Beranda / Romansa / JEJAK HASRAT / Bab 4 Akibat Mengintip Pengantin Baru

Share

Bab 4 Akibat Mengintip Pengantin Baru

Penulis: Irbapiko
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-23 08:05:45

Malam itu, kamar kontrakan Yanto dan Susi kembali dipenuhi dengan suara desahan dan erangan yang memenuhi udara. Mereka terjebak dalam aliran keintiman yang membara, membiarkan nafsu mereka memimpin langkah. Setiap sentuhan, setiap ciuman, terasa begitu berarti dan penuh makna. Namun, tidak disadari oleh keduanya, bahwa mereka telah melebihi batas yang seharusnya.

Beberapa minggu berlalu, dan Yanto dan Susi mulai merasa ada yang berbeda. Susi merasakan mual dan sering muntah di pagi hari. Ketakutan melanda hati mereka berdua. Mereka pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi Susi, dan kenyataannya membuat mereka terdiam.

"Dokter, apa yang terjadi pada saya?" tanya Susi dengan suara gemetar, matanya memohon jawaban dari dokter.

Dokter mengangguk, "Susi, berita yang saya bawa bukanlah yang mudah. Anda sedang hamil."

Mereka berdua terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar. Pikiran m

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • JEJAK HASRAT   Bab 4 Akibat Mengintip Pengantin Baru

    Malam itu, kamar kontrakan Yanto dan Susi kembali dipenuhi dengan suara desahan dan erangan yang memenuhi udara. Mereka terjebak dalam aliran keintiman yang membara, membiarkan nafsu mereka memimpin langkah. Setiap sentuhan, setiap ciuman, terasa begitu berarti dan penuh makna. Namun, tidak disadari oleh keduanya, bahwa mereka telah melebihi batas yang seharusnya.Beberapa minggu berlalu, dan Yanto dan Susi mulai merasa ada yang berbeda. Susi merasakan mual dan sering muntah di pagi hari. Ketakutan melanda hati mereka berdua. Mereka pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi Susi, dan kenyataannya membuat mereka terdiam."Dokter, apa yang terjadi pada saya?" tanya Susi dengan suara gemetar, matanya memohon jawaban dari dokter.Dokter mengangguk, "Susi, berita yang saya bawa bukanlah yang mudah. Anda sedang hamil."Mereka berdua terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar. Pikiran m

  • JEJAK HASRAT   Bab 3 Akibat Mengintip Pengantin Baru

    Malam telah larut ketika Yanto dan Susi kembali duduk di tepi tempat tidur, menghadapi satu sama lain dengan pandangan yang penuh keinginan. Mereka tergila-gila dengan gairah yang baru saja mereka alami, dan mereka tahu bahwa mereka ingin lebih banyak lagi."Kau tahu, Susi, aku merasa seperti kita menjadi semakin dekat," ujar Yanto dengan suara serak, matanya berkilau dengan kegembiraan.Susi tersenyum manis, merasakan kehangatan cinta yang mengalir di antara mereka. "Aku juga merasa begitu, Yanto. Kita menjadi lebih terbuka satu sama lain, lebih intim."Mereka saling berhadapan, merasakan getaran keintiman yang memenuhi udara di sekitar mereka. Yanto mencium bibir Susi dengan lembut, membiarkan gairah mereka kembali membara."Bagaimana jika kita melakukan ini lagi? Aku merasa seperti aku tidak bisa mendapatkan cukup darimu, Susi," ucap Yanto dengan suara serak, matanya terpaku pada wajah cantik Susi

  • JEJAK HASRAT   Bab 2 Akibat Mengintip Pengantin Baru

    Yanto pun kembali mencium lembut bibir Susi, membiarkan gairah yang membara merambat di antara mereka. Mereka saling memandang dengan mata penuh keinginan, merasakan getaran keintiman yang memenuhi udara di sekitar mereka. Yanto menarik Susi ke dalam dekapannya dengan lembut, merasakan kehangatan tubuhnya menyatu dengan kehangatan tubuh Susi.Mereka berdua terus berpelukan, merasakan denyutan gairah yang memenuhi setiap sentimeter kulit mereka. Yanto meraba-raba tubuh Susi dengan lembut, menjelajahi setiap lekukannya dengan penuh kelembutan."Bersamamu, aku merasa lengkap," ucap Yanto dengan suara rendah, matanya terpaku pada wajah Susi yang indah.Susi tersenyum dan mencium bibir Yanto dengan penuh cinta. "Aku juga merasa sama, Yanto. Kau membuatku merasa seperti tak ada tempat yang lebih baik untuk berada selain di sini, denganmu."Mereka terus saling memeluk dan meraba

