LOGINSetelah Jason Hall pergi, Esme melempar tisu basah itu ke tong sampah dengan malas.
“Nona, apakah kamu baik-baik saja?” Emilia berjalan mendekatinya, menatap Esme dengan tatapan aneh. Apakah kecelakaan itu menimbulkan benturan yang cukup keras hingga bisa mempengaruhi pola pikir Esme? Jika tidak, tidak mungkin Esme akan dengan sangat mudah menyetujui perceraiannya. Emilia telah bekerja di keluarga Andreas selama beberapa tahun. Cinta dan obsesi Esme terhadap Jason Hall, tidak ada yang tahu itu lebih baik dari pada dirinya sendiri. Untuk menikah dengan Jason, Esme telah mengerahkan segala cara hingga puncak apa yang tidak pernah dia lakukan. Atas dasar apa sekarang tiba-tiba dia menyetujui perceraiannya? Sebelumnya, pada saat Esme mendengar kata ‘perceraian’, dia akan mulai menangis dan menghancurkan barang-barang di sekitarnya. Dia juga akan membuat kekacauan, berteriak bawah dia tidak akan setuju untuk bercerai bahkan jika dia mati sekalipun. Namun, Esme memberikan Emilia sebuah senyuman indah. “Tidak apa-apa. Aku justru merasa sangat lebih baik.” Emilia tertegun. Sejak kapan senyum Esme menjadi sangat feminim dan begitu anggun? Di kehidupan sebelumnya, senyuman Esme juga memikat. Dia juga sering tersenyum jika suasana hatinya sedang baik. Tapi tidak pernah sebagus ini. “Nona, saya tidak bertanya tentang kondisi tubuh Anda.” Dia sedang berbicara mengenai kondisi mentalnya. Bukan berarti ini tidak bagus, justru Emilia menyukai Esme yang sekarang. Wanita di depannya ini bisa mengendalikan dirinya dengan baik. Esme menahan rasa gelinya ketika Emilia menatapnya dengan rasa ingin tahu. “Kau sedang membicarakan tentang perceraian?” “Hm.” Emilia mengangguk dengan yakin.Esme mengambil napas dalam-dalam. Bulu matanya berkibar saat dia melihat kertas cerai di atas selimut. “Ketika nasib telah berakhir, kehancuran adalah hal yang alami.”
Mendengar ucapan itu membuat Emilia semakin terkejut lagi. Nona Mudanya sekarang telah tumbuh dengan pemikiran dewasa dengan sangat cepat. Namun di sisi lain, pikiran buruk juga melintas. “Nona, jika Anda benar-benar menyetujui perceraian dengan Tuan Hall, bukankah itu berarti Anda memenuhi keinginan kakak sulung Anda?” “Aku tiba-tiba tidak mencintai Jason lagi, dan itu tidak kuanggap sebagai memenuhi keinginan siapa pun.” Emilia merasa sedih meliat wajah Esme yang putih pucat. Tangannya terulur, menggenggam telapak tangan Esme dan berkata, “Nona, Anda telah menderita.” Esme tertawa renyah, nada bicaranya berubah tajam. “Tidak akan pernah lagi.” Tidak mungkin! Esme tidak akan membuat hidupnya sendiri menderita. Dua kehidupan telah dia jalani, dan sekarang dia akan membahagiakan dirinya sendiri. Esme mendapatkan tidur malam dengan sangat baik. Jika bukan dokter datang untuk memeriksanya, dia tidak akan mungkin bangun. Esme merasa jauh lebih baik berlipat-lipat. Setelah pemeriksaan, Esme berbaring di bantal empuk, bersandar di sandaran brankar, mengunyah apel yang sudah dikupas oleh Emilia. Saat ini, siluet tinggi muncul di kamar rumah sakit. Dia adalah Noe, pengawal pribadi Jason. Hanya sekilas Esme melirik pria itu, lalu mengunyah apelnya lagi seolah-olah tidak ada siapa pun yang hadir. Rupanya Jason Hall begitu tersiksa karena keinginan keras untuk menceraikan pemilik tubuh yang asli ini sampai mengirim pengawal untuk mengumpulkan surat cerai. Ya, seharusnya memang begitu. Semakin Jason membencinya, maka semakin cepat perceraian ini akan terjadi. Semakin cepat juga dia bisa hidup bebas tanpa beban dari pemilik tubuh yang asli.Esme Andreas, perhatikan orang yang