Share

Teman?

"Aku kenapa? Aku dari tadi makan, iya kan Bik?"

Raut wajah Bibik memucat. Begitu juga dengan Rum.

Aku berusaha keras menyembunyikan tawa kemenangan. Sudah kubilang kan, aku tak akan tinggal diam. Benar?

"Ta--di Gendhis kesurupan, Pak," ucap Rum terbata.

Mas Bayu mendekat, dia memperhatikan wajahku seolah aku akan menghilang jika sebentar saja pandangannya beralih. Bibik dan Rum berdiri sejajar tepat di depan pintu menuju dapur.

"Kamu kesurupan?" Pertanyaan tajam dari sua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status