Share

KAMAR TAMA

Sepanjang perjalanan pulang raut wajah Ibu Naya menjadi tidak seceria tadi. Pertemuan mereka dengan Leo lalu laki-laki itu mengatakan jika dirinya adalah kekasih sang calon menantu, membuat pikiran wanita itu menjadi tidak karuan. Apalagi sampai mereka berpisah, Zahra tidak juga mengatakan kepada Leo jika dirinya akan menikah dengan Tama.

Zahra yang duduk di samping Ibu Naya masih menunduk. Dia belum berani menatap wajah Ibu Naya yang tampak begitu dingin.

"Sejak kapan kalian berhubungan?" tanya Ibu Naya pada akhirnya. Zahra menoleh ke arah wanita tua itu.

"Sejak… sejak ayah dan ibu Lita menjadikan aku sebagai alat pelunas hutang pada Tuan Tama," jawab Zahra lirih. Ada rasa takut muncul di hatinya mendengar nada pertanyaan Ibu Naya yang cukup tegas dari biasanya.

"Apa Tama tahu?" tanya wanita tua itu lagi.

"Tahu," jawab Zahra mengangguk.

"Lalu?"

"Waktu itu Tuan Tama menyuruhku untuk mengakhiri hubungan kami. Karena status alat pelunas hutang ini," jawab Zahra lagi.

"Itu artinya hubu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status