kamu cintai mulai saat ini. Dia berkata dalam hatinya sendiri. “Nyonya Muda, saya datang untuk mengambil surat cerai Tuan Muda.” Noe berjalan ke arahnya. Sikapnya masih dianggap sopan, tapi nada bicaranya kaku dan dingin. Sebagai pengawal pribadi Jason, Noe tentu saja tahu segala hal mengenai Esme. Dengan kelakuan Esme sebelumnya, dia bahkan tidak memiliki alasan untuk menyukai Esme sedikit pun. Manja, egois, dan tidak patuh hanya masalah kecil. Hal yang paling tidak dia sukai jika Esme sudah membuat onar di perusahaan hanya karena melihat Jason bicara dengan karyawan wanitanya. Selanjutnya, dia mengancam melompat dari gedung atau menggantung diri jika Jason memarahinya. Memang apa yang disukai dengan peran wanita yang seperti itu? Dia bahkan meletakkan dirinya seolah-olah dia wanita yang sangat tertindas. Esme merapikan kertas perceraian di sisinya dan berkata dengan enteng. “Ada di sini, ambil kembali." Noe mengambil dokumen itu dan membalikkannya langsung ke bagian tanda tangan. Melihat salah satu tempat tanda tangan yang masih kosong, Noe mengingatkan, “Nyonya, Anda belum melakukannya.” “Ada masalah dengan perjanjian. Bawa kembali dan beri tahu Jason untuk mengubahnya.” “Apa masalahnya?” “Pembagian aset tidak adil.” Ketika Emilia mendengar ini, dia menatap Esme dengan ekspresi kaget. Ketika Esme membuka perjanjian kemarin, wanita itu melakukan dengannya. Jadi dia tahu dengan jelas apa yang tertulis di sana.Noe menemukan halaman tentang distribusi aset. Alisnya naik saat dia membaca angka yang tertulis di sana. Dia melirik Esme dan berkata, “Saya merasa pengaturan Tuan Muda sangat masuk akal.”
Tindakan Esme sangat elegan ketika dia mengambil secarik tisu dan dengan tidak buru-buru menyeka tangan kanannya lalu tangan kirinya juga. Kepalanya sedikit miring untuk melihat Noe dengan senyum samar. “Meskipun kamu pengawal pribadi Jason Hall, kamu tidak bisa mewakilinya. Selain itu, kamu juga tidak bisa mewakiliku. Apa yang kamu rasa masuk akal, itu tidak ada artinya sama sekali.” Senyumnya menawan, memancarkan watak halus yang tidak pernah Noe kenal. Mata yang berkilau itu tampak seperti sepasang bintang yang berkelap-kelip. Tiba-tiba sebuah keheranan melintas di benak Noe yang dia sendiri pun tidak menyadarinya. Apakah ini benar-benar Nyonya Muda Esme Andreas yang dia tahu? Pertanyaan ini baru saja terlintas di pikiran Noe seperti kilatan petir. Namun Noe tidak terlalu memikirkannya. Keningnya mengerut dan berkata, “Saya akan menghubungi Tuan Muda sekarang.” Sementara Jason sedang berada di ruangan Presiden, memeriksa sketsa desain baru Layla Andreas. Wanita itu duduk di hadapan Jason. Senyuman manis dan lembut menghiasi wajah porselennya ketika dia secara terus menerus memperhatikan wajah Jason. Jason Hall adalah satu dari tiga pria mempesona di Ford. Fisik dan penampilannya membuat kata tak tertandingi menjadi nyata. Dari latar belakang keluarganya, kemampuan dan kekayaan mereka bisa mempengaruhi sebuah Negara. Jason Hall mempesona dari ujung kaki sampai ujung kepala. Tapi ketika ingat jika Jason Hall sudah beristri, senyumnya memudar menjadi garis tipis. Mengapa pria sesempurna Jason Hall menikahi wanita seperti Esme? Ini benar-benar penghinaan! Meskipun pengaturan ini akan segera berakhir setelah Kakek Tua Hall menyetujui perceraian mereka, Layla tetap menyayangkan tiga tahun Jason Hall yang terjebak dengan saudara bodohnya itu. Layla memulai percakapannya. “Direktur Hall, bagaimana desain saya?”Jason mengangguk. “Cukup bagus.”
Mendapat pujian dari Jason, senyum Layla merekah sempurna.
