Share

Bab 6

Penulis: Sangkarachan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-24 01:22:27

Altares memilih meninggalkan kamar mereka dan kembali bersama keluarganya di bawah. Sedangkan Velove dengan cepat membersihkan sisa riasan di wajahnya. Velove bernapas lega karena saat kembali ke kamar Altares sudah pergi dari sana. Velove naik ke atas ranjangnya dan tak lama matanya mulai terpejam dengan cepat.

Velove langsung tertidur pulas.

Altares yang sudah selesai mengobrol pun kembali ke dalam kamar. Dia melihat Velove yang sudah pulas dalam tidurnya.

"Dia kebo banget!"

Altares berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah berganti pakaian dia ikut naik ke atas ranjang. Meraih tubuh Velove lalu memeluknya sambil tertidur.

Velove yang merasa nyaman dalam pelukan itu semakin mengeratkan pelukannya pada Altares yang dia pikir adalah guling miliknya.

#

Pagi menjelang.....

"Kyaaa .....mpph....."

Altares yang terkejut pun langsung membungkam mulut Velove yang saat terbangun sudah berteriak kencang. Mata Velove melotot saat sadar siapa yang ada disampingnya. Otaknya mulai berjalan dengan cepat mengingat kenapa Altares ada disana.

"Udah ingat?"

Velove mengangguk dengan cepat dan saat tangan Altares sudah di lepas barulah Velove bisa menghirup udara sebanyak banyaknya.

"Kenapa teriak? Lupa kalau udah nikah?"

Velove mengangguk pelan, Altares sendiri memilih bangkit dari ranjang karena pagi ini ada urusan penting.

"Aku bersiap terlebih dahulu, aku ada kerjaan penting pagi ini."

Tanpa menunggu jawaban Velove, Altares melenggang pergi masuk ke dalam kamar mandi..Tak ada setengah jam, Altares selesai bersiap bahkan dia juga memakai bajunya di dalam kamar mandi.

Velove hanya melihat apa yang di lakukan Altares saat ini tanpa ingin bertanya.

Ponsel Altares berdering dan nama Carlos tertera disana.

"Habis ini sampai."

Setelah menjawab Altares pergi begitu saja tanpa berpamitan pada Velove.

Velove mengdengus kesal karena merasa di abaikan oleh Altares.

"Bisa bisanya dia lupa sama aku!"

Velove yang kesal memilih untuk segera mandi karena dia harus kuliah pagi ini.

Dan saat dia melihat ponselnya ada pemberitahuan di grub bagian jurusannya jika ada dosen baru yang mengajar disana.

"Aneh, kenapa tiba tiba ada dosen baru?" gumam Velove.

Di dalam grub juga menyebutkan jika namanya adalah Juan.

"Pasti orang nya udah tua banget, mana namanya Juan lagi. Mungkin kayak bapak bapak perut buncit itu kali ya?"

Velove terus berceloteh sendiri dan tertawa membayangkan siapa dosen baru yang akan masuk ke dalam kelasnya.

#

Velove yang saat ini sudah ada di kelasnya pun lebih sering terlihat melamun karena mengingat jika dia sudah menikah.

"Huft, ini aku beneran udah nikah?" gumam Velove pelan.

Velove bahkan tak peduli dengan kehebohan yang terjadi di kelasnya saat dosen baru itu sudah masuk ke dalam.

"Kalau nikah harus layani dia kan?"

"Siapa yang harus dilayani?"

"Ya suamiku."

Spontan Velove menjawab dengan cepat karena ternyata kelas sudah di mulai dan dosen baru itu melihat Velove melamun sejak tadi. Jadi dia ingin menegurnya, tapi saat sampai di dekat Velove, gadis itu malah bergumam yang membuat sang dosen menyeringai ke arah Velove.

Velove langsung berdiri dan menunjuk wajah Altares dengan mata yang melotot.

"Kamuu?"

Sedetik kemudian Velove tersadar dimana dirinya berada. Dan jangan di tanya bagaimana wajah Velove saat ini. Panik dan malu, dia melihat sekeliling yang tengah melihat apa yang terjadi padanya. Apalagi Velove sempat membaca di grub jika dosen yang baru itu terkenal galak dan dingin.

"Jadi siapa yang harus kamu layani nona Velove?"

Velove tergagap bingung dan syok, bagaimana bisa Altares ada disana dan malah menjadi dosen barunya.

Altares menyeringai ke arah Velove, lalu kemudian dia menyuruh Velove berdiri di depan saat pelajaran kelasnya di mulai.

