Home / Romansa / JEJAK HASRAT / Bab 6 Akibat Chat Mesum

Share

Bab 6 Akibat Chat Mesum

Author: Irbapiko
last update Last Updated: 2025-09-10 16:26:09

“Gila Robi, aku benar-benar dapat kepuasan kali ini!” ucap Rina sambil menatap wajah sahabatnya yang kini telah menjadi pacar gelapnya itu.

“Heheh...aku juga Rina, selama ini aku cuma bisa maen sendiri aja dan cuma bisa bayangin tubuhmu dari gambar-gambar!” balas Robi sambil membelai wajah Rina yang masih bercucuran keringat setelah pertempuran panas mereka di kamar penginapan itu.

“Aku pikir, kita gak bisa gini terus Rob!” ucap Ria mulai serius.

“Maksudnya?” tanya Robi yang belum paham dengan ucapan Rina.

“Ya selama aku masih jadi istri dari Rudi maka posisi kita jadi selalu salah Rob!”  ujar Rina dengan mimik muka serius.

Robi pun tiba-tiba teringat bahwa ia sempat melihat Rudi di penginapan itu.

“Rin, aku aku mau terus terang nih!”

“Terus terang apa nih?” tanya Rina yang gantian bingung.

“Ehmm...tadi saat aku tiba duluan di parkiran motor, aku sempat melihat Rudi suamimu keluar dari penginapan ini!”

“Hahhh...? Yang bener Robi?” tanya Rina dengan wajah terkejut.

“Iya Rina, awalnya aku gak percaya itu Rudi, tapi saya yakin banget itu Rudi suamimu Rin!” balas Robi denga tegas.

Setelah mendengar dari Robi bahwa Rudi, suaminya, sempat terlihat di penginapan yang sama, Rina merasa terkejut dan bingung. Meski Robi belum mengetahui dengan pasti kenapa Rudi berada di sana, ini memberikan Rina secercah harapan. Selama ini, dia merasa tidak memiliki cinta untuk Rudi, dan situasi ini mungkin memberinya alasan yang dia cari untuk berpisah.

Rina dengan nada ragu, “Robi, ini benar-benar aneh. Tapi, mungkin ini adalah kesempatan bagiku.”

Robi bingung, “Kesempatan untuk apa, Rina?”

Rina dengan tegas, “Kesempatan untuk berpisah dari Rudi. Aku tahu ini terdengar egois, tapi selama ini pernikahan kami hanyalah sebuah beban.”

Robi dengan penuh perhatian, “Rina, aku ingin kamu bahagia, tapi sebelum kita mengambil langkah besar seperti itu, mari kita mencari tahu alasan sebenarnya mengapa Rudi berada di penginapan itu. Mungkin ada penjelasan yang masuk akal.”

Rina merasa bersyukur memiliki Robi sebagai sahabat yang selalu mendengarkan dan mendukungnya. Mereka berdua memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang kehadiran Rudi di penginapan itu sebelum mengambil keputusan apa pun tentang pernikahan mereka.

Mereka mulai mengumpulkan informasi. Robi mencoba menghubungi resepsionis penginapan untuk mencari tahu apakah Rudi memiliki reservasi atau jika ada catatan tentang kunjungannya. Sementara itu, Rina berusaha menghubungi Rudi untuk mengetahui apakah dia akan memberikan penjelasan.

Setelah beberapa saat, Robi kembali dengan berita dari resepsionis.

Robi menginformasikan, “Rina, menurut resepsionis, Rudi tidak memiliki reservasi di penginapan ini. Itu semakin aneh.”

Rina dengan nada penasaran, “Rudi belum menjawab panggilanku. Ini semakin mencurigakan.”

Mereka berdua merasa semakin bingung tentang situasi ini. Mereka memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut, dan langkah pertama adalah mengeksplorasi area sekitar penginapan.

Rina dengan tekad kuat, “Robi, mari kita coba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku ingin tahu mengapa Rudi berada di sana.”

Robi mengangguk, “tentu, Rina. Kita akan menemukan jawabannya bersama-sama.”

