Share

Rumah Eyang

Dua cangkir teh terhidang di teras kayu, yang dulunya jadi tempat bermainku bersama Ibu. Pakde, baru saja mengantar Tante Mita (istri yang menyewa rumah orang tuaku) ke kota membeli beberapa obat sesuai resep Mantri sebelum Pakde berangkat kerja.

"Teguknya sekali saja sehari, kecuali yang itu, itu tiga kali sehari, pagi satu kali, siang dan sebelum tidur."

"Neng, Eyangmu tuh ora opo-opo disana. Ada Hasim, orang tuanya, juga si Tami. Utami yo pasti jaga Eyangmu. Manut apa kata Pakdemu, Neng. Pakdemu wes khawatir. Jangan sampai kamu dirawat ke balai lagi kan ruwet, Neng." Wanita paru baya itu menekukkan alis, kesedihan jelas tergambar di raut wajahnya.

Mengingat beberapa hari ini aku tidak nafsu makan, semua orang pantas merasa khawatir. Aku selalu gelisah, aku juga mudah emosi. Bagaimana jika sesuatu terjadi lagi nanti? Bagaimana aku bisa menghadapinya? Malam-malamku hanya terisi gambaran kejadian yang aku alami di rumah Eyang. Kejadian itu adalah mimpi yang paling mengerikan dalam hi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yeni Rosdiani
urang jadi leuneng kna ieu carita. Naha jurig teh ngaraji ...‍♀️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status