Share

Bab 7

Author: Astuti Ayu
"Nggak ada."

Vina memandang jendela dengan mata memerah.

Sesaat kemudian, terlihat kembang api menyala di langit.

Vina teringat pesan dari Maira. Maira mengatakan bahwa Henry akan menyalakan kembang api untuk wanita itu malam ini.

Melihat istrinya menatap kembang api di luar dengan tatapan kosong, Henry bertanya dengan tatapan penuh cinta, "Kamu suka kembang api? Bagaimana kalau aku nyalakan kembang api untukmu yang lebih bagus?"

Henry memeluk Vina dengan erat sekaligus menghiburnya.

Vina tersenyum pahit, air mata berlinang di wajahnya.

"Henry, aku nggak suka barang bekas."

Baik kembang api maupun suami.

" … "

Meskipun Vina membahas tentang kembang api, Henry merasa gugup. Entah kenapa tiba-tiba Henry merasa panik.

Di tengah keheningan, Henry memeluk Vina makin erat.

"Kalau begitu, aku berikan kamu hadiah yang lain, yang nggak membuatmu iri dengan wanita lain."

Vina terdiam, dia hanya memandang ke kejauhan tanpa menjawab sepatah kata pun.

Setelah itu, selama beberapa hari, Henry selalu berangkat pagi dan pulang malam, terlihat seperti menyembunyikan sesuatu.

Para pelayan pun menyadari keanehan majikannya. Mereka menggoda Vina sambil tersenyum, "Nyonya, Tuan Henry pasti sedang diam-diam menyiapkan kejutan buat Anda."

"Benar sekali. Tuan Henry sangat menyayangi Nyonya. Tuan barusan memesan perhiasan, sekarang dia menyiapkan hadiah lain. Tuan tidak habis-habisnya memberikan hadiah buat Nyonya."

Vina hanya mendengarkan tanpa menanggapi omongan mereka.

Sampai suatu hari, sambil menggandeng tangan istrinya, Henry mengajak Vina pergi.

"Vina, aku mau mengajakmu ke suatu tempat, kamu pasti suka."

Saat Vina mau menolak, tiba-tiba ponsel berbunyi.

Ada pesan dari Maira.

"Vina, menurutmu, siapa yang paling dia cintai, aku atau kamu?"

Sesaat kemudian, ponsel Henry juga berbunyi.

Vina menoleh dan melihat foto di ponsel Henry.

Maira mengirimkan foto sebuah kaki dengan stocking hitam, diikuti dengan kalimat "Jangan melewatkan kenikmatan ini."

Dalam sekejap, tatapan Henry menjadi serius dan jakunnya berguling beberapa kali.

Beberapa menit kemudian, Henry menyimpan ponselnya. "Vina, ada proyek kantor yang bermasalah, aku harus segera menyelesaikannya sekarang."

"Bagaimana kalau aku memperlihatkan kejutan padamu lain kali?"

Vina menatap suaminya tanpa mengatakan apa pun, lalu dia tertawa.

Suara tawa itu membuat Henry merasa bingung. Vina turun dari mobil tanpa banyak bicara.

Henry ragu sejenak, kemudian dia menyalakan mesin mobil dan pergi secepat kilat tanpa memedulikan istrinya.

Beberapa jam kemudian, Maira mengirimkan foto setumpuk kondom yang baru saja digunakan suaminya.

"Vina, kamu kalah lagi. Padahal aku sedang hamil, tapi dia sudah nggak sabar bercinta denganku. Sebesar itukah dia mencintaiku?"

Maira bersikap angkuh. Vina hanya melihat foto itu dan tidak membalas pesan dari Maira.

Vina sudah memutuskan untuk meninggalkan suaminya, jadi foto ini tidak lagi berarti apa-apa untuk Vina.

Sejak itu, Henry tidak pulang selama beberapa hari.

Vina juga tidak menanyakan keberadaan suaminya.

Sebaliknya, Maira tidak henti-hentinya mengirimkan foto.

Foto potongan buah-buahan, foto lemari mewah, foto masakan Henry ….

