Share

Chapter 7

"Ha ha ha, Man, Man. Kalau mau genit, pilih-pilih tempat dong. Jangan pegang mawar di durinya, ntar ketusuk kan berdarah," ledek Daniel sembari tertawa.

"Apaan sih, Kak. Aku datang ke sini mau curhat, malah diledek. Balik ke ruanganku ajalah," gerutu Arman beranjak diri dari kursi.

"Hei, jangan kayak perempuan. Sedikit-sedikit cemberut," Daniel menahan Arman untuk tetap duduk.

"Lagian kamu asal peluk aja. Lihat dulu siapa perempuan itu,"

"Iya aku tahu aku salah dan bodoh,"

"Lha baru sadar kamu bodoh?" Daniel tertawa lagi.

Arman berdecak kesal.

"Hei, Man. Dia cantik gak?" goda Daniel.

"Apaan sih, Kak!"

"Bercanda. Jangan serius gitu dong. Tapi benaran ini Kakak tanya, dia cantik gak?"

"Enggak!" tegas Arman dengan kesal.

"Kalau gak cantik terus kenapa kamu peluk?"

"Bukan itu intinya! Perempuan itu sekilas mirip Manda. Ja
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status