Pada saat ini, ponsel Jason yang tergeletak di atas meja berdering. Ada nama Noe sedang memanggilnya dan Layla sempat melihat nama pemanggil itu. Jason mengalihkan pandangan. Melihat siapa yang mencoba menghubunginya, pria itu tersenyum miring seolah sudah menebak apa tujuan Noe. Tangannya yang panjang meraih ponsel dan mengangkatnya. “Katakan.” “Tuan Muda, Nyonya menolak untuk melakukannya.” Sudut bibir Jason melengkung mengejeknya. “Aku sudah menduga jika kasus ini pasti akan terjadi. Bagaimana wanita seperti itu mau memenangkannya dengan mudah?” Kemarin Esme menyetujui perceraian, karena wanita itu sedang bermain, ‘melonggarkan cengkraman untuk mengencangkannya.’ Di mata Jason, trik ini tidak berguna. Sebuah cahaya melintas di mata Layla. Mendengar percakapan Jason, dia bisa menebak jika mungkin Jason dan Esme sudah mulai mengatur perceraian mereka. “Kali ini apa yang dia katakan?” “Kata Nyonya Muda, pembagian aset Anda tidak adil.” “Tidak adil?” Jason mengulangnya dengan nada sinis. Dia telah setuju menukar banyak uang untuk melepaskan Esme darinya, tapi wanita itu mengatakan ‘tidak adil?’ “Itulah yang dikatakan Nyonya Muda.” Wanita itu bukan hanya sedang mempermainkannya dengan trik kotor, tapi dia juga sudah bosan hidup. Esme Andreas. Kali ini dia tidak akan membiarkannya melangkah lebih jauh lagi. “Biarkan aku bicara dengannya.” ***Esme akan menjabat sebagai Ketua Tim?Dia telah bekerja di Hall Industry begitu lama sehingga dengan catatan prestasinya yang sangat baik, dia dikenal sebagai desainer senior di industry desain fashion. Karena itu juga dia ditetapkan sebagai ‘Kepala Desainer’ mereka. Namun di Hall Industry, dia hanya Pemimpin Tim 1.Lalu bagaimana dengan Esme? Bagaimana sekarang wanita itu bisa selevel dengannya tanpa memiliki catatan prestasi sedikit pun?Di masa lalu, Jason tidak pernah mengalah sekalipun Esme berteriak-teriak untuk masuk Hall Industry. Kenapa dia berubah pikiran sekarang?“Layla, apa kau mendengarkanku?”“Oh, ya, Direktur.” Layla langsung mengangguk patuh.Tidak peduli seberapa banyak ketidakpuasan yang dirasakan Layla, dia tidak berani menampilkannya di depan Jason.Jason kembali ke Esme dengan tampilan yang lembut, “Kau pergi dengan Layla terlebih dulu ke departemen. Aku akan datang mencarimu setelah aku selesai dengan pertemuan.”“Oke.”Layla memimpin Esme keluar dari ruangan Ja
Tangan Esme terangkat tinggi, mendarat sangat keras ke pipi Anita tanpa keraguan. Kekuatannya membuat Anita menjerit, saat kepalanya bergulir ke sisi lain.Rasa sakit menjalar ke semua wajahnya. Namun, Anita juga tidak berani mengangkat tangan sedikit pun karena Noe terus menekannya hanya dengan tatapannya saja. Dia sadar jika dia mengangkat tangan, maka telapak tangan selanjutnya yang mendarat di wajahnya bukan lagi milik Esme, melainkan pria itu.Tidak menunggu Anita menarik napas, Esme meluruskan dadanya dan mengangkat tangannya lagi, memberinya tamparan di sisi lain.Esme menyerangnya tanpa ampun. Kiri, kanan, dan terus seperti itu.Selama bertahun-tahun, mereka telah menindas pemilik tubuh asli, akhirnya kini terbayarkan!Melihat putrinya sendiri memukul istrinya, suasana hati Adam sangat buruk. Dia ingin maju untuk mendorong Esme pergi, tapi setiap kali dia melihat tatapan Jason, dia dengan pengecut menghentikan semua tindakannya.“Kau pel4cur―”Tamparan Esme menjadi semakin par
Tidak ada jalan keluar lagi kali ini. Bahkan jika dia lari, Jason pasti akan terus mengejarnya. Bahkan Clara tidak memiliki kata-kata apa pun di dalam pikirannya untuk menyelamatkan diri sendiri selain menyerah.“Aku … aku hanya ingin memberi pelajaran kecil pada Esme, tapi aku gagal! Aku tidak sadar jika aku dibius dan akhirnya mempermalukan diriku sendiri. Aku tidak berbohong, itu benar!”Jason menunjukkan tawa yang lebih mengerikan bahkan dari Asura pembunuh. “Apakah kau pikir kau dapat hidup jika berhasil?”Seluruh tubuh Clara bergetar.“Kau mencoba meracuni istriku dan kemudian dengan tuduhan palsu menuduh istriku telah memusnahkanmu.”“Dia benar-benar membuatku mabuk!” Clara dengan sedih memperhatikan Esme. Selain Esme, siapa yang berani melakukan itu padanya?“Bawa dia masuk.” Jason memerintahkan dengan dingin. Noe mendengar kata-katanya dan mengisyaratkan dengan tangan.Tidak lama kemudian, seorang pria muda masuk ke ruangan. Mata Clara tiba-tiba melebar ketika dia melihatnya.
