Share

4#Orang Aneh

Terbaring di atas tempat tidur, kedua tangan tertekuk, telapak tangan tertindih kepala, menatap langit-langit atap rumah. Memikirkan kejadian tadi sore. Setahu Mexsi, Toa itu tidak akan mungkin minta maaf. Hal yang aneh baru saja terjadi, tak seperti biasanya gadis yang ia benci bersikap mengalah. Bukan hanya itu saja, ia memeluk gadis itu karena refleks.

"Ck," ucap Mexsi berdecak heran tubuhnya bergidig merinding, mencium aroma tubuhnya sendiri. "Oweee! Bau Toa!"

Ia langsung bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Tiga kali Mexsi bulak-balik ke kamar mandi, tiga kali mandi, dan tiga kali memakai aroma sabun yang berbeda-beda. Tetap saja, ia merasa masih mencium bau Toa, akhirnya memutuskan mencari tahu di mbah G****e. 'Cara menghilangkan aroma makhluk astral di tubuh', Searching. Meski terbilang lelaki pintar, jika mengenai tentang musuh bebuyutannya. Hilang sudah kata pintar itu dari gelarnya. Segala cara ia lakukan agar terhindar dari Toa, keluar dari balik pintu kamar, ibunya sedang menonton TV di ruang tengah.

Mexsi memakai topi dan masker berwarna hitam. Tujuannya untuk menghindari para gadis yang terobsesi padanya, hanya dengan melihat wajahnya saja sudah jatuh hati.

Masih ingat kan kejadian di sekolah siang lalu? Berjaga-jaga saja, jangan sampai kejadian siang tadi terulang kembali.

"Bun, Mexsi izin keluar sebentar," kata Mexsi meminta izin keluar.

Ibunya malah sibuk tertawa melihat kartun Spongebob. 

"Bundaaa." mencoba mengulangi perkataannya naik satu oktav.

"Mau ke mana?" tanya Ibunya tanpa menatap wajah putranya.

"Ingin membeli sedikit barang, soalnya keperluan alat mandiku habis," kata Mexsi tetap berdiri memandangi wajah Ibunya.

"Iya, tapi ingat jangan lama-lama. Nanti langsung kunci pintunya kata sekretaris ayahmu sedang ada pekerjaan di luar negeri," jawab Ibunya santai. 

"Kenapa tidak memberi tahu kita secara langsung, Bun?" tanya Mexsi ingin mengetahui tentang ayahnya. Yang secara tiba-tiba harus ke luar negeri.

"Kata sekretaris ayahmu, ada sedikit masalah tentang proyek pembangunan hotel yang berada di Jepang."

"Begitu ya Bun," ucap Mexsi sedikit kesal tentang hal itu.

Ayahnya selalu saja sibuk di luar sana. Jarang ada waktu bersama, dia dan dan juga ibunya.

Ibunya menengok ke arah putranya. "Katanya mau pergi keluar?"

Mexsi mengangkat wajahnya, menatap wajah Ibunya.

"Pokoknya jangan lupa kunci pintu."

"Siap Bun." Mexsi melangkah pergi keluar dari rumah.

Ibunya melanjutkan tawanya saat melihat patrick dan spongebob tidak memakai pakaian. Ketahuan saat menyamar menjadi hantu, menakuti semua orang di dalam lestoran Krusty krabe.

Memilih berjalan kaki. Padahal ia memiliki motor ninja berwarna biru gelap, yang sangat keren. Terlebih jika ia yang mengendarainya, maka seluruh gadis akan dibuat terpana olehnya.

Mungkin takut kejadian yang lalu terulang. Para gadis nekat mengejar motornya, sampai hampir kecelakaan di tempat. Bukannya troma, hanya saja malas jika harus mengendarai di malam hari. Terlebih toko bunga cukup dekat dari rumahnya.

Mendatangi toko bunga membeli kembang tujuh rupa, untuk berendam nanti bila sampai rumah. Menghilangkan bau Toa dengan cara ini, menurutnya adalah cara yang paling terbaik. Berjalan sembari menunduk sambil memeriksa bunganya.

BRUGH!

Menabrak seseorang yang sedang berjalan tampak buru-buru, gadis itu terjatuh. Bunganya terhempas ke udara berhamburan, tertiup angin pelan menimpa kepala mereka pada samping jalan taman. Ia berdiri menatapnya sedangkan gadis yang ditabraknya terjatuh, rambutnya menutupi meringis kesakitan. Mexsi memegang tangan kanannya, membantunya berdiri. Terkejut, ternyata dia Kayla. Seketika melepaskan tangannya sehingga gadis itu terjatuh kembali, menatap segan ke arah lelaki dingin itu.

