahan Kanina masih menggebu membara.Aku tidak rela menerima permintaan Kanina untuk menceraikan nya, meksipun aku tahu selama ini aku sudah menyia-nyiakan nya. Bukankah Tuhan selalu mau memberikan kesempatan kedua pada para umat manusia yang hendak bertaubat? Lalu apakah aku tidak boleh mendapatkan kesempatan kedua dari Kanina?."Aku tahu aku salah, terlalu banyak menyakiti kamu kemarin tapi itu tidak menjadi alasan untuk aku dan kamu harus bercerai saat ini.' bersikukuh

  • Istri yang aku sia-siakan   Meledak tanpa batas

    Aku menatap Kanina yang baru saja menyelesaikan sesi memasak nya. Menghidangkan makanan di atas meja dan membiarkan aku untuk melahap makanan ku. Aku tahu, dia berdiam untuk pergi menghindariku seperti biasa nya tapi kali ini Aku bersumpah tidak akan membuat kami berada di tempat yang berbeda atau di meja yang berbeda saat makan bersama. Kanina baru saja melepaskan apron memasaknya, hendak berlalu meninggalkan diriku tapi dengan cepat aku langsung menari tangannya hingga membuat istriku tersebut terkejut."Eh?" Kanina refleks terkejut, dia menoleh dan memundurkan langkahnya, melepaskan pegangan ku dari telapak tangan nya."Bukankah aku sudah bilang, mari makan bersama." Ucap ku kemudian.Kanina diam mendengar ucapan ku, dia mengernyitkan dahi agak nya heran dengan perubahan ku pagi ini. Dia terlihat mematung, seperti nya mencerna apa yang sebenarnya terjadi pada ku."Duduk dan makan lah bersama." Kembali aku bicara, mungkin terdengar seperti perintah.Dengan ragu-ragu Kanina perlahan

  • Istri yang aku sia-siakan   Apa ini

    Demi Allah aku bingung dengan keadaan dimana saat ini aku menyadari jika aku berada di dalam kamar yang jelas tidak asing, tidak lain adalah kamar ku sendiri.Aku mencoba menyentuh kening ku untuk beberapa waktu, berusaha menyadarkan diri 💯 % saat ini, berpikir apakah aku bermimpi atau aku benar-benar terjaga dari mimpi.Suara alarm dari handphone ku memecah keadaan, aku masih mengukung tubuh Kanina dimana handphone ku tergeletak tepat di atas kepala Kanina. Layar handphone ku mengeluarkan warna, ada tanggal yang tertera di sana. Seketika aku membulatkan bola mata ku, menatap tanggal yang tertera di sana. Senin, 1minggu lebih sebelum Kanina berkata mari bercerai, Will.Seketika aku menatap wajah Kanina, mengabaikan gawai yang mengeluarkan suara pengingat waktu jika ada rapat penting yang harus aku hadiri.Wajah Kanina terlihat panik dan memerah, dia ketakutan melihat tatapan ku saat ini."Aku tidak bermaksud lebih, aku mencoba membangunkan mu tapi...." Aku masih mencerna keadaan sa

  • Istri yang aku sia-siakan   Mendekati final

    Pov author."Tidak kah kamu ingin memberikan aku sedikit saja kesempatan kedua?" Sebuah tanya melesat dibalik bibir William, hari sebelum nya saat pernikahan Kanina akan berjalan dalam hitungan detik kemudian. Dia kembali mencoba menyakinkan Kanina.Tatapan mata Kanina yang hangat dan lembut terlihat menatap William untuk beberapa waktu, tidak tersimpan sedikit pun dendam atau kemarahan disana. Seperti biasa Kanina menatap nya hangat dan penuh cinta, memandangi wajahnya dengan tatapan berkaca-kaca, meskipun di abaikan William berkali-kali nyatanya tidak membuat Kanina mengubah sifat nya. Gadis itu begitu hangat, memperlakukan William seperti suami sesungguhnya, tidak terbesit sedikitpun keinginan di hati Kanina untuk mengkhianati William atau mendustai nya. Meskipun bertahun-tahun menjalankan pernikahan tanpa cinta dari William, Kanina selalu berlaku layak nya istri Solehah yang sungguh begitu pantas untuk diperjuangkan oleh laki-laki tersebut dikemudian hari.Seburuk apapun perlakuan

  • Istri yang aku sia-siakan   Aku tidak baik-baik saja

    "Kamu baik-baik saja, Will?" Seseorang bicara, menyentuh bahu ku pelan.Aku sama sekali tidak menoleh, memilih menatap hujan salju yang memenuhi jalanan ibukota Paris. Membiarkan pandangan ku terus menatap lurus kedepan, enggan mengeluarkan suara ku sama sekali sejak tadi.Pikiran ku berkelana terlalu jauh, entahlah rasanya aku kehilangan semangat hidup secara tiba-tiba. Aku berdiri di balik dinding kaca besar, menjulang tinggi menatap hujan salju yang kian menggebu."Kamu tidak bersiap-siap untuk pergi?" Dan kembali suara itu terdengar, membuat aku mau tidak mau menoleh ke asal suara.Julian berdiri di samping ku, menikmati kopi hangat nya yang kini mulai dingin. Musim salju benar-benar mengubah apapun menjadi dingin dengan cepat."Dia akan menikah." Dan akhirnya aku bicara, menatap Julian sejenak.Harga diri ku terasa menghilang ketika aku tahu Kanina benar-benar meninggalkan ku dan akan menikah dengan laki-laki lain yang jauh mencintai nya. Nyatanya persetujuan ku atas tawaran Kani

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status