“Esme, kau sangat hina! Kau yang melakukannya, tapi kau tidak berani mengakuinya!” Clara membentaknya.“Aku tidak melakukannya.” Esme memberi tekanan.“Cukup. Jangan menjelaskan apa-apa lagi pada mereka.” Jason mengambil handuk dari tangan Esme, menarik pinggulnya semakin dekat ke sisinya.Sebelum Esme menanyakan apa yang akan dilakukan Jason, tindakan pria itu membuat tubuhnya membeku.Jason mengambil handuk itu untuk membantu mengeringkan rambutnya.Esme berbalik, matanya yang terkejut bertabrakan dengan mata tajam Jason. Detak jantung Esme sedikit lebih cepat saat melihat kelembutan di mata itu.Tindakan Jason membuat Adam Andreas dan Anita tertegun selama beberapa detik. Jadi, Jason yang sejak tadi mempertahankan tempramen dingin bukan karena Esme membius Clara?Dia … dia bahkan di depan mereka, mengeringkan rambut Esme?Apakah Tuan Muda Hall yang bermartabat melakukan pekerjaan seperti ini?“Setelah kau mencuci rambut, kau harus segera mengeringkannya.” Meskipun nada Jason sediki
Ketika Emilia masuk ke kamarnya, Esme baru saja keluar dari kamar mandi mengenakan baju tidur sederhana. Dia baru saja mencuci rambut, dan masih basah ketika dia keluar dari kamar mandi. Tetesan air yang berkilauan menggantung di ujung rambut, jatuh ke bawah.“Nona, orang tua Anda serta Nona Kedua semua ada di bawah. Tuan Muda meminta Anda untuk turun sebentar.” Emilia berkata sambil memperhatikan Esme.Melirik ke luar jendela, Esme berkata, “Sudah sangat malam. Untuk apa mereka datang kemari?”“Sepertinya ini bukan sesuatu yang bagus dilihat dari udara di sekitar mereka.” Emilia menggerutu.Esme mengambil handuk, mengeringkan rambut saat dia berjalan turun.Ketika dia hampir mencapai langkah paling bawah, dia bisa merasakan tatapan marah yang diarahkan Adam dan Anita padanya.Jason duduk malas di sofa, tapi ada aura ketidaksukaan yang keluar dari tubuhnya memenuhi ruang tamu yang luas. Matanya menyipit dengan tajam dan dingin. Baik Adam dan Anita, bisa merasakannya dengan jelas.Anit
“Hanya nama inisial, mungkin itu bukan aku.” Esme mengedikkan bahunya dan menoleh ke sisi lain.“Cukup. Kau bisa mengakuinya di depanku. Reaksimu barusan telah menyatakan bahwa kau adalah orang yang merancang gaun itu.”Esme menyesap jus buah, manis namun sedikit asam dengan aroma menyegarkan yang kental. Esme mengerutkan kening dan bertanya padanya, “Apa ini?”“Jus markisa.”Esme mendengusnya sekali lagi. “Benar-benar harum.” Dia menyesap lagi. Kali ini, rasanya sudah menyatu di lidahnya.“Clara dibius.” Tiba-tiba Seth berkata dan mengawasinya.Karena topiknya berbelok terlalu cepat, otak Esme tidak bisa menyusul. Kepalanya terangkat saat dia bicara, “Aku tahu. Itu terlihat jelas.”“Apakah kau tidak penasaran siapa yang membiusnya?”Esme tampak santai di depan Seth. “Aku tidak tertarik dengan urusan Clara.”“Itu aku.” Mata lembut Seth menajam. “Aku yang membiusnya.”Pengakuan itu mengejutkan Esme. “Mengapa kau memberinya obat?”Ini adalah pesta ulang tahun adiknya, Shofia. Tindakanny