"Karena kamu sudah membuat keributan di kelas pertamaku, kamu di hukum untuk berdiri di depan sampai jam kelas ku habis."

Mata Velove melotot kesal, ingin rasanya dia menjitak kepala Altares. Dan apa apaan ini, bahkan dia harus berdiri di depan kelas, sedangkan Velove masih merasa syok jika Altares adalah Juan. Jangan lupakan status mereka yang sudah menikah.

Kaki Velove mulai kesemutan karena berdiri disana hampir satu jam lamanya. Dan saat suara pengumuman terdengar jika kelas sudah selesai barulah Velove segera berlari keluar dari kelasnya.

Sret ....

Mpph.....

Mata Velove membola saat tangannya di tarik dengan cepat oleh seseorang..

"Mau kemana?"

Mata Velove membola melihat siapa yang sedang menahan nya saat ini.

Perlahan Altares melepas tangannya dari mulut Velove.

Dug ....

Altares meringis pelan saat kakinya di injak keras oleh Velove yang sedang kesal.

"Apa apaan kamu? Kenapa malah jadi dosenku hah?"

Velove menjeda kalimatnya, dia menatap kesal Altares yang sejak tadi hanya diam tak jauh darinya.

"Emang kamu nggak nyimak siapa nama kepanjangan ku saat kita menikah kemarin?" tanya Altares.

Velove terdiam, mencoba mengingat siapa nama Altares yang lengkap lalu tak lama saat ingatannya mulai penuh matanya menatap horor ke arah Altares.

" Altares Juan Xafier," ucap Velove lirih.

Altares melihat Velove dengan senyum miring, dia ingin tertawa karena Velove berubah panik saat ini.

"Kenapa tak memberitahuku dari kemarin???" pekik Velove tertahan

"Kamu juga tak bertanya kan, jadi aku akan diam saja."

to be continued

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 49

    Altares membelalakkan matanya, saat melihat Velove melompat dari mobil miliknya. Velove terlempar dari dalam mobil dan beruntung jatuh di semak semak yang tak jauh dari dia melompat tadi. Duar..... Terjadi benturan keras dari mobil Velove yang ternyata langsung menabrak pembatas jalan. Altares dan anak buah Carlos langsung berhenti. Dengan jantung yang berdegup kencang Altares mencari keberadaan istrinya.. "Uh ... sakit banget badanku." Velove mencoba bangun tapi tak bisa karena kakinya ada yang terluka dan kemungkinan juga retak. Altares yang melihat Velove berusaha bangun segera mempercepat langkahnya. Saat dia sudah dekat, Altares langsung memeluknya erat. "Sayang, kamu nggak apa apa kan?" Altares langsung melihat Velove tapi matanya membelalak saat melihat semua luka di sekujur tubuh Velove. Sayatan duri duri dari semak semak dan juga beberapa lebam yang Velove dapat membuat Altares meradang. "Tuan muda ...." panggil Anak buah Carlos. "Aku mau pelakuny

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 48

    Altares saat ini sedang bersama Carlos membahas masalah pekerjaan yang sedikit tertunda. Dan dia harus segera menyelesaikan nya sebelum pernikahan Carlos dan Leticia. "Al, tadi aku dapat info katanya Velove habis di labrak sama cewek." Carlos tiba tiba masuk ke ruangan Altares sambil memberitahu info itu. Dia juga membawa beberapa berkas di tangannya. Altares menghentikan kegiatannya lalu melihat Carlos. "Siapa lagi? Heran banget, banyak cewek yang ngajakin musuhan Velove." Carlos mengangkat kedua bahunya tak tahu karena memang sejak menikah dengan nya selalu saja ada cewek cewek lain yang ingin bermasalah dengan Velove. "Nanti aku teflon dia buat mastiin. Sekarang kerja dulu. Harus segera selesai. Nanti malam mau pergi ke pelelangan." Carlos mengangguk, dia juga segera menyelesaikan beberapa berkas yang butuh di seleksi. # Velove yang masih di kantin memilih menunggu Leticia yang sedang ada kelas. Tak ada yang aneh dan tak ada yang mencurigakan. Tapi perasaan

