Share

Bab 8

Penulis: Sangkarachan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-02 22:51:14

"Aku tahu aku tampan, tapi apa kamu harus memandangiku sampai air liurmu menetes seperti itu?"

Mata Velove membola, dia dengan cepat mengusap sekitar bibirnya. Tapi kemudian dia tersadar jika Altares baru saja membohonginya.

Altares tersenyum simpul, yang membuat Velove semakin kesal dengannya.

"Kamu bohongin aku ya?" dumel Velove kesal.

" Nggak, tapi kamu aja yang bego langsung percaya! "

Mata Velove semakin melotot lebar, bisa bisanya dia di katakan bego oleh Altares. Padahal Velove adalah salah satu mahasiswa yang pintar di jurusannya.

" Nggak usah melotot kayak gitu, nanti bola matamu lepas. Takut aku nggak punya gantinya nanti. " Seloroh Altares santai .

Setelah mengatakan itu, Altares melepas tangan Velove yang sudah selesai dia obati. Velove melihat ada perban tipis disana mengingat Damian mencekal tangannya dengan keras.

" Kenapa tiba tiba kamu udah di sana tadi? "

" Bukannya kamu ada di ruangan dosen? "

Altares tak menjawab, dia seolah lupa dengan apa yang terjadi di kampus. Yang dia ingat hanya waktu dia menarik tangan Velove untuk di bawa pergi dari sana.

Tak lama Carlos memberitahu jika mobil Velove sudah di antar ke rumah orang tuanya. Dan Carlos mengatakan jika Velove pergi bersama Altares. Untungnya para orang tua percaya dengan itu.

Velove merasa aneh, kenapa Altares malah menyembunyikan keberadaan mereka dari para orang tua.

" Kenapa nggak jujur aja? " tanya Velove heran.

Altares menghela napasnya panjang, karena sebenarnya dia di larang pindah oleh mamanya. Hanya saja Altares ingin hidup mandiri dengan keluarga kecilnya.

"Besok aku bilang sama mama." jawab Altares singkat.

Velove mengangguk dan tak ingin bertanya lagi karena seperti nya Altares enggan membahas perihal rumah baru mereka.

"Jadi laki laki itu yang membuatmu di seret pulang kemari?"

"Eh......"

Velove sedikit terkejut karena Altares mengetahui tentang Damian.

"Ehm, iya dan tidak." jawab Velove bingung.

Altares menaikan kedua alisnya bingung, sekaligus penasaran. Kenapa ada dua opsi jawaban sedangkan dia hanya butuh satu jawaban.

"Laki laki tadi memang alasan Daddy membawaku pulang kemari tapi sebenarnya tak hanya itu saja. Aku sudah tak ingin hidup di luar negeri dengan semua hiruk pikuk dan semua yang terjadi disana. Tapi belum sempat aku bilang pada Daddy, ternyata laki laki sialan tadi malah ketahuan selingkuh dengan teman kampusku. Ya, sekaligus teman dekat di apartemen."

Altares sebenarnya sudah tahu tentang itu semua hanya saja dia ingin mendengarnya secara langsung dari bibir Velove. Ternyata Velove tak berniat menutupi atau berbohong kepadanya.

"Aku sudah tahu." celetuk Altares santai.

Lagi lagi Velove syok dengan jawaban Altares. Dia berpikir jika Altares bahkan sudah memata matainya sejak lama.

"Tunggu, jangan bilang kamu ngawasin aku selama ini?"

Altares menyeringai ke arah Velove yang seketika membuat bulu kuduk Velove berdiri. Velove beringsut mundur karena melihat wajah menakutkan Altares.

Pikiran buruk mulai masuk ke dalam otaknya.

Melihat Altares mendekat kepadanya membuat Velove semakin panik.

"Jangan mendekat, menjauh dari ku!" pekik Velove keras.

Tapi Altares dengan usilnya terus mendekat ke arah Velove sampai tubuh gadis itu terhimpit oleh tubuh Altares.

"Menjauh, jangan jual ginjal ku. Kamu tahu kan kalau aku juga kurus, jadi dagingku pun juga nggak enak rasanya kalau di jual!" oceh Velove asal.

Altares melongo tapi kemudian dia menahan tawanya yang sudah ingin meledak saat itu juga.

Pftt ...

"Hahaha ....."

Ternyata Altares tak bisa menahan tawanya. Velove melongo melihat Altares yangalah menertawakan nya saat ini.

"Kenapa malah tertawa? Ada yang lucu?"

Ctak ....

"Aw....."

Velove meringis kesakitan karena Altares baru saja menyentil dahinya.

" Untuk apa menjual ginjalmu, uang ku sudah banyak. Dan lagi siapa yang doyan dengan dagingmu yang tak ada rasanya itu."

