Istriku Ayo Kita Menikah Lagi!

Istriku Ayo Kita Menikah Lagi!

By:  Lunoxs  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
16 ratings
98Chapters
73.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Setelah Zara melahirkan, ambil anakmu dan ceraikan Dia. Zara tidak pantas jadi bagian keluarga kita." Kalimat itu begitu menyakitkan bagi Zara, namun membuatnya sadar setelah lama mencoba lupa. Pernikahannya dengan Aland Floyd hanyalah sebuah keterpaksaan. Hari itu juga Zara memutuskan untuk pergi. 6 tahun waktu berlalu dan selama itu juga Aland masih terus mencari anak dan istrinya. Hingga akhirnya Aland menemukan seorang anak laki-laki yang begitu mirip dengan Zara. "Dia anakku!" "Maaf Tuan, tapi dia bukan anak nyonya Zara, nama ibunya adalah Zoya Beatrice."

View More
Istriku Ayo Kita Menikah Lagi! Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
indah nilasari
terima kasih, bacaan yang sangat menghibur
2024-01-06 17:41:00
0
user avatar
chrysan the mom
lunoxs, dimanapun kamu berada akan ku kejar. krn aku sudah kecanduan sm semua krya2 darimu ......
2023-12-01 11:31:23
0
user avatar
Margaretha Indrayani
ah akhirnya tamat juga, kutunggu tiap hari gak up. makasih thor sudah dihibur dgn cerita yg bagus. semangat dan sehat selalu ya
2023-11-25 11:54:35
0
user avatar
NACL
salam kenal kakak author ... dari 'Istri Kontrak Mr Billionaire'
2023-09-10 19:52:14
0
user avatar
sri sofiah
penasaran.,.,...........
2023-08-20 22:46:14
0
user avatar
Amhier 06
lanjut kk...
2023-08-03 17:42:38
0
user avatar
Nila Çecilia Moniz
sis Babnya lebih cepat sedikit lanjutannya, karna nanti bisa lupa ceritanya
2023-07-30 18:14:43
0
user avatar
Jennifer Lgn
sis bab lanjut nya jalan lama lama. nanti lupa cerita nya
2023-07-22 11:55:34
0
user avatar
sinta pratiwi
aku paling suka cerita ka lunoxs alur ya jelas cerita ya ngak bertele-tele...
2023-07-17 09:32:58
0
user avatar
Intan J
good novel
2023-07-10 14:03:37
0
user avatar
Dewi Setianingrum
semangattt kak
2023-06-23 21:44:04
1
user avatar
Dewi Setianingrum
aku kawal sampai tamattttt
2023-06-23 21:42:45
1
user avatar
Dewi Setianingrum
Haii kak ,,aku ikutin ke GN nihhh pasti ceritanya menarik ,,semangatttt
2023-06-23 21:42:32
1
user avatar
Akmal
keren kak lunox di sini juga,
2023-06-22 19:45:09
2
user avatar
Lunoxs
Assalamualaikum, salam kenal. Ini karya pertama ku di Goodnovel, selamat membaca ...️
2023-06-22 09:33:34
3
  • 1
  • 2
98 Chapters
Bab 1 - Harapan Yang Terlalu Tinggi
"Setelah Zara melahirkan, ambil anakmu dan ceraikan Dia. Zara tidak pantas jadi bagian keluarga kita."Kalimat itu terasa begitu menyakitkan bagi Zara, tetapi membuatnya sadar akan satu hal, setelah sekian lama mencoba lupa. Pernikahannya dengan Aland Floyd hanyalah sebuah keterpaksaan. Air mata seketika mengalir deras di kedua manik hitam milik Zara, Tubuhnya gemetar dan dia elus perutnya yang telah mengandung 9 bulan.Di malam ulang tahun perusahaan Floyd Corporation 9 bulan lalu, Aland mabuk dan menarik Zara untuk melewati malam yang kelam. Malam yang membuatnya hamil keturunan darah keluarga Floyd, salah satu keluarga paling terpandang di Kota Servo.Pernikahan tanpa cinta.Tapi ... Cinta jelas hadir dari Zara untuk sang anak.Wanita malang itu sontak berjalan mundur, dia urung menemui Aland di ruang kerjanya dan perlahan pergi dari sana."Tidak, aku tidak mau berpisah dengan anakku. Tidak," gumam Zara dengan suara yang sudah gemetar.Kedua matanya berkedip cepat menandakan kecemas
