Kelly menolak dengan halus, “Nggak usah, perusahaan tempat aku bekerja sekarang cukup bagus, kok.”“Oke, kalau kamu mau ganti pekerjaan, kamu mesti cari Clara, ya. Clara kenal banyak orang, semuanya bos kaya-kaya.”“Oke!”Sandora segera berkata, “Ayo ngobrolnya sambil duduk! Jangan berdiri saja.”“Oh ya, Kelly sudah punya pacar belum?” tanya Ariani lagi.Baru saja Sandora hendak berbicara, Kelly berjalan di hadapannya, lalu membalas, “Belum, aku baru bekerja. Jadi, aku nggak berencana cari pacar untuk sementara waktu ini.”Sandora tidak ingin Kelly dibanding-bandingkan dengan Clara. Awalnya dia ingin menjual nama Derrick, tak disangka Kelly akan duluan menjawab. Pada akhirnya, Sandora terpaksa membalikkan tubuhnya, lalu menuangkan teh untuk Ariani.“Bekerja sama pacaran itu tidak bentrok, kok. Biar Bibi kasih tahu, kalian sekarang masih muda. Nanti setelah tua, kalian juga tidak laris lagi. Jangan sampai kamu jadi wanita karier. Semuanya sudah terlambat kalau kamu baru ingin menikah sa
“Gimana dengan anak ini?” Meski sebenarnya Ariani merasa gembira, dia malah berlagak mengerutkan keningnya, seolah-olah sangat mencemaskannya.Sandora kembali menyuruh semuanya menyantap makanan. Masalah hamil di luar nikah memang sudah sering terjadi. Hanya saja, hal ini bukanlah hal terpandang. Jadi, dia segera mengalihkan topik pembicaraan, membahas soal cuaca dan juga soal istrinya Kenzo.Kelly kelihatan tidak peduli dengan pandangan orang-orang. Berhubung hari ini Yana adalah flower girl, Kelly pun menggendong Yana untuk mengganti pakaian di kamar tamu.Ariani memanggil Sandora ke samping, lalu bertanya dengan serius, “Apa yang terjadi?”Sandora mengerutkan keningnya. “Aku juga tidak tahu.”Ariani membalas, “Aku itu bibinya Kelly. Sekarang ayahnya lagi tidak ada di rumah. Aku harus menjaga Kelly. Jujurlah, siapa ayah dari anak itu?”Sandora menghela napas. “Aku benar-benar tidak tahu. Kamu juga tahu sendiri Kelly sudah bertahun-tahun tidak pulang. Sewaktu dia pulang, dia malah pul
Pada saat ini, mobil pengantin dan pengiring Kenzo sudah datang. Kenzo menelepon Wilona bertanya apa dia sudah siap untuk dijemput.Tetiba Wilona bertanya, “Kenzo, kamu jujur sama aku, apa adikmu itu benar-benar istrinya Dokter Derrick?”Kenzo tertegun, lalu berjalan ke tempat yang sepi. Dia bertanya dengan suara kecil, “Ngapain kamu tanya masalah ini?”Wilona berkata dengan tersenyum dingin, “Kamu jangan bohongi aku lagi. Anak adikmu itu bukan anaknya Dokter Derrick, ‘kan? Mereka berdua juga belum menikah. Aku nggak menyangka kalian akan bohongi aku!”Kening Kenzo tampak berkerut. “Siapa yang beri tahu kamu?”Wilona berkata, “Bibiku! Suaminya itu perawat di Rumah Sakit Maris. Dia kenal sama Dokter Derrick. Ayahku bahkan membual sama orang-orang. Dia beri tahu semua orang kalau suaminya adik kamu itu adalah dokter di Rumah Sakit Maris. Siapa sangka pamanku akan langsung membongkarnya di depan semua orang. Malu-maluin banget!”Kenzo segera minta maaf. “Aku bukan sengaja ingin bohongi ka
Kenzo hampir saja meneteskan air matanya lagi. “Semua ini salah Kakak tidak berguna. Aku selalu membuatmu menderita.”“Kita itu kakak beradik. Kak Kenzo nggak usah bersikap seperti ini.” Kelly tersenyum, lalu berjongkok berkata pada Yana, “Ibu merasa gaun yang tadi lebih cantik. Gimana kalau kita ganti saja?”Yana merasa agak kecewa. “Bukannya aku jadi flower girl Paman?”Kelly tidak menyangka Yana akan mengerti. Dia pun memaksakan diri untuk tersenyum. “Yana masih terlalu kecil. Sepertinya kamu akan gugup ketika berdiri di atas pentas. Paman kasihan sama Yana, jadi Yana nggak usah jadi flower girl lagi.”Yana tidak begitu mengerti, tetapi dia membalas dengan patuh, “Yana ikut kata Ibu. Yana nggak jadi flower girl lagi.”Hati Kenzo sungguh terasa penat. Dia menggendong Yana, lalu berkata dengan tersenyum paksa, “Yana cantik sekali. Kita tidak usah ganti baju lagi. Yana pakai gaun ini saja. Paman juga sudah siapin amplop merah untuk Yana.”Kenzo mengeluarkan sebuah amplop merah kepada Y
