Share

Pergi

Haris membisu. Menatap sendu. Lalu ia merunduk. Pertanyaanku tak kunjung dijawabnya.

“Sudahlah, aku mau siap-siap ke kantor. Baiknya kalian juga segera berkemas. Sebelum aku usir tanpa membawa barang-barang.” Kataku sambil mengayunkan langkah menuju kamar. Ibu mendengus kesal. Membantu Bang Haris berdiri.

“Sudah Ibu bilang, jangan ngemis-ngemis lagi!! Kamu pasti dapet perempuan yang lebih tajir dari si Laila!!” sungut Ibu, suaranya dipenuhi luapan amarah. 

 Pertanyaan yang kutanyakan pada Bang Haris tadi, terjawab sudah oleh omongan Ibu. Untung saja, sejak mengetahui perselingkuhan Bang Haris melalui sambungan telepon tempo hari, Allah sudah menghapus cinta di hati ini, hilang tak berbekas. 

Usai mengganti pakaian dan memakai sedikit make up, aku menenteng tas bersiap berangkat ke kantor.

Terdengar pintu diketuk. Aku mempersilahkannya masuk. Rupanya Bang Haris.

“Laila, Abang mau ambil pakaia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status