  • JEJAK HASRAT   Bab 1 Akibat Mengintip Pengantin Baru

    Yanto duduk di pinggir tempat tidur kecilnya, memandangi sudut kamar yang suram. Dari jendela yang terbuka sedikit, cahaya bulan menyusup masuk, menerangi setiap sudut ruangan yang sempit itu. Dia meraba-raba saku celananya, mencari-cari sesuatu yang bisa menghibur dirinya. Ponselnya sudah mati sejak tiga hari yang lalu. Hidupnya terasa monoton. Hanya bekerja di pabrik plastik sehari-hari, tanpa harapan besar untuk masa depan yang lebih baik.Di sebelah kamarnya, terdengar suara-suara bergemuruh dari kamar tetangga yang dipisahkan oleh dinding tipis. Suara Tati dan Agus, sepasang pengantin baru yang baru saja pindah ke kontrakan di sebelahnya. Mereka terus saja bersemangat untuk bercinta setiap malam, meskipun Yanto bisa merasakan kegembiraan mereka kadang membuatnya merasa iri. Sudah sebulan sejak mereka pindah, namun Yanto masih belum terbiasa dengan suara-suara desahan dan erangan halus dari kamar sebelah tersebut, terutama saat malam tiba.

  • JEJAK HASRAT   Bab 3 Coblosan Nikmat Sang Caleg

    Suasana malam yang tenang di depan rumah Arya tiba-tiba terganggu oleh kedatangan dua wanita yang sama-sama memiliki perasaan terhadap pria itu. Sinta dan Bebi, tanpa sengaja, berdiri berdampingan di depan pintu rumah Arya, terkejut saat menyadari kehadiran satu sama lain.Langit malam yang cerah memancarkan cahaya redup, menciptakan siluet mereka yang tegang di bawah cahaya rembulan. Ketegangan terasa di udara, seolah-olah berderu di antara mereka dengan kekuatan yang tak terbantahkan.Sinta, dengan wajah tegang, menatap tajam ke arah Bebi. "Apa yang kamu lakukan di sini, Bebi?" tanyanya dengan suara tajam yang memotong udara malam.Bebi, terkejut namun tak kalah tegar, menatap kembali Sinta. "Apa yang kamu tanyakan, Sinta? Sama seperti kamu, aku diundang oleh Arya," jawabnya dengan suara yang tetap mantap.Arya, yang mendengar kebisingan di luar, keluar dari rumah dengan wajah yang penuh kecemasan.

  • JEJAK HASRAT   Bab 2 Coblosan Nikmat Sang Caleg

    Arya melangkah dengan langkah percaya diri ke dalam restoran mewah di pusat kota. Di dalam, lampu-lampu redup menciptakan suasana yang romantis, sementara aroma makanan yang menggugah selera memenuhi udara. Dia telah diundang oleh Bebi, seorang wanita cantik dan sukses yang telah lama menyimpan perasaan terhadapnya.Saat Arya memasuki restoran, dia segera melihat Bebi duduk di meja yang paling terang, senyum manisnya memancarkan kegembiraan. Arya menyambut senyumnya dengan senyuman hangat."Bebi," sapa Arya sambil mencium pipi wanita itu. "Kamu terlihat cantik seperti biasa."Bebi tersenyum malu-malu, merasa tersanjung oleh pujian Arya. "Terima kasih, Arya. Kamu juga terlihat tampan seperti biasa."Mereka duduk di meja yang telah disiapkan, dan mulai menikmati hidangan yang telah dipesan Bebi. Obrolan mereka mengalir dengan lancar, dipenuhi tawa dan canda yang membuat suasana semakin menyenangkan.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status