Read more
Bab 2 - Jangan Main-main
"Cari Zara! Di mana pun wanita itu berada, aku tidak mau tau, dia harus ditemukan!"Usai mendengar kabar menghilangnya sang istri dari sopir keluarga, Aland gegas mendatangi toko roti tersebut. Wajah pria itu berubah memerah karena kesal akan kecerobohan yang dilakukan sang sopir. Tak hanya itu, dia juga begitu kesal pada Zara yang telah berani bertindak kekanak-kanakkan.Malam dengan hujan gerimis itu jadi sangat panjang untuk Aland. Kabar tentang hilangnya Zara pun telah terdengar oleh keluarga besar Floyd.Bermacam spekulasi bermunculan, mulai menebak-nebak apa alasan wanita itu pergi. Mama Emma menduga Zara pergi setelah mendapatkan apa yang dia mau selama ini … apalagi jika bukan uang."Periksa kamarmu Al, dia pasti membawa semua harta yang tersimpan di dalam kamar itu!" Kalimat ini adalah yang pertama kali dia teriakkan saat mengetahui kabar tentang hilangnya Zara.Aland sudah tak bisa berpikir jernih, pikirannya kini seperti benang kusut. Dia begitu mengkhawatirkan sang jabang b
Read more
Bab 3 - Ditenggelamkan Oleh Penyesalan
“Sudah 6 tahun, Zara. Apa kamu berhasil melahirkan anak kita?”Aland berdiri di dekat jendela kaca yang ada di ruang kerjanya, menatap ke depan sana dengan tatapan yang nampak kosong. 6 tahun waktu telah berlalu dan dia belum bisa menemukan Zara beserta anaknya. Separuh hati pria itu kini telah hilang. Aland memang masih hidup, tapi dia seperti mati. Amarah yang dulu membara kini telah redup, ditenggelamkan oleh rasa penyesalan. Kecemasannya bukan hanya tentang buah hatinya, tapi juga Zara.“Apa kalian hidup berkecukupan?”Zara memang membawa uang 1 milyar ketika pergi. Namun, apakah uang tersebut mampu membuat hidup mereka jadi lebih baik? Atau … yang paling menyedihkan di antara itu semua adalah … apakah Zara dan juga anaknya masih hidup? Bagaimana kalau keduanya telah pergi?Aland merasa gamang, kakinya seperti kehilangan tempat berpijak, mengapung di lautan dan tak punya tujuan. Waktu nyaris menjelang malam, namun Aland tetap tak beranjak dari posisinya berdiri. Melihat matahari t
Read more
Bab 4 - Austin Lewis
"Austin!" Enam tahun berlalu, kini Zara telah memiliki kehidupan baru. Zoya, begitulah nama barunya. Wanita itu memanggil anak semata wayangnya dari arah dapur. Sarapan telah siap tapi Austin–sang anak, belum juga keluar dari dalam kamarnya.Hari ini adalah hari pertama Austin akan memasuki sekolah taman kanak-kanak. Zoya sangat antusias. "Austin!" panggil Zoya sekali lagi dengan suara yang lebih tinggi, tapi nyatanya sama saja, tak nampak sang anak yang berlari menghampiri.Zoya lantas meninggalkan meja makan tersebut dan menghampiri sang anak. Rumah yang mereka tempati sekarang tidak terlalu luas, namun cukup nyaman untuk keduanya dan seorang asisten rumah tangga tempati.Uang 1 miliar milik Zoya dulu kini tak berbekas lagi, namun dia telah berhasil mendapatkan jati diri baru dan wajah yang baru, hidup menjadi Zoya membuat Zara merasa sangat aman. Meski sebenarnya keluarga Floyd masih menjadi momok tersendiri bagi wanita itu.Zoya masih tinggal di kota Servo, namun dia menepi dari
