Share

Part 18

Ini hari ke tiga aku di rumah ayah dan ibu. Tak sekali pun suamiku mengirim pesan atau berusaha membujukku. Setidaknya dia harus memberi kabar meski belum sampai empat hari. Dengan begitu aku masih memiliki harapan kalau dia benar-benar berniat mempertahankan rumah tangga kami.

Jahat!

Kata-katanya semua palsu. Dia pasti begitu bahagia hidup tanpa aku. Padahal aku di sini hampir mati menahan rindu. Pasti saat ini dia sedang membayangkan bagaimana hari-harinya bersama Kania di kantor itu.

Kurasa memang seperti inilah jalan takdirku. Menikah dan menyandang status janda masih di tahun yang sama. Bahkan umur pun belum bergerak dari angka yang lama.

Satu tahun sejak lulus SMA membuatku memantapkan hati menjadi seorang istri. Tak peduli pada titel sarjana atau jenjang karir di luar sana. Isi kepalaku hanya dipenuhi oleh hari-hari bahagia bersama bang Haikal saja.

Mencuci bajunya, memasak makanan kesukaannya, bahkan memijatnya jika dia merasa lelah. Sesederhana itu cita-citaku. Pikiran itu s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status