JAMU MADU (Janda Muda Mata Duitan)

JAMU MADU (Janda Muda Mata Duitan)

By:  Lady_EL  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
4Chapters
1.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

“Dasar dosen sinting! Gue sumpahin jodohnya janda anak satu!” _ Sonia Putri Panjaitan. “Gara-gara kamu sumpahin, saya jadi beneran nikah sama janda anak satu, kan!” Arjuna Putra Sudjiono

View More
JAMU MADU (Janda Muda Mata Duitan) Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Elin Oktarina
author.. kok belum up sih...aku nungguin nih..
2022-02-15 14:28:45
0
4 Chapters
Part 01 - Sumpah Sonia
Part 01 - Sumpah Sonia Sonia Putri Panjaitan atau kalian bisa singkat menjadi SPP adalah nama pemberian mendiang kakek gue. Banyak panggilan dari nama tersebut yang sering dijadikan bahan becandaan teman dari SMP, SMA bahkan pas gue kuliah, sampai dosen gue juga sering banget ngejek nama itu. Salah satu yang sering dia cetuskan tuh, “Ngerti ora, Son?!” Maksudnya, “ngerti nggak, Son?” Son disitu bukan sambungan dari bahasa jawa apalagi inggris, tapi maksudnya ya nama gue -Sonia- disingkat sama dia cuma Son. Dari situ hampir tiap hari ketemu teman, panggilnya ngikutin si dosen gelo itu. Mentang-mentang masih muda, pinter dan … ganteng sih emang, tapi ngeselin banget. Dia selalu aja seenaknya merintah gue untuk buat ini dan itu ditiap tugas yang dia kasih kalau nggak mau nilai gue dikasih F. Gue rasa kalau ada nilai Z mungkin dikasih sam
Read more
Part 02 - Check in
Part 02 - Check in “Iya, dukun, tapi jangan ngomong gitu di depan orangnya. Disantet tahu rasa kamu!” “Ih, Bapak nyeremin amat mainannya dukun!” Aku bergidik ngeri mendengar pengakuannya yang pergi ke dukun. Pak Jun melirikku kesal. “Kamu kira saya mau. Ini karena nenek saya khawatir sama jodoh saya, makanya beliau ngajak ke orang pinter dan katanya saya ini disumpahin sama orang.” “Terus Bapak percaya?” tanyaku menyela. “Awalnya enggak, tapi barusan saya denger omongan kamu sama Sela. Saya jadi sedikit percaya, makanya mau bawa kamu ke orang pinter itu.” Aku berpikir sejenak mencerna ucapan Pak Jun yang sedikit sulit untuk dicerna kayak sayur kangkung.
Read more
Part 03 - “Orang Pinter”
Part 03 - “Orang Pinter”Aku berjalan mondar mandir sambil menggigitin kuku sebagai bentuk kebiasaanku kalau sedang panik.Oh ya ampun, gimana bisa baru seharian sm si Jun, gue udah megang …. Ah jangan dilanjutkan.Sekarang mending mikirin kenapa itu orang bisa masuk dan mandi? Apa nggak ada permisinya gitu. Dikira semalam beneran udah gentle, taunya? “Sonia! Bisa jelasin apa maksudnya tadi?!” tuntutnya membuatku terperanjat saat mendengar suara baritonnya.Aku berbalik dan melirik sedikit dirinya. Terlihat ia kini sudah berpakaian dengan rambut yang dibiarkan sedikit acak-acakan dan beberapa tetesan air masih berjatuhan ke bajunya.“Loh, saya yang harusnya ta
Read more
Part 04 - Mas Adi
Part 04 - Mas AdiAku tak bisa berhenti tertawa tatkala melihat wajah pak Arjun yang tampak kesal karena hasil penculikannya terhadapku berakhir sia-sia.Bagaimana tidak? Setelah aku berbisik begitu, orang pinter tadi mengiyakan. Alhasil pak Arjun hanya tersenyum kikuk lalu pamit pulang setelah memberikan uang pada si bapak pinter itu.“Kalau kamu nggak mau berhenti ketawa, beneran saya turunin kamu!” ancamnya sudah kedua kalinya.Namun, aku tetaplah tertawa karena sungguh tak tahan untuk menghentikan tawa ini. Alhasil secara tiba-tiba pak Arjun menepikan mobilnya ke bahu jalan.“Eh, Pak, iya saya minta maaf. Abis bu—”“Turun!” perintahnya.
Read more
DMCA.com Protection Status