Dengan tekad untuk mengungkap misteri di balik kehadiran Rudi di penginapan, Rina dan Robi bersiap untuk menjalani perjalanan yang mungkin akan mengungkapkan kebenaran yang sulit mereka terima. Meskipun masa depan pernikahan Rina dan Rudi masih tak pasti, satu hal yang pasti adalah bahwa persahabatan mereka akan membantu mereka menghadapi semua rintangan yang ada di depan mereka.

Beberapa hari kemudian setelah mendapat informasi bahwa Rudi berada di penginapan dengan seorang perempuan cantik, Robi merasa perlu untuk mengungkap kebenaran di balik kehadiran mereka di sana. Dia segera menghubungi Rina dan mengajaknya untuk melakukan penggerebekan saat Rudi dan wanita itu, yang ternyata adalah Bu Kartika, sedang berada di kamar penginapan.

Robi menghubungi Rina, “Rina, aku mendapatkan informasi bahwa Rudi berada di penginapan ini bersama Bu Kartika. Kita harus mengungkap kebenaran, Rina.”

Rina dengan nada penasaran, “Apa? Bu Kartika? Baiklah, aku setuju. Kita harus tahu apa yang sebenarnya terjadi.”

Mereka berdua tiba di penginapan dengan cepat dan berusaha menjalankan rencana penggerebekan mereka dengan hati-hati. Mereka tidak ingin Rudi dan Bu Kartika tahu bahwa mereka ada di sana.

Robi mengedipkan mata pada Rina, “Kita harus mencari tahu di kamar mana mereka berada.”

Rina mengangguk, “Baiklah, kita cari tahu.”

Mereka mulai menyelidiki penginapan tersebut, mencoba mencari tahu di kamar mana Rudi dan Bu Kartika menginap. Mereka berdua merasa gugup, tidak tahu apa yang akan mereka temukan.

Setelah beberapa saat, mereka akhirnya menemukan kamar yang dicurigai mereka. Mereka mendekati pintu dengan hati-hati dan mendengarkan percakapan dari balik pintu.

Rudi dalam suara yang berbisik, “Bu Bos, kita harus berhati-hati. Jangan biarkan siapa pun tahu tentang kita.”

Bu Kartika dengan suara lembut, “Tentu, Rudi. Ini adalah rahasia kita.”

Mendengar percakapan itu, Rina merasa hatinya hancur. Dia merasa terkhianati oleh suaminya dan sangat terluka melihat Rudi berselingkuh dengan bosnya sendiri, Bu Kartika.

Robi dengan suara pelan, “Rina, apa yang harus kita lakukan sekarang?

Rina dengan nada yang pelan, “Aku tidak tahu, Robi. Aku merasa ini peluang. Mungkin saatnya aku berbicara dengan Rudi.”

Robi mengangguk, “Aku akan selalu ada untukmu, Rina. Kita akan menghadapi ini bersama-sama.”

Meskipun penggerebekan mereka tidak terlalu menghasilkan jawaban yang diinginkan, Rina dan Robi tahu bahwa mereka harus menghadapi kebenaran yang pahit ini. Hubungan Rudi dan Rina tampaknya akan berakhir, dan mereka harus menemukan cara untuk melanjutkan kehidupan mereka masing-masing setelah semua yang telah terjadi.

Perkembangan berikutnya Rina yang telah menemukan bukti keberadaan Rudi dan Bu Kartika di penginapan kemarin ini, dan dia merasa sudah waktunya untuk membicarakan masalah ini dengan suaminya. Mereka duduk di ruang tamu rumah mereka, ekspresi wajah Rina tampak tegang, sedangkan Rudi nampak cemas menyadari bahwa kebenaran akan terungkap.

Rina dengan suara yang gemetar, “Rudi, aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di penginapan itu.”

Rudi berbicara dengan hati-hati, “Apa yang kamu maksud, Rina?”

Rina mengeluarkan bukti-bukti, “Aku tidak butuh lagi penjelasan. Ini bukti keberadaanmu di sana bersama Bu Kartika. Jangan berbohong lagi.” Rina menunjukkan Foto-foto saat Rudi dan bu Kartika ada di sekitaran area penginapan.

Rudi menggigil, “Rina, aku...”

Rina memotong Rudi, “Jangan, Mas Rudi. Jangan bicara. Aku sudah cukup mendengar.”

