Share

Bau Daging Terbakar

ARWAH PENASARAN MBAK ASIH part 6

Brak!

Suara pintu seperti didobrak setelahnya sunyi tak ada suara apapun yang terdengar. Dea menangis dalam diam, hanya tetesan air matanya saja yang berderai.

Dinda mencengkram tanganku dengan sangat kuat, seolah tak mau ditinggalkan sendirian. Sementara aku mencoba untuk mengendalikan rasa takutku, walaupun sebenarnya aku pun merasakan takut.

"Nggak ada suaranya lagi?" Bisik Dinda.

"Nggak ada, tapi kan kita nggak tau keadaan diluar kamar. Bisa aja Mbak Asih lagi berdiri di depan kamar 'kan?" jawab Dea sambil menghapus air matanya.

Tin! Tin!

Bunyi suara klakson motor milik Dinda diluar, membuat kami bertiga terjingkrak karena terkejut.

"Kayanya emang perlu lihat sedikit deh dari jendala, bukanya sedikit aja," tutur Dinda memberi saran.

Kini Dea pun setuju dengan ajakan Dinda, perlahan kami turun dari kasur dan mendekat ke arah jendela kamarku. Suara klakson motor Dinda pun masih berbunyi, yang kutahu warga di sini semuanya sedang berkumpul dikediaman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status