Share

Tersiksa

Sangat jelas dia mengawasiku. Salah satu dari empat lelaki yang tempo hari melakukan pengeroyokan.

Lelaki itu terlihat mengamati, lalu menengok ke segala arah. Siapa dia?

Apa yang dia inginkan?

Aku cepat-cepat mengambil ponsel, berusaha menghubungi Rizal. Sesaat aku ragu. Apa Rizal benar-benar bermaksud baik? Atau ada sesuatu yang dia dan Pak Mahmud sembunyikan dariku?

Atau mungkinkah Pak Mahmud mengirim orang-orang itu untuk menjagaku? Ah, tidak!

Tatapan lelaki itu terlihat begitu kelam. Seperti menunggu waktu tepat untuk berbuat jahat.

Apa yang harus aku lakukan?

Bingung. Ya, aku tak tahu siapa yang benar-benar peduli saat ini. Tak ada satupun yang berusaha menemuiku.

Aku seperti terbelenggu di tempat ini.

Aku hidup, tapi kebebasanku terenggut. Aku lelah. Sangat lelah.

***

Tak tahu berapa lama aku bergelung di balik selimut. Keringat dingin terus mengalir. Suara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status