Velove mengumpat dalam hati bisa bisanya Altares malah menggodanya di saat seperti ini. Padahal sejak tadi dia sudah panik jika ingin di jual oleh Altares

" Jadi dari mana kamu tahu tentang ku jika tak memata mataiku?"

Altares berhenti tertawa, dia lalu menatap intens pada Velove.

Velove yang di tatap seperti itu merasa tak nyaman. Bukan tak nyaman yang lain, lebih ke arah malu sebenarnya.

"Aku sudah tertarik padamu sejak lama."

" Hah?"

Satu detik, dua detik, tiga detik....

Otak Velove tiba tiba merasa kosong karena jawaban tak terduga dari Altares.

Dan Altares yang gemas dengan wajah melongo sang istri langsung menarik tangan Velove sehingga saat ini Velove sudah ada di pangkuan Altares.

" Altares jangan begini, aku bisa duduk sendiri." cicit Velove grogi.

Posisi mereka saat ini lebih intim, dari pada biasanya. Di tambah Altares memeluk posesif pinggang Velove sehingga tubuh mereka semakin berdempetan.

" Kenapa hmm? Aku lebih nyaman dengan posisi seperti ini, lagi pula kita sudah sah sebagai suami istri kan?"

Velove terdiam, apa yang di katakan oh Altares itu benar. Dan setelah itu Velove lebih memilih untuk mengalah, mengikuti kemauan Altares saat ini.

Altares yang melihat kediaman Velove tersenyum samar. Melihat Velove yang penurut menjadikan dia seperti anak kecil yang menurut dengan apa yang di inginkan orang tuanya.

" Kamu kalau diam begini terlihat lebih cantik."

Blush ......

Wajah Velove memanas, telinganya mulai terasa panas karena tiba tiba Altares memujinya.

" Kamu ini mau belajar gombal?"

" Pak dosen sepertimu mana pantas menggombal mahasiswanya." sindir Velove.

Altares langsung terkekeh mendengar itu, inilah yang membuat Altares mengejar Velove secara sembunyi sembunyi. Katakan Altares pengecut waktu itu. Tapi buktinya saat ini Velove sudah berada dalam pelukannya.

Altares meraih dagu Velove, matanya sudah tertuju pada bibir ranum milik Velove yang merah seperti buah cery.

"Dosen hanya pekerjaan sampingan ku, dan saat di rumah aku akan jadi suamimu sepenuhnya."

to be continued

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 94

    Masalah soal Hera sudah di tangani pihak kepolisian. Altares dan Carlos juga sudah menyerahkan semua bukti yang mereka punya. Tak hanya itu saja, perusahaan Hera juga terkena audit dari pihak perpajakan yang di laporkan oleh Mahen tentu saja. Mahen geram karena Hera berani mengganggu putrinya. Seminggu berlalu, dan hari ini bertepatan dengan resepsi pernikahan yang di gelar oleh Altares dan Velove. Sesuai janji mereka beberapa waktu lalu, bahkan semua mahasiswa di kampus yang satu jurusan dengan Velove. Tapi tentu saja acaranya di pisah. Awalnya Velove menolak, tapi karena desakan semua orang akhirnya Velove pasrah. "Sayang, kalau kamu udah capek istirahat aja ya?" Velove mengangguk, wajahnya sudah pucat karena terlalu banyak orang yang datang dan itu membuatnya sesak. "Bawa ke kamar aja Al, yang disini nggak apa apa kalau mau di tinggal." Marko menyuruh Altares membawa Velove masuk ke dalam. Dia tak ingin membuat menantu dan calon cucunya kenapa Napa. Tanpa menung

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 93

    Di dalam kamar itu, Hera masih bersikukuh jika dia bersama dengan Altares. Dan dari rekaman CCTV saja sudah terlihat jika dari awal Altares sudah bersama istrinya. Sedangkan Hera sudah bersama laki laki itu. Gongnya adalah, rekaman suara Hera yang merencanakan menjebak Altares juga terdengar disana. Hera panik begitu juga dengan asistennya. Hera menyambar selimut untuk menutupi tubuhnya. Dia berjalan cepat ke arah Altares tapi beberapa anak buah Carlos menghalanginya. "Minggir, kenapa kalian menghalangi jalanku??" "Anda di larang mendekati tuan muda dan nona muda kami. Anda dan semua yang berhubungan dengan anda sudah di blacklist dari akses perusahaan dan semua yang terkait kerjasama dengan tuan Altares." Semua orang yang mendengar itu langsung menjauh dari Hera. Mereka tak ingin terkena imbas dari apa yang di lakukan Hera saat ini. Tubuh Hera terhuyung ke belakang dan hampir saja jatuh jika tak ada asistennya yang menahan tubuhnya. Velove menaruh kepalanya di dad

