"Mau bangunin gak enak emaknya, habis tidurnya nyenyak banget." ia melanjutkan treatmentnya, Flower tergugu."Tidur berapa jam saya, mak?" ia mengerlingkan matanya. "Ada sejam an, non." Flower angguk-angguk dan nyengir kuda.Si Emak kemudian maskerin susu badannya, siapin ratus, sauna lalu mandi susunya. Satu jam setengah kemudian semua rangkaian treatment spa nya selesai. "Kelar juga spa nya, seger! Alhamdulillah berapa semua, mak?" ia memakai bajunya. "Semua tiga ratus tujuh puluh, non." ia memberikan nota bill nya. Flower membuka dompetnya mengambil lima lembar kertas berwarna merah dan memberikannya pada emak."Kembaliannya buat tips emak maaci ya, mak." ia mengedipkan sebelah matanya. "Maaci non, alhamdulillah. Hati-hati di jalannya nyetirnya jangan ngebut, non." ia mengusap pelan punggung nya."Badan enteng rasanya kalau habis spa enak banget pokoknya, alhamdulillah." ia tersenyum simpul. "Mobil kemaren ditinggal di ker
"Oke, tolong ditanda tangani dulu ya bu." kurir memberikan nota dan pulpen, bi Minah menandatanganinya."Dari siapa ya kalau saya boleh, tahu?" bi Minah bolak-balik kadonya. "Pak Andra makasih ya, bu." ia membalikkan badannya berlalu pergi."Iya." bi Minah menutup pintunya, membawa masuk bucket bunga mawar putih dan kotak yang dihiasi pita pink. "Romantis kali pak, bos." ia meletakkannya di meja sofa. "Dari siapa nih, bi? Wangi sekali!" Alana menciumi bunga mawarnya. "Dari Pak bos Andra non eh om, Andra." bi Minah tersenyum lebar."Oh." ia meletakkan bucketnya dan menggoyang-goyangkan kotak kadonya. "Ini apa isinya, ya?" ia penasaran, bi Minah geleng-geleng dan mengangkat kedua bahunya."Iya wangi banget bunga mawarnya kak terus itu apa isinya, kak? Terus yang satu lagi ini buat mimi juga ,kadonya? Emang mimi ulang tahun ya kak kok om Andra kasih, kado?" Alena pun menciuminya, Alana nyengir kuda. "Kalau kaka tahu gak nanya j
"Enak nya ajak ke mana ya putri kembar, nya? Nonton terus dinner, gitu?" Martin harap-harap cemas menanti kabar dari Flower."Pusing kepala aku di mana, nih? Kok suasana nya kaya di, mess. Oh, iya aku kan tepar semalem pantes kepala aku pusing banget harus minum paramex kalau begini! Ani ke mana, ya?" ia memejamkan mata nya lagi sambil pijit-pijit dahi nya. "Sudah bangun, bos?" emak mess membereskan baju-baju ke lemari."Eh, emak ada paramex gak mak? Jam berapa nih, mak?" ia melirik ke arah nya. "Perasaan ada paramex bentar emak cari sudah jam setengah satu, bos." ia membuka kotak obat, Flower cengo."Ebusyet sudah siang ada mak paramex, nya?" ia duduk di tepi singgasana peraduan, merapihkan rambut nya. "Ada nih, bos." emak memberikan obat dan aqua botol nya, Flower langsung meminum nya."Makasih ya, mak! Si Ani di mess juga, mak?" Flower celingak-celinguk. "Tuh di kasur yang sebelah dia juga tepar, semalem." emak menunjuk ke arah ka
"Kita makan berdua beb anak-anak sudah pada makan, tadi." "Ho'oh, beb." mereka makan dengan lahapnya. "Itu satu buat bibi baso Afung nya dua lagi simpan saja di, kulkas. Jadi kalau anak-anak mau baru dipanasin baso, nya." bi Minah merapihkan ke lemari es."Mau ajak jalan anak-anak ke mana ya enak nya, beb? Sudah sore gini bingung jalan ke ,mana." Martin melirik ke arah kedua putri nya. "Kurang tahu juga aku beb kalau mau ajak jalan mereka dari, pagi. Aku nya baru bangun siang tadi semalem kerja soal, nya. Maaf ya, beb." ia tersenyum lebar."Nyantai beb aku ngerti kok tenang masih ada hari, esok." Martin mengedipkan sebelah mata nya, Flower anggukkan kepala nya. "Paling ajak mereka nonton kalau ada film kartun coba aku cek dulu ada film, apa. Perasaan ada film kartun deh kita tanya mbah google dulu, beb." canda Martin, ia utak-atik ponsel nya. "Bisa ea, beb." Flower tertawa kecil begitu pun Martin. "Ada nih beb The Smurf sama Baby Bos