Read more
Bab 5 - Tak Mengulur Waktu Lagi
"Erile, bukankah anak ini terlihat seperti Zara?"Aland buru-buru memperlihatkan selembar berkas bertuliskan informasi dari seorang murid baru taman kanak-kanak pada Erile. Terdapat sebuah foto berukuran kecil di formulir pendaftaran sekolah taman kanak-kanak, Sekolah yang ada di pinggiran kota Servo, di daerah pantai.Semalaman Aland terus membaca berkas-berkas itu, entah sudah berapa gelas kopi yang dia teguk. Erile juga masih ada di sana dan terjaga semalaman, hingga saat ini waktu sudah menunjukkan jam 5 pagi.Erile segera melihat kertas itu dan memperhatikan secara saksama. Jika diperhatikan lekat-lekat, bocah itu memang terlihat seperti Nyonya Zara. Lebih mencengangkan lagi saat informasi kedua orang tuanya hanya ada nama sang ibu, tapi nama yang tertulis di sana bukan Zara Audie, melainkan Zoya Beatrice."Tapi Tuan, ibunya bukan nyonya Zara, tapi Zoya Beatrice."Erile terpaksa memperjelas tentang hal ini, dia tak ingin sang Tuan berharap terlalu tinggi. Karena jika jatuh, rasan
Read more
Bab 6 - Dua Orang Yang Berbeda
Di sinilah kini Aland berada, di salah satu restoran yang ada di daerah pesisir tersebut. Masih berada di dalam mobilnya, Aland memperhatikan restoran itu dengan lekat. Cukup banyak pengunjung di jam sore seperti ini. Semua orang di sana bahkan bisa menyaksikan matahari tenggelam secara langsung. Mungkin karena itulah Zoya memberi nama restorannya dengan nama The Sunset Restoran.Aland kemudian memutuskan untuk keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam restoran itu. Sejak semalam belum mengkonsumsi makanan apapun membuatnya hendak makan di sini saja, meski selera makannya tak ada. Tapi setidaknya Aland butuh itu untuk bertahan hidup.Seorang pelayan menyambutnya di pintu masuk, "Mari Tuan, saya akan mengajak Anda menuju kursi yang masih kosong."Aland hanya mengangguk, dia memang kesulitan untuk menemukan kursi. Setelah masuk ternyata lebih banyak pengunjung yang dia lihat."Maaf Tuan, Anda ingin duduk sendiri atau nanti ada teman yang datang?""Sendiri," jawab Aland cukup cepat.Setelah
Read more
Bab 7 - Andai
Aland berulang kali melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, melihat waktu yang seolah berjalan begitu lama. Sementara Erile sudah keluar dari dalam mobil ini sejak tadi, Aland telah memerintahkannya untuk mengalihkan perhatian Zoya.Jangan sampai pertemuannya mendapatkan penolakan dari ibu anak tersebut. Sungguh Aland sudah sangat tidak sabar untuk melihat Austin dari dekat, rasanya dia akan segera menemui Zara dan sang anak sekaligus.Seolah 6 tahun waktu pencariannya berakhir hari ini.Ketika Bell tanda pulang di sekolah itu berbunyi, Aland makin melebarkan penglihatannya. Dia lihat jelas Austin yang sudah keluar dan menunggu kedatangan sang ibu, hingga satu persatu temannya meninggalkan sekolah tersebut.Saat Austin sendirian di depan gerbang tersebut, barulah Aland turun dari dalam mobilnya dan menghampiri. Jantungnya berdegup dengan cepat, kedua matanya terasa panas seolah ingin menangis. Sumpah, Austin begitu mirip dengan sang istri.'Zara.'"Ehem!" dehem Aland
