Share

Meyla dan Bu Sarnih

PoV Bu Sarnih

“Laila, SOMBONG!!! Aku udah ngerendahin diri masih saja sok kaya! Apa salahnya aku tinggal bareng dia? Rumahnya kan luas, banyak makanan, gak bakal dia jatuh miskin Cuma ngasih makan aku doang! Emang dasar wanita angkuh!! Pelit!!” Sejak keluar dari kantor Laila, bibirku rasanya gatal sekali. Tak ingin berhenti memaki dan mengumpat Laila.

Si Haris lagi, jadi laki-laki bodoh! Lemah! Kalau begini, aku merasa sia-sia udah pungut dia dari panti asuhan. Padahal dari dulu, tujuanku adopsi Haris tiada lain untuk mendapat belas kasihan dari orang sekitar. Mendapat uang tanpa banting tulang. Sejak suamiku pergi gara-gara kepincut janda gatel, mau tak mau aku harus mencari nafkah sendiri.

 Sebenarnya aku sudah empat kali menikah. Tapi pernikahanku tak pernah berlangsung lama, mereka meninggalkan karena aku tak bisa memberi keturunan. Makanya, untuk mensiasati, aku pura-pura menganggap Haris adalah anak kandung dari pernikahan dengan sua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status