Share

Hari Pertama

Faryn bangun masih dalam keadaan dongkol karena serangan balik Hakam semalam. Bisa-bisanya pria itu mencuri kesempatan di saat ia tengah serius mengusir. Tapi, meski begitu, anehnya tidur malam kemarin terasa lebih nyenyak dan menenangkan setelah ciuman yang diberikan adik dari Lintang itu.

Jari telunjuk dan jari tengah Faryn meraba bibir bawahnya yang semalam terasa menggelitik. Masih bisa ia ingat bagaimana rasanya saat bibir mereka berdua menempel. Dan selintas kejadian semalam kembali mampir di kepalanya. Kali ini ciuman itu lebih lembut dibanding yang pertama.

Faryn langsung menggelengkan kepala. Ia tidak ingin mengingat itu. Dia harus segera mempersiapkan diri untuk bekerja dengan orang paling dibencinya. Suasana hati yang tadi sempat membaik, sekali lagi dipenuhi dengan emosi yang bercampur.

"Kamu udah mau berangkat?" tanya Hakam dengan suara parau khas orang bangun tidur.

Faryn yang tengah mengambil segelas air putih hangat dengan pakain yang sudah rapi dan siap berangkat.

"Hm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status