Semuanya untuk menunjukkan betapa Henry mencintai Maira.

Vina tidak membalas. Dia buru-buru mengemasi semua barangnya.

Vina sudah memutuskan meninggalkan suaminya, maka dia tidak boleh setengah-setengah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sartini Cilacap
Segera pergi biar Henry gak bisa menemukan kamu Vina
goodnovel comment avatar
Sepmi Tanda
Vina. kenapa bodoh sekali. jangan sakiti hatimu. cepat ambil sikap....bongkar tuh perselingkuhan suamimu. eeeh...bodoh..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 27

    "Vina!“Henry terbangun dan menyebut nama Vina.Tuan Anton berjaga di sampingnya, wajahnya tampak muram."Henry, mulai sekarang, kamu harus fokus kerja, jaga kesehatanmu, jangan pergi mencari Vina lagi.""Uhuk, uhuk." Sambil terbatuk, Henry bertanya dengan suara serak, "Kenapa?""Dia adalah istriku. Aku belum tanda tangan surat cerai, kami belum cerai. Asalkan aku menunjukkan ketulusanku, Vina pasti mau memaafkan aku.""Hatinya lembut. Selama aku membujuknya dengan gigih, dia pasti mau memaafkan aku ….""Diam!" Tuan Anton menyela omongannya.Tuan Anton memutar ulang rekaman pembicaraannya dengan Vina.Suara Vina terdengar jelas dan mematahkan semangat Henry.Setelah rekaman itu habis, suasana di kamar masih hening.Beberapa lama kemudian, Henry bergumam tanpa henti, "Nggak mungkin … nggak mungkin … ini pasti bohong. Aku mau cari Vina! Aku harus ketemu Vina!""Aku mau memberitahunya bahwa dia adalah satu-satunya wanita yang kucintai, hanya dia seorang!"Henry turun dari ranjang, melepas

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 26

    "Maaf, aku nggak mau menikah denganmu. Kita putus saja, aku sudah nggak mencintaimu lagi."Di dalam mimpi, Vina melepaskan tangannya, lalu pergi menjauh."Vina! Jangan! Jangan tinggalkan aku!""Aku janji akan setia padamu. Kamu suka klepon dari Kota Cendana, aku akan belikan setiap hari. Aku akan berikan perhiasan, rumah, saham, tapi jangan tinggalkan aku, ya?"Henry memohon.Sayangnya, Vina tidak menoleh sedikit pun.Henry berusaha mengejar, tetapi gagal.Bahkan, cincin pertunangan mereka juga lenyap.Vina sudah meninggalkannya, wanita itu sudah tidak mencintainya lagi."Vina … Vina …."Henry memejamkan mata. Wajahnya memucat dan berkeringat. Henry menggigit bibir hingga bibirnya berdarah.Henry terus menggumamkan nama Vina.Tuan Anton mencemaskan kondisi cucunya.Tuan Anton meminta asisten mencari kontak Vina selama beberapa hari, akhirnya berhasil mendapatkan kontak terbaru Vina."Halo, Nona Vina, ini aku, kakeknya Henry. Kamu pernah melihatku saat kalian menikah."Vina baru saja me

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 25

    Demi membalas dendam untuk Vina, Henry menyerang keluarga teman-temannya yang menghina Vina.Sekarang ada kesempatan balas dendam, mana mungkin mereka lewatkan?Maira tidak peduli dirinya dimanfaatkan asal bisa balas dendam.Maira berpikir jika dirinya menderita, mana bisa dia biarkan Henry hidup bahagia?Tidak hanya melaporkan Henry, Maira juga membuat akun baru dan mulai siaran langsung untuk menceritakan semua yang terjadi antara dirinya dan Henry kepada para netizen.Dalam sekejap, reputasi Grup Saputra kembali hancur.Reputasi Henry juga hancur.Henry diminta pulang untuk menjalani pemeriksaan. Oleh karena itu, dia tidak bisa lanjut mencari keberadaan Vina.Situasi perusahaan sedang kacau balau.Selain itu, muncul beberapa pengkhianat di perusahaan, menyebabkan kondisi Grup Saputra makin parah.Banyak perusahaan menanti kehancuran Grup Saputra.Meskipun Grup Saputra bisa bertahan, perusahaan pasti mengalami kerugian besar.Sebagai perusahaan terbesar, kesalahan kecil saja bisa mem

