Share

Bab 9

"Maaf, Pak. Kami tidak mau ikut campur. Maaf ya," ucap Pak Lukman sambil merangkul istrinya seraya memberikan kode untuk diam saja.

Akhirnya aku kembali ke rumah. Lalu coba menghubungi Nonik kembali. Namun, belum juga mendapatkan jawaban dari Nonik. Akhirnya aku beranikan diri untuk menghubungi mertuaku, Papa Irsyad.

Lama dering nada sambung berbunyi. Aku menunggunya sekitar empat kali nada sambung, barulah mertuaku mengangkat teleponnya.

"Assalamualaikum, Yud. Ada apa?" Mertuaku langsung menanyakan tujuan menghubunginya padahal aku belum menjawab salam darinya.

"Waalaikumsalam, Pah. Boleh tanya sesuatu nggak?" tanyaku balik.

"Ya, silakan tapi jangan lama-lama, Papa dan Mama mau berangkat ke Bogor, mau ke rumah neneknya Nonik," ujarnya. Apa Nonik ikut dengannya?

"Nonik ikut, Pah?" tanyaku lagi.

"Emang Nonik mau ikut? Mana sini coba orangnya Papa mau bicara," jawabnya. Berati dugaanku salah. Nonik tidak sedang bersama papanya.

"Oh nggak, Pah. Aku cuma tanya, Nonik lagi beli gula di w
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status