Share

Keraguan Alman

"Gimana, kalian nggak dipermalukan di acara syukuran si Aidah, 'kan?" tanya Ibu. Saat ini kami tengah makan bersama. Mbak Ida, Mbak Laksmi, Mbak Nuri, para suami dan anaknya juga ikut serta.

"Enggak kok, Bu," sahutku sambil menarik wadah berisi capcay.

"Tapi lucu, Bu. Katanya Pak Guru Arkan mau anak kembar dari Aidah. Emangnya bikin anak kembar semudah itu? Satu aja kadang susah," timpal Indri sambil terkekeh.

"Hahaha, anak kembar? Punya satu aja mantan istri si Alman itu kerepotan, sampai nggak bisa ikut rewang kalau lagi mau ngadain hajatan. Apa lagi kalau punya anak kembar, yang ada nanti Bu Heni ngedumel gara-gara mantunya pemalas." Sekarang Mbak Ida yang bersuara.

Aku tak mau ikutan membahas Aidah, takut selera makan jadi hilang.

"Iya, ya. Aidah nggak pernah bantuin masak kalau kita lagi punya acara, selalu ndekem di kamar, alasannya nyusuin Rizki. Masa iya tiap detik nyusuin anak, nggak keselek tuh sama susu?" sahut Mbak Laksmi, dengan entengnya dia berkata sambil menuang soto y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
dini hadyan
Ada gilak2nya keluarganya alman
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
keluarga toxic
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status