Read more
Bab 8 - Janda Cantik Incaran Banyak Orang
Aland tidak sendiri, dia bersama dengan Erile menginap di Flower Homestay. Beberapa kesepakatan telah mereka buat untuk bisa nyaman tinggal di tempat sederhana itu.Erile dilarang memanggil Aland dengan sebutan Tuan, dilarang menyebut nama keluarga Floyd di tempat ini, Aland dan Erile adalah sahabat.Bukan hanya mereka berdua juga yang tinggal di homestay tersebut, tapi ada juga 7 turis yang lain. Rumah Elea mampu menampung hingga 10 turis baik pria ataupun wanita."Dia benar-benar bukan nyonya Zara, Tuan," ucap Erile dengan berbisik, dia juga ikut mengintip pertemuan antara Zoya dan pemilik Homestay tempat mereka menginap.Namun Aland tidak menjawabnya dengan kata-kata, dia justru menatap Erile dengan tatapan yang begitu dingin. Tatapan yang membuat Erile sadar telah melakukan kesalahan, dia menelan ludah kasar."Maafkan aku ... Al," ucap Erile kemudian, lalu menelan ludahnya sendiri dengan susah payah.Kaku sekali lidahnya ketika menyebut sang Tuan hanya dengan nama seperti i
Read more
Bab 9 - Aland Di Ujung Sana
Menjelang jam 4 sore, Zoya mulai bersiap-siap untuk pulang. Dia memang hanya akan berjaga di siang hari saja. Selebihnya Zoya percayakan pada kepala pelayan di sini-Greysa.Masih duduk di kursi kerjanya, Zoya menatap wajahnya di sebuah kaca bulat yang selalu dia bawa di dalam tas. Zoya perhatikan lekat-lekat riasan wajahnya yang masih nampak sempurna. "Tapi lipstik ku sedikit pudar," gumam Zoya, lalu menambahkannya lagi agar terlihat merah merona.Berulang kali dia mengulum bibirnya sendiri untuk menyempurnakan penampilannya tersebut.Zoya benar-benar berusaha untuk jadi orang lain, dia tak ingin bayang-bayang Zara masih melekat di dalam dirinya, gadis lugu yang tak tau apa-apa dan hanya bisa pasrah. Kini Zoya berbeda, dia harus kuat demi sang anak."Cantik," puji Zoya pada dirinya sendiri, begitu percaya diri.Keluar dari ruang kerja itu dia langsung disambut oleh seorang pelayan, "Nyonya, ada telepon, katanya Austin mau kesini.""Loh, kenapa dia kesini? ini aku mau pulang."
Read more
Bab 10 - Satu Yang Jadi Pertanyaan
'Bagaimana bisa Aland ada di sini dan bersama Austin.' Zoya mendadak membatu di tempatnya berdiri. 'Setelah Zara melahirkan, ambil anakmu dan ceraikan dia. Zara tidak pantas jadi bagian keluarga kita!' kalimat itu kini kembali berdengung dengan jelas di telinga Zara.Gemetar ketakutan yang dulu pernah dia rasakan sekarang kembali mendera lebih dahsyat.Zoya nyaris saja berlari untuk menarik Austin dari pria itu, sebelum akhirnya dia sadar saat mendengar sang pelayan berucap. "Nyonya Zoya, kenapa malah melamun. Ayo kita ke depan," ajak pelayan itu, dia bahkan memeluk lengan Zoya dengan erat. Hubungan Zoya dengan para pelayan di sana memang begitu dekat. Mereka sudah seperti keluarga.Dan panggilan Zoya yang ditujukan untuknya membuat dia sadar, bahwa sekarang ini dia adalah Zoya bukan Zara.Anggaplah Zara sudah mati.Zoya justru tidak boleh gegabah dan berakhir menunjukkan jati diri yang sebenarnya.'Tenang Zoya, tenangkan dirimu, jangan tunjukkan ketakutan mu. Sekarang kamu dan Aland
Read more
DMCA.com Protection Status