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 24

    Setelah terdiam sejenak, Henry meminta maaf."Vina, maafkan aku. Aku nggak semestinya berselingkuh. Aku sudah menggugurkan anak Maira dan memutuskan hubungan dengannya. Kumohon, maafkan aku, ya?""Aku bersedia melakukan apa pun, tapi jangan tinggalkan aku!"Henry memohon ampun, tetapi Vina hanya diam.Vina tertawa pelan, lalu berkata."Oke, aku memaafkanmu."Henry tidak menduga Vina akan menjawab begitu."Benarkah?"Tanpa memahami maksud dari jawaban Vina, Henry balik bertanya."Heh." Vina tersenyum sinis. "Bukankah ini adalah jawaban yang kamu inginkan? Sebelumnya, aku sudah memaafkanmu.""Sudah puas, 'kan? Kalau sudah puas, berhentilah menggangguku."Hanya mendengarnya minta maaf, tidak masalah bagi Vina.Namun, bukan berarti Vina mau kembali bersamanya lagi.Kaca yang sudah pecah, mana mungkin bisa utuh kembali?Meskipun pakai lem, bentuknya tidak akan sama seperti semula.Setelah itu, Vina langsung menutup telepon, dia tidak memberi kesempatan Henry meminta maaf lagi.Vina dulu per

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 23

    Henry merasa sangat bersalah.Andai ada kesempatan kedua, dia tidak akan mengulangi kesalahannya.Sayangnya, tidak ada kesempatan kedua.Dia berdiri di jalanan yang asing, tidak berdaya seperti anak kecil.Apakah masih mau terus mencari Vina?Itu pasti.Harus mencarinya ke mana dulu?"Halo, wanita di foto ini adalah istri saya. Istri saya pergi karena saya sudah membuatnya marah. Saya sedang mencarinya. Apa bisa memberi tahu saya kontaknya?Henry bertanya dengan serius.Pihak hotel merasa ragu sejenak. Ketika Henry memberinya uang, pihak hotel baru mau memberinya kontak Vina.Telepon sudah terhubung, tetapi tidak diangkat."Mungkin dia ada dalam pesawat."Henry menghibur diri.Untuk menunjukkan ketulusan hatinya meminta maaf, Henry mengunggah permintaan maaf di media sosial.Henry menceritakan semua kesalahannya secara detail dalam surat itu.Dia juga menuliskan bahwa dia sudah menyadari kesalahannya.Henry menunjukkan ketulusannya dengan mengunggah satu surat permintaan maaf setiap ha

  • Jangan Ada Dusta di Antara Kita   Bab 22

    Ponsel di ranjang terus berbunyi. Para netizen mengirimkan foto dan titik lokasi Vina.Karena banyaknya informasi yang dia dapat, Henry bingung mana yang berguna dan mana yang tidak.Banyak yang mengincar imbalan. Meskipun banyak yang membantunya mencari informasi tentang Vina, pekerjaan ini masih belum tuntas.Saat ini, dia menjadi menyesal memakai cara ini.Namun, dia tidak punya cara lain!Selain meminta bantuan netizen mencari, Henry tidak punya cara lain untuk mencari keberadaan Vina.Henry duduk di ranjang dengan wajah putus asa.Saat ini, ada beberapa orang yang mengirimkan foto berbeda."Tuan Henry, ada yang melihat Vina berada di depan gereja Kota Asura. Saya sudah menyuruh orang mencarinya, tolong Anda segera ke sini."Setelah mendapat informasi itu, Henry menjadi percaya diri lagi.Kabar itu benar atau tidak, Henry ingin mencobanya.Dia tidak mau melewatkan harapan sekecil apa pun.Tanpa Vina, dia merasa tidak bisa bertahan hidup.Vina sudah bagaikan oksigen bagi Henry, dia

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status