Share

Bab ~ 2

“Kamu ini sebagai karyawan seharusnya membiasakan diri untuk selalu disiplin waktu! Apa jadinya perusahaan saya mempunyai karyawan yang sering terlambat seperti kamu ini! Ini yang ketahuan, bagaimana kalau ada karyawan lain yang mengikuti jejak sesat kamu ini, hah?”

‘Apa? Sesat katanya? Tak kuasa aku! Telat itu adalah hal berguna untuk memangkas waktu bekerja, Tuan!’

Danika mengedikkan bahu. “Ya itu bukan urusan saya, Tuan! Toh, ini bukan perusahaan saya!”

Arsenio melotot. “Apa? Berani sekali kamu, ya?”

Nyali Danika menciut. “Maafkan saya, Tuan,” ucap Danika penuh penyesalan yang dibuat-buat. 

Arsenio menghela nafas. Baru ini ada karyawan yang kurang ajarnya melampaui batas padanya. Arsenio langsung ingin berubah jadi malaikat maut saat ini juga.

“Sekarang kamu keluar! Ini peringatan terakhir dari saya. Kalau kamu terlambat barang sedetik saja, siap-siap kamu terhempas dari kantor saya. Dan asal kamu tahu, kamu bakalan ada di daftar hitam!”

Danika garuk-garuk kepala tidak mengerti maksud bosnya. “Maksud Tuan itu apa, sih?”

Arsenio semakin kesal saja. “Keluar kamu sekarang!”

“Baik, Tuan! Dari tadi juga saya sudah mau keluar!” Danika bersuara seperti orang berbisik.

“Apa kamu bilang?” lagi-lagi Arsenio melotot pada Danika.

“Saya permisi dulu, Tuan!” dengan jurus lari seribu, Danika sudah hilang dari hadapan Arsenio.

Arsenio kembali menghela nafas. Dia menyandarkan tubuhnya pada kursi kekuasaannya itu lalu mengendurkan sedikit dasinya. Dari rumah dia sudah uring-uringan tidak menentu, ditambah lagi dengan masalah karyawan yang selalu dikeluhkan oleh kepala stafnya membuat Arsenio semakin pusing. Dan kadar pusingnya semakin naik frekuensi saja saat mengingat Mamanya menyuruh dia melakukan sesuatu yang aneh. Pikirannya menerawang pada kejadian tadi pagi di mansion-nya.

*_*

Menikah dengan wanita yang Arsenio cintai merupakan hal terindah yang sudah terwujud saat ini. Pernikahan itu tak terasa sudah berjalan hampir 2 tahun. Zakia adalah wanita sempurna. Selain cantik, dia juga pintar dalam segala hal. 

Dari tadi malam hingga pagi ini semuanya terasa indah. Apalagi mereka sudah lama tidak bertemu dalam hitungan bulan karena Zakia sedang mengurus perusahaan orang tuanya di Eropa. Tentu saja untuk melepaskan kerinduan mereka yang sudah mendalam dan menggebu itu, mereka habiskan di tempat tidur dan bergumul di bawah selimut.

“Lain kali, aku tidak akan mendengar alasanmu, sayang. Aku akan menjemputmu kapanpun aku mau.”

Zakia tertawa mendengar protes suaminya, dia mencubit gemas ujung hidung suaminya yang mancung itu. “Baiklah, sayang.”

Melihat senyuman sang istri, semakin dalam rasa cinta Arsenio pada Zakia. Walau saat ini mereka belum di karuniai buah hati. Itu tidak menyurutkan rasa cinta Arsenio pada istrinya. Anak itu hanya bonus dari sang pencipta. karena hidup bersama orang yang dicintai selamanya itulah yang dituju dari sebuah pernikahan. Begitu kira-kira semboyan Arsenio Roberto untuk urusan cinta. Asal jangan pernah menduakan cintanya, apa pun akan dia lakukan untuk orang tercintanya.

“Perasaan, kenapa kamu semakin cantik saja, ya? Sepertinya kadar kecantikanmu tidak pernah berkurang, melainkan selalu bertambah pakai kuadrat.”

“Hehe, kamu bisa saja!” 

Arsenio tersenyum, dia mengecup kening Zakia cukup lama lalu memeluknya kembali dengan erat. Niat hati sih ingin melanjutkan tidur setelah pertempuran panas yang mereka lakukan di pagi subuh begini. Tapi ketukan pintu mengganggu mereka.

Arsenio berdecak sebal, “Kurang ajar! Siapa yang berani menggangguku?

Zakia mengusap lengan suaminya. “Sabar, sayang. Coba lihat, mana tahu ada urusan penting.”

“Ck! Urusan apa? Aku akan memecat orang yang sudah mengganggu kita saat ini juga!” 

Mau tidak mau Arsenio bangkit dan berjalan menuju pintu dengan mulut yang terus mengomel. Dia semakin kesal saja saat yang mengetuk pintu semakin mengeraskan suara ketukannya.

“Ada apa?” tanya Arsenio pada orang yang menyebalkan yang telah mengganggunya. Tapi dia malah celingak-celinguk memperhatikan sekitar yang gelap ini. Soalnya lampu-lampu di lorong kamarnya masih belum dihidupkan oleh para pekerja di mansion-nya.

