Share

13. Buang Kayden ke Laut

Sekar berhenti mendayung perahunya. Dia sudah cukup jauh dari bibir pantai. Rumah bude terlihat kecil dari tempatnya. Sekar melihat sekelilingnya yang sunyi. Hanya ada hamparan lautan yang biru.

"Bu, Sekar datang." Sekar menyentuh permukaan air laut yang sedikit hangat karena paparan matahari. Tangannya mengecipak permukaan air yang tenang. Dia menghela nafas. Rasanya begitu sesak karena menahan rindu.

"Ibu apa kabar?" Lirih Sekar. Dia lagi-lagi teringat ucapan Shaka. Tangannya mengepal. "Tadi ada yang ngatain ibu. Maaf Sekar gak bisa ngelakuin apa-apa buat bela ibu. Sekar gak berdaya. Sekar lemah." Sekar memandang sayu. Matanya kembali berair.

Sekar tiba-tiba menggeleng. Tidak. Dia tidak boleh menangis. Ibunya akan sedih jika melihatnya seperti ini. Sekar menepuk-nepuk pipinya. Dia tidak boleh cengeng.

"Ibu apa kabar? Kabar Sekar baik, tapi masih lapar." Sekar terkekeh. "Sekar makan lagi, ya." Sekar mengambil telur gulungnya dan mulai makan dengan hening.

Dia makan sambil bercucur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status