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 47

    Velove terus menggerutu karena Altares tak melepaskannya sampai dia harus menyerah karena kelakukan suaminya itu. "Uh.... pinggangku!!" keluh Velove. Dia sejak tadi duduk tak jenak di kantin karena merasa jika pinggangnya sangat sakit. Leticia yang baru datang ke kampus melihat Velove bingung. "Kenapa pinggang?" Velove yang mendengar pertanyaan Leticia hanya melirik sahabatnya itu sekilas. Leticia bahkan sudah membawa nampan makanan ke meja Velove. Belum lagi beberapa makanan lain yang baru di antar. Velove melihat semua itu merasa aneh. "Kamu ngapain pesan makanan segitu banyak?" Leticia yang ingin makan pun langsung berhenti. "Nggak kenapa Napa, tadinya mau tanya kamu dulu tapi nggak jadi pas lihat wajah kamu keruh gitu. Dan ini manis manis makanannya. Katanya bisa balikin mood aja." Velove menelisik wajah Leticia yang makan dengan santai. Tak biasanya Leticia menyukai makanan manis. "Kamu nggak hamil kan?" tanya Velove polos. Uhuk..... Leticia te

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 46

    Velove benar benar marah pada Altares. Dia tak mengijinkan Altares masuk ke dalam kamar mereka. "Sayang, kok di kunci? Kamu serius suruh aku tidur di luar?" Altares berusaha masuk ke dalam kamar mereka tapi tetap saja tidak bisa. Altares mengacak rambutnya kasar, dia merutuki kebodohannya sendiri. Bagaimana bisa dia keceplosan masalah seperti itu. Apalagi selama menikah yang baru beberapa waktu ini banyak sekali wanita yang mengganggunya. Velove di dalam kamar sudah memukul bantal tidurnya berkali kali untuk menyalurkan kemarahannya pada Altares. "Bisa bisanya dia bilang seperti itu? Awas aja kalau dia sampai melakukannya dengan wanita lain. Aku kebiri itu terong Belanda nya!!" Altares yang sedang menunggu di depan kamarnya tiba tiba merinding. Bulu kuduknya tiba tiba berdiri semua. "Kok serem tiba tiba?" gumam Altares. Altares yang tak di bukakan pintu oleh Velove akhirnya pergi ke ruang kerjanya yang ada di sebelah kamar mereka. Disana juga tersedia tempat ist

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 45

    Yudis dan istrinya panik, tapi berbeda dengan Sarah yang tak terima dengan apa yang terjadi. Bisa bisanya Leticia malah mendapatkan calon suami yang sempurna dan selalu mendapatkan semua yang dia mau. Sedangkan dia tak bisa mendapatkan itu. "Jangan merasa kalian lebih kaya jadi kalian bisa seenaknya. Lagian tiba tiba banget kalau Leticia mau nikah, bukannya kemarin usah tunangan terus putus. Atau jangan jangan kamu hamil duluan? Wah, dan kalau iya, kamu jadi cowok bego banget mau nikah sama cewek bekas kayak dia!" Plak.... Plak... Dua tamparan mendarat langsung di pipi Sarah. Membuat Sarah langsung tersungkur di lantai. Sejak tadi Velove masih diam, tapi karena Sarah terus mengoceh akhirnya dia turun tangan. "Nggak sopan banget ngatain orang hamil duluan." ucap Velove santai. Marko dan Sofiah sempat melongo tapi kemudian tersenyum gemas. Mereka kira sejak tadi Velove akan diam saja. Tapi ternyata langsung ambil tindakan saat Sarah terus bicara yang tak baik pada Leti

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 44

    Malam ini, keluarga Altares tiba di kediaman Leticia. Hanya pertemuan dua keluarga tanpa melibatkan banyak orang. Carlos sejak tadi duduk gelisah karena gugup. Dan ingin rasanya dia kabur dari sana. Altares yang melihat itu ingin sekali memukul Carlos. "Carlos, diam lah. Kenapa kamu malah gugup begitu?" tegur Altares lirih. Carlos mengambil napas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Carlos melihat ke semua orang yang ada disana. Dia yang biasanya datar dan dingin sekarang malah terlihat gugup hanya karena akan melakukan pembicaraan dua arah dengan orang tua Leticia. Leticia keluar bersama mamanya dan juga papanya. Carlos semaput tertegun dengan yang dia lihat. Altares yang melihat Carlos seperti orang bodoh gemas sekali. "Carlos, bisa tidak bersikap biasa saja. Kenapa malah melongo seperti itu? Kamu tuh bikin malu!" bisik Altares. Carlos juga tak sadar kenapa bisa dia seperti itu padahal biasanya dia bersikap cool dan datar. Entah kenapa dia gugup dan hampir saja m

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status