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 92

    Di depan mereka semua Hera terlihat menikmati apa yang dia lakukan. Bahkan saat sang laki laki mulai bangun dan melahap dua buah benda bulat itu. Assisten Hera syok, benar benar syok dengan apa yang dia lihat. Terlebih yang bersama Hera bukan Altares seperti yang mereka rencanakan. "Ada apa ya?" Suara Velove yang baru saja datang membuat semua orang menoleh. Dan asisten Hera yang melihat ada Altares disana memeluk pinggang wanita yang baru saja bertanya itu semakin kaget. Terlebih disana juga ada Carlos bersama seorang perempuan. Hera yang mulai terganggu dengan suara berisik dari sekitarnya membuka matanya perlahan. Matanya membola saat melihat semua orang tengah menatapnya dengan keadaan yang tak biasa. Tapi terlihat jika Hera masih menikmati Hujaman di bagian miliknya. "Ah ... Altares lebih keras!" Hera sengaja mengatakan itu karena ingin di dengar banyak orang tanpa tahu apa yang terjadi. Sedangkan semua orang yang sedang melihat Hera saling pandang. Velove dan

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 91

    Carlos kembali dengan panik, dia mencari Altares tapi tak menemukannya. Begitu juga dengan Arra yang mencari keberadaan Velove. "Aduh, mereka berdua kemana?" Arra dan Carlos kelimpungan mencari keberadaan Velove terutama. Arra khawatir karena Velove sedang hamil. Jangan sampai Velove terluka. "Carlos, Velove kemana? Aduh mati aku!" Arra terlihat frustasi tapi kemudian matanya membola saat melihat Altares yang berjalan sempoyongan. Arra segera menghampiri Altares tapi langkahnya tertahan saat melihat ada orang yang membuntuti Altares pergi. "Sial, perempuan itu sudah melakukan rencananya." Arra mencari Carlos dan saat dia melihatnya dia langsung menarik tangan Carlos untuk mengikuti nya menyusul Altares. "Carlos disana!" Carlos terkejut tapi dia mengikuti arah pandang Arra. Dimana di depannya ada Altares yang tengah pergi dari ruang pesta itu. "Cari Velove sampai ketemu." Arra mengangguk, dia berjalan cepat mencari Velove. Sedangkan Carlos sudah menyusul

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 90

    Velove rasanya sudah tak nafsu makan lagi semenjak mendengar obrolan dua orang yang ada di belakang nya. Tapi apa yang di katakan Arra setelahnya membuatnya sadar. Jika ingin menghajar orang dia harus makan dengan banyak. "Baby, ayo habis ini bantuin papi. Kita bikin wanita gila itu jadi gila beneran karena nggak bisa dapetin papi!" Arra yang awalnya senang dengan apa yang di lakukan Velove langsung melongo disaat nafsu makan Velove meningkat. "Kamu doyan Vel?" tanya Arra polos. Velove menelan makanannya dengan susah payah, lalu menampilkan deretan giginya ke arah Arra. "Laper, doyan, dan butuh asupan energi." jawab Velove sekenanya. Arra mengangguk, dia memeriksa ponselnya dan ada panggilan masuk dari Carlos. "Ini Carlos teflon, aku angkat apa nggak?" Velove kembali menghentikan makannya. "Tanya aja mereka dimana, habis ini kita nyusul." Arra langsung mengangkat nya dan mengatakan sesuai apa yang di katakan oh Velove. Sedangkan Hera dan satu orang tadi s

  • JODOHKU DOSEN HYPER   Bab 89

    Altares dan Carlos tertawa secara bersama membayangkan wajah kesal Hera saat ini. "Gila, kayaknya dia niat banget buat deketin kamu." Carlos memegangi perutnya yang kaku karena terus tertawa. Altares menggeleng pelan, karena dia sudah malas meladeni wanita seperti Hera. Sudah cukup selama ini dia berurusan dengan semua wanita gila yang mengejarnya. Dia keluar dari kampus ingin fokus pada perusahaan. Tapi dia lupa jika di dunia yang dia geluti saat ini malah semakin banyak wanita wanita yang akan mengejarnya dan mengganggunya. "Carlos, kamu sudah lakukan apa yang aku minta?" Carlos yang tertawanya sudah mereda mengangguk. Lalu memberikan rekaman sebuah video dimana Hera memang merencanakan sesuatu kepadanya. "Pekerjaan kita nanti bisa selesai. Karena sudah tak ada masalah lagi. Besok pagi kita bisa pulang. Tapi nanti malam ada undangan pesta di hotel dekat perusahaan. Aku tak bisa menolak karena yang mengundang kita ikut andil membereskan masalah kita disini." Altares

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status