“Loh! Tidak ada siapapun di sini! Hei, keluar! Aku akan menghabisi orang yang telah mengganggu tidurku!” 

Tiba-tiba..

“Baaaaa...”

“Arrghhh..!”  Arsenio terjengkang karena terkejut. Bagaimana tidak terkejut, dia melihat hantu mirip Mamanya dalam balutan mukenah putih. Keringat dingin langsung mengucur dari keningnya. Ya, mungkin dia bisa membuat orang-orang takut akan kekuasaannya, tapi dia malah takut pada penampakan. Hem, mungkin dia sedang lemah iman.

Melihat suaminya terkejut hingga terjengkang seperti itu, membuat Zakia khawatir. Dia segera turun dari ranjang dan sedikit berlari untuk menghampiri suaminya. Zakia tidak melihat apa yang membuat suaminya terkejut, karena dia langsung fokus pada suaminya.

“Sayang, ada apa?” Zakia mengusap keringat yang membasahi kening Arsenio.

Arsenio menunjuk penampakan di hadapannya. Zakia langsung melihat apa yang ditunjuk suaminya, dan seketika lengkingan pun mulai terdengar memekakkan telinga. Zakia langsung memeluk suaminya erat-erat.

“Sayang, aku takut!”

“Jangan takut, sayang! Aku akan mengusirnya! Hei, hantu yang mirip Mamaku! Jangan kurang ajar kamu, ya? Jangan

berani-beraninya kamu  menampakkan diri mirip Mamaku, karena kamu sama sekali tidak mirip! Mamaku itu masih muda, bohai dan bahenol! Tidak seperti kamu yang keriput, tua, dan jelek pula lagi!”

Plak! Pukulan keras mendarat sukses di kepala Arsenio.

“Kurang ajar kamu!”

Zakia menjerit lagi melihat kepala suaminya jadi sasaran empuk pukulan hantu. Alis tebal Arsenio mengerut, Mana ada hantu bisa memukul dan berkata kurang ajar padanya. Berani sekali hantu ini padanya.

“Galak benar hantu ini. Berani-beraninya mengatakan aku kurang ajar!” bentak Arsenio.

Plak! Pukulan kembali mendarat. Arsenio mengusap-usap kepalanya.

“Dasar anak nakal! Berani-beraninya mengatai Mamanya sendiri kurang ajar!” Mama Lena berjalan maju sambil berkacak pinggang.

“Mama? Ini benar Mama?” Arsenio memastikan lagi kalau ini memang benar Mamanya.

Mama Lena dengan gemas menarik telinga Arsenio. “Apa kamu bilang tadi, hah? Mama keriput dan tua?”

“Tidak hanya itu, Ma! Mama juga jelek!” Arsenio semakin meringis sakit ketika Mama Lena semakin menarik telinganya.

Mama Lena sendiri ‘sih mau membicarakan sesuatu di saat yang tidak tepat. Tadinya Mama Lena baru saja menunaikan sholat malam, tiba-tiba dia teringat pada Danika yang dia tabrak tadi. Karena begitu bahagia dan ingin cepat bertemu Arsenio di jam seperti ini, timbul niat jahil Mama Lena. Makanya dia sengaja menakut-nakuti Arsenio.

Melihat menantunya-Zakia sok ketakutan seperti tadi membuat Mama Lena sedikit jengkel. Ya, sebenarnya Mama Lena mulai tidak suka pada Zakia saat tanpa sengaja mengetahui apa yang sudah wanita itu lakukan di belakang anaknya mulai dari setahun yang lalu. Tapi anaknya terlalu bodoh hingga tidak tahu apa saja yang sudah ditutupi oleh istrinya yang busuk ini.

“Mama ingin bicara sesuatu yang penting sama kamu, Arsen.”

Arsenio mengusap-usap telinganya yang sudah semerah tomat, sedang Zakia penasaran apa yang ingin dibicarakan oleh mertuanya yang mulai terang-terangan tidak menyukai dirinya ini.

“Mau bicara apa sih, Ma? Masih pagi juga!”

“Huuuftt.., sebelum berangkat kerja, temui Mama di kamar. Hanya kamu! Ingat itu!” Mama Lena menunjuk-nunjuk di depan wajah Arsenio lalu melenggang pergi.

Zakia mengerutkan alis dan menatap suaminya. “Memang apa yang ingin dibicarakan Mama ya, sayang?”

“Mana aku tahu! Sudahlah, ayo kita kembali tidur. Mama ada-ada saja tingkahnya pagi-pagi buta seperti ini.” Arsenio merangkul Zakia dan membawanya ke ranjang dan melanjutkan tidur mereka yang tertunda.

Zakia hanya mengikuti langkah suaminya. Tapi di dalam hatinya sudah muncul rasa penasaran yang teramat sangat.

‘Hem, sepertinya Mama mertua sudah semakin terang-terangan saja membenciku. Ah! Apa jangan-jangan Mama mertua sudah tahu apa yang sudah aku lakukan selama ini? Tidak-tidak! Itu tidak mungkin!’

Zakia mulai cemas. Tapi saat memperhatikan wajah suaminya yang damai, dia pun merasa tenang dan ikut menyusul suaminya ke alam mimpi.

*****

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status