"Maksudnya apa?! Kalau gak ikhlas bantuin, ya gak usah bantuin," kata Kayla mencoba berdiri. "Gue bisa ko bangun sendiri, mana hari pertama gue lo ancurin bikin malu tahu.

"Sekarang bikin gue jatuh, jadi kotor baju gue." mengibas-ngibas pakaiannya, menyadari lelaki itu diam seribu bahasa tidak merespon.

Ia segera membekap mulutnya sendiri. Ngomong apa sih gue, ini mulut gak bisa direm... bego, bego.

"Jadi lo nyalahin gue!" teriak Mexsi menyipitkan matanya dengan kernyitan muncul di kening. "Lo gak sadar perbuatan lo selama ini, udah lebih memalukan daripada yang lo omongin tadi,"-ia berdecak heran, melangkah mendekati Kayla-"lo pikir gue bego, kirain gue lo pura-pura pingsan ternyata... "

"Jadi benar apa kata Tina, lo yang udah tolongin gue?" pertanyaan dari bibir Kayla menghentikan perkataannya. "Kebetulan banget, gue lagi nyari siapa yang udah tolongin gue- "

"Mau lo kerjain kalau udah ketemu itu orang." memalingkan wajahnya.

Kayla merasa kesal, semua yang terjadi padanya hari ini benar-benar aneh. Niatnya kan baik, ingin berterima kasih atas bantuannya. Yang membawanya ke ruang uks.

"Dari perilaku dan perkataan lo. Membuktikkan, lo kenal banget siapa gue. Tapi gue gak seperti apa yang lo pikirin, gue juga gak ngerti tentang sikap lo tiba-tiba seperti ini. Seakan-akan lo benci banget sama gue!" sentak Kayla. Membuat lelaki berambut hitam itu menatapnya.

"Lo pikir, dengan lo ngomong kaya gitu. Gue percaya? Jangan pernah bermimpi buat bodohin gue." Mexsi menatap Kayla lama sambil menaikan sebelah alisnya.

"Padahal gue seneng, karena gue tahu siapa yang udah tolongin gue,"-ia mendengus malas, menahan emosinya-"gue gak tahu apa salah gue sama lo, tapi lo udah tolongin gue ya... terima kasih."

Mendengar ungkapannya itu Mexsi mematung seperti patung pancuran, Kayla mencoba melambai-lambaikan telapak tangannya ke arah wajah cengo lelaki yang nyaris tidak bergerak. Bahkan mungkin tak bernapas pikirnya, melangkah pergi meninggalkannya.

Mexsi hanya bisa melihat rambut panjang menutupi punggung Kayla yang tegak, berusaha mencerna perkataannya mengucapkan tampak begitu tulus.

                   ...Flashback On...

Saat Mexsi pindah ke Singapura hari pertamanya masuk sekolah, jadwal praktik berenang. Saat itu giliran ia masuk ke dalam kolam berenang. Tapi Mexsi terlihat ketakutan wajahnya berubah menjadi pucat pasi, gurunya mengetahui anak itu tidak dapat berenang. Alih-alih saat ia berbalik anak gadis berlarian kejar-kejaran dengan teman-teman sebaya, tak sengaja menabraknya.

Terjatuh ke dalam kolam berenang, membuat anak yang menabraknya itu tertawa terpingkal-pingkal. Namun Mexsi meminta tolong hampir tenggelam. Tawanya terhenti-menjeburkan diri menyelamatkannya, menyeretnya ke atas permukaan dibantu guru olahraga.

Ia di bawa ke uks, Toa mengikutinya. Tak lama kemudian ibu Mexsi datang, pak guru menyuruhnya keluar. Anak gadis itu menunggu di depan pintu. 

Mexsi keluar dari sana. Dia menatapnya dengan seculas senyuman ramah namun anak lelaki itu melengos tidak peduli, Toa melepas sepatunya melempar ke arah Mexsi.

Mendarat tepat di atas kepalanya, ia mengelus-elus kepalanya. "AWAS LO!"

Gadis kecil itu tertawa terpingkal-pingkal. 

"RASAIN LO! " suaranya mengglegar kesegala penjuru memecahkan keheningan dengan sekali teriakan.

Mexsi secepatnya mengejar anak itu, dari situlah Mexsi membencinya dan memanggilnya sebagai 'Toa Berjalan.'

                     ...Flashback Off...

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Andrie S
bagusss sayyy suka bangett
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status