Pertengkaran itu berlanjut, dengan Rina membuka hatinya dan mengungkapkan betapa terlukanya dia merasa. Rudi mencoba menjelaskan alasan-alasan di balik tindakannya, tetapi ketidaksetiaannya sudah terlalu dalam dan tak termaafkan bagi Rina.

Rina dengan nada penuh emosi, “Rudi, kamu telah menghancurkan pernikahan kita. Aku tidak lagi merasa ada cinta di antara kita.”

Rudi memelas, “ Rina, aku menyesal. Aku sangat menyesal atas apa yang telah aku lakukan.”

Namun, kata-kata penyesalan Rudi tidak lagi bisa mengubah kenyataan. Pertengkaran itu semakin memanas, dan Rina yang telah menemukan alasan yang kuat untuk berpisah dengan Rudi tetap teguh dengan kemauannya untuk berpisah.

Rina dengan tegas, ” Aku ingin kita berpisah, Rudi. Aku ingin mencari kebahagiaanku sendiri.”

Pertengkaran itu meruntuhkan rumah tangga mereka, dan Rina dan Rudi akhirnya memutuskan untuk berpisah. Meskipun pertengkaran itu penuh dengan emosi dan kehancuran, itu adalah langkah pertama menuju pemulihan bagi Rina, yang telah lama merasa tidak bahagia dalam pernikahannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • JEJAK HASRAT   Bab 9 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    Di sisi lain, Edi juga merasa gelisah selama tiga hari itu. Tanpa Indri di dekatnya, dia merasa kehilangan dan kesepian. Dia menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah, tetapi dia juga merindukan Indri dengan sangat.Ketika tiga hari berlalu, Indri dan Edi akhirnya bertemu kembali di rumah Indri. Mereka bertemu di ruang tamu, dan wajah mereka penuh dengan perasaan campur aduk.**Indri:** (dengan suara lirih) "Pak Edi, kita harus berbicara.Nampaknya kita harus mengakhiri semua ini!"**Edi:** (dengan ekspresi serius) "Benar, Bu Indri. Ini tidak bisa terus berlanjut."Indri merasa berat hati, tetapi dia tahu bahwa mereka harus mengakhiri hubungan terlarang ini sebelum semuanya semakin rumit.**Indri:** (dengan rasa sedih) "Saya pikir kita harus berhenti, Pak Edi. Ini salah, dan saya tidak bisa terus melangkah di jalur ini."Edi merasa terpukul, tetapi

  • JEJAK HASRAT   Bab 8 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    Kembali ke ruang renovasi, Dodi dan Budi terus bekerja, tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di belakang layar. Indri dan Edi merasa lega bahwa mereka berhasil menjaga rahasia mereka tetap terjaga dengan baik. Tetapi dalam hati mereka, mereka tahu bahwa mereka harus mencari cara untuk mengakhiri permainan berbahaya ini sebelum semuanya hancur.Saat Dodi menuruti instruksi Indri, Budi terus bekerja di sudut ruangan yang lain. Semuanya tampak normal, dan Indri berusaha untuk tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan dalam dirinya, meskipun hatinya masih terasa berat karena perasaan bersalah yang dia rasakan.Dalam waktu yang berlalu, Indri dan Edi terus berusaha untuk menjaga rahasia hubungan mereka, meskipun semakin sulit. Mereka tahu bahwa suatu hari nanti, kebenaran akan terungkap, dan mereka harus siap menghadapi konsekuensinya. Namun, hingga saat itu, mereka masih terjebak dalam perasaan yang membingungkan dan rumit.

  • JEJAK HASRAT   Bab 7 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    Liang senggama Indri terus menjepit senjata tegang milik Edi sehingga Edi merasa terbang ke langit ketujuh merasakan nikmat luar biasa bersetubuh untuk kesekian kalinya dengan perempuan seksi itu.“Ayo pakkkk...genjot teruss...jangan berenti...!” desahan Indri yang semakin ketagihan nikmatnya rudal milik Edi yag terus menancap sangat dalam ke vaginanya saat itu. Keringat mulai mengucur dari tubuh keduanya namun, genjotan dan saling berciuman tak mereka hentikan.Edi pun juga mengincar kedua bukit kembar yang menantang milik Indri yang kini terasa semakin kencang dan menegang karena telah terangsang hebat. Putingnya ia gigit-gigit kecil sehingga bu Indri sempat berteriak sesaat namun itu justru membuat keduanya makin bergairah.“Ceppp...cuppp...mmphh...arghhh!” bibir dan lidah serta gigi Edi tak berhenti melumat buah dada montok milik Ibu Indri. Tubuh telanjang bu Indri telah bergeser ke berbagai s