"Iya sayang itu sofa bukan, kursi. Yuk, kita pulang kaka sudah ngantuk tuh!""Emang gak mau makan dulu beb mau langsung pulang, saja?" tanya martin, ia menaikkan alis nya sebelah. "Kaka mau burger mih lagian kaka belum ngantuk, juga." "Dede juga mau, burger." "Jangan bohong mimi gak suka itu apa nama nya kalau gak, ngantuk? Kamu sudah nguap terus dari, tadi!" "Kaka bisa tahan ngantuk nya mau burger, mih." ia mengerucutkan bibir nya, merajuk. "Mau banget ya itu, burger?" Flower mengerutkan dahi nya, kedua putri nya angguk-angguk."Sudah beb nanti aku yang gendong kalau mereka ketiduran di, mobil." "Besok mereka sekolah beb ini sudah jam setengah, sembilan." ia melirik jam tangan di tangan kanan nya."Oh iya ya besok senin take away saja burger nya kalau, gitu. Mau dimakan di mobil juga, boleh." Martin nyetir dengan santai. "Well ... Well ... Well ... Baiklah dan terserah." Flower gak bisa berkata-kata lagi."Kenapa sama dia
"Sudah sebulan hubunganku dengan nya gantung kenapa dia melakukan ini, padaku? Aku harus minta kepastian tentang hubungan ini Martin sudah menyatakan keseriusan nya ingin, menikahiku. Bagaimana, ini? Kenapa dia tidak berani datang, menemuiku? Kenapa juga aku kefikiran dia malam, ini? Toh dia suami orang Martin juga suami, orang. Apa aku harus jadi perusak rumah tangga, orang? Kalau gak tunggu saja Sang Pangeran yang sangat tampan datang menjemput dengan kuda, putih nya. Bisa gila lama-lama, aku. Aaaa i hate this situation i don't, care (Aaaa aku benci situasi ini aku tidak, peduli)!" ia melempar ponsel nya ke singgasana peraduan nya, menghisap rokok nya sambil meneguk white wine nya."Kok tiba-tiba kangen Si, Okem? Apa dia lagi mikirin aku dan kangen juga sama, aku? Seperti aku yang selalu kefikiran dan kangen, dia! Sudah lah Ndra jangan terlalu berharap dia mau maafin dan hubunganmu dengan nya kembali seperti dulu sadar diri saja, lah. Seperti ada yang hilang terasa, hampa!
"Mimi masih maskeran susu badannya dede kalau ngantuk bobo saja di tempat bekas dede tadi, dipijit. Calon tidur dua-dua nya ini, sih." ia melirik ke arah matras, bi Minah dengan sigap langsung merebahkan Alena dan usap-usap punggung nya."Kaka ngantuk juga, gak? Kalau ngantuk tiduran saja samping, dede." Alana geleng-geleng tapi mata nya sudah sayu. "Bentar lagi juga tepar, dia." Flower mengerlingkan mata nya.Sedangkan Martin sedang menyiapkan acara malam minggu yang romantis dengan Flower, ngedate. "Saya datang jam sembilan tolong siapin semua jangan sampai ada kesalahan terima, kasih!" Martin menutup telepon nya."Malam ini harus sempurna jangan sampai rusak dan hancur lagi seperti waktu di, Crown. Tapi malam ini aku gak mau ada yang ganggu hanya ada aku dan dia, berdua." Martin menaikkan alis nya sebelah dan tersenyum manis. "Emak tolong photoin, saya." Flower menutup semua bagian tubuh nya dengan buih-buih busa di bath up, emak memotret nya.
"Nanti juga kamu tahu sudah makan belum, beb? Jangan-jangan kamu sudah makan, lagi! Kan gak lucu masa jalan sama aku kelaparan," canda Martin, Flower nyengir kuda."Kan kita mau dinner syantik masa aku makan di, rumah. kamu lucu ih, beb." ia mencubit pelan pinggang nya, Martin tertawa kecil. "Aw, atit. Mana tahu, beb. Pokoknya aku jamin kamu pasti bakalan, suka." Martin mengedipkan sebelah mata nya, Flower tersenyum simpul."Beb, Ini kok masuk Ancol?" Flower mengerutkan dahi nya. "Iya beb kita ke Segara, nya." Martin membuka kaca mobil dan membayar masuk."Aku pikir mau dinner ke, mana." Flower mengerucutkan bibir nya, Martin hanya tersenyum tipis. "Kirain dinner romantis di mana, gitu. Hotel-hotel bintang lima yang mewah kek Segara apa romantis, nya!" batin nya, Flower sandarkan kepala nya."Dia pasti bete cuma aku ajak dinner di Segara bukan tempat yang, mewah. Tidak sesuai ekspektasi nya, mungkin." batin Martin, ia memarkirkan mobil di area p