Share

Kegeeran

PoV Haris

Sebelumnya aku sangat bahagia, Laila menyuruhku datang ke rumahnya. Aku pikir ia membatalkan gugatan cerai. Karena menurut Ibu, sebelumnya Ibu bercerita tentang keadaan kami di sini. Ibu berpura-pura sangat menderita.

“Kayaknya, si Laila berubah pikiran. Kemarin Ibu telponan sama dia. Ibu ceritain keadaan kita di sini, malah ibu lebih-lebihin. Ah, dasar si Laila bodoh! Gampang banget dibegoin. Tapi syukurlah, akhirnya dia nyuruh kita balik lagi ke rumahnya.” Cerocos Ibu sepanjang jalan. 

Naas, tiba di kediaman Laila,  bukan penyambutan hangat yang kami dapatkan, justru kehadiran Salma, gadis pemetik teh yang sebulan lalu kurenggut keperawanannya.

Di rumah Laila, tak sepatah katapun yang keluar dari mulutku. Kehadiran Salma membuat bibir ini terasa kelu. Tak menyangka gadis yang kupikir sangat lugu itu berani ke kota besar sendirian. Bahkan dengan lancangnya bercerita tentang hubungan kami pada Laila. Jelas saja, Laila

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status