“Oh ya? Perusahaan besar, dong!” Sanak saudara itu berkata dengan tersenyum, “Clara mesti genggam pacarnya dengan baik. Kapan mereka akan menikah?”“Keluarga pacarnya lagi renovasi rumah. Ada nama Clara di rumah itu!” Ariani berkata dengan tersenyum bangga, “Sebenarnya kami juga berencana memberi satu rumah untuk Clara. Dengan begitu, mereka berdua bisa lebih santai sedikit nantinya. Pokoknya, aku nggak akan mengizinkan standar hidup Clara menurun sedikit pun setelah menikah nanti!”Semua orang setuju dengan ucapan Ariani.Tetiba Clara melihat ke sisi Kelly, lalu berkata dengan tersenyum, “Kak Kelly, rumahku sudah hampir selesai direnovasi. Nanti aku bawa kamu berkunjung ke sana.”“Iya, iya, bawa kakakmu ke rumah!” Ariani segera berkata, “Kelly, rumahnya Clara itu gede sekali, sekitar 120 meter persegi dengan dilengkapi tiga kamar. Lokasinya juga sangat strategis. Kamu mesti berkunjung ke sana. Hubungan kalian sangat dekat dari kecil dulu. Kelak kalian juga bakal sering berhubungan.”T
Jason bersandar di sofa dengan tersenyum datar. “Aku datang untuk menghadiri acara pernikahan, bukan untuk rapat. Buat apa kamu panggil dia ke sini?”Manajer departemen sudah berkeringat dingin. Dia pun membalas, “Pak Lewis memang mau datang juga.”Jason mengangguk, lalu mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan kepada Kelly. Tetiba terdengar suara anak-anak sedang bermain di luar sana. Dia pun memalingkan kepalanya melihat keluar.Di luar halaman dipenuhi dengan balon. Semuanya didekorasi untuk menyambut pengantin baru. Saat ini, anak-anak dari para tamu undangan sedang bermain di luar sana.Jason melirik sekilas. Tatapannya seketika terkaku.Tampak Kelly sedang duduk bersila di lantai. Sementara, di hadapannya ada Yana yang sedang mengenakan gaun putih. Dia menyerahkan sebuah balon yang masih belum ditiup kepada Kelly. Kelly mengambilnya, lalu mulai mengembusnya.Di bawah pancaran sinar matahari, rambut hitam Kelly kelihatan berkilauan dan wajahnya juga sangat lembut.Yana sedang t
Langkah kaki Jason berhenti. Dia berjalan melihat ke sisi ruang rias, lalu tampak dua orang wanita sedang mempersiapkan bunga dada untuk tamu. Suara kedua wanita itu sangat keras. Sepertinya mereka tidak peduli jika mereka sedang membahas privasi orang lain.Pengantin sedang dalam perjalanan ke hotel. Semua staf hotel kelihatan sangat sibuk. Kedua wanita itu pergi mengambil bunga dada, lalu mengobrol sembari berjalan kembali ke aula.Tatapan Jason menjadi dingin. Dia melihat Kelly dan Yana yang masih bermain di halaman, lalu melanjutkan langkahnya.Seperti yang diduga, tidak terlihat lagi senyuman Kelly ketika melihat Jason. Dia malah menatap Jason dengan syok. Berbeda dengan Yana, dia kelihatan sangat gembira. Dia langsung berlari ke sisi Jason.Jason melirik Kelly sekilas, lalu membungkukkan tubuhnya untuk menggendong Yana. “Hari ini Yana cantik sekali!”Yana tersenyum lebar. Tetiba dia mengulurkan tangannya ke sisi Jason, lalu menyerahkan sebuah permen kepadanya. “Nah, permen!”“Un