  • JEJAK HASRAT   Bab 6 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    Namun, Bu Indri juga tahu bahwa hubungannya dengan Pak Edi adalah sesuatu yang harus dia simpan dengan rapat. Dia tidak ingin suaminya mencurigai apa pun. Oleh karena itu, dia berusaha keras untuk tetap berperilaku seolah semuanya normal di depan Yadi.Malam ini, dia merasa sulit untuk berpura-pura seperti biasa. Sementara Yadi berusaha mendekatinya, Bu Indri merasa bersalah dan bingung. Dia tahu bahwa apa yang dia lakukan adalah salah, tetapi dia tidak tahu bagaimana mengatasi perasaannya yang semakin bertentangan.Pada akhirnya, malam itu berlalu tanpa keintiman antara Yadi dan Bu Indri. Yadi tidur dengan perasaan kebingungan dan ketidakpastian, sementara Bu Indri terjaga dengan rasa bersalah yang memenuhi hatinya.Pagi subuh itu, ketika hari masih sangat gelap sekitar pukul 4 pagi, Yadi terbangun dari tidurnya. Dia masih merasakan hasrat yang kuat melanda dirinya seperti kemari malam terhada sang istr

  • JEJAK HASRAT   Bab 5 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    “Sleppp...ahhh...pelan-pelan mas....ahhhh!” tubuh bu Indri tersentak sesaat merasakan ada benda besar dan panjang mulai menerobos lubangnya dari belakang.“Tahan ya buuu..eshhh...ahhh..blessss...ahhhh!” maka ambleslah semua bagian batang rudal tegang dan besar milik Edi.“Arghhh....Kontol pak Edi gede bangett..ahhhh!” bu Indri merem melek merasakan lubangnya dipenuhi oleh batang tegang milik Edi. Pak Edi pun mulai menekan dn menarik pinggulnya untuk memulai gerakan inti persetubuhan mereka di kasur itu.“Sleppp...blesss..sleppp..blesss!”“Arghh...ahh....enak pakkk terus pakkk genjottt!” suara bu Indri itu makin membakar semangat birahi “Eshhh..ahhh...memek ibu enak bangettt ahhh..kejepittt!” teriak Edi sambil merem melek terus menggempur pantat bu Indri yang juga sedang meraskan nikmat tak terkira pagi itu.Setelah puas menggenjot dari belakang bu Indri meminta berbalik badan dan kini Edi menindih tubuh Indri dari atas sehingga kini wajah mereka telah saling berhadapan. Tanpa menung

  • JEJAK HASRAT   Bab 4 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    “Kalo boleh tau, kalo Pak Edi maen sama istri gimana?” Pak Edi pun terkejut dengan pertanyaan berani dari Bu Indri itu.“Saya kan sudah lama bu gak ketemu istri, kan dia di kampung!” jawab Edi dengan wajah agak muram.“Owh maaf ya pak, saya lupa kalo istri pak Edi di kampung.”“Ya bu gapapa!”“Lalu gimana pak Edi salurin hasrat kalo lagi pengen?” Deggg....Pak Edi tertegun dengan pertanyaan bu Indri tersebut.“Yaa...gimana ya...bingung jawabnya, heheh!” balas Pak Edi sambil garuk-garuk kepala“Hemm...pasti onani, ya kan?” tanya Bu Indri dengan senyum makin nakal dan mengedipkan satu matanya pada pak Edi.“Heheh, iya bu....!” balas Edi dengan senyum sambil cengengesan.“Ehmm...Pak Edi....ehmmm....!” bu Indri tiba-tiba berbicara tapi tidak diterusin.“Ya bu kenapa?” Edi mulai penasaran.“Anu...ehmmmm...saya lagi pengen sekarang!” jawab bu Indri blak-blakan.“Pengen apa ya bu?” tanya pak Edi yang pura-pura gak ngerti untuk memancing bu Indri berterus terang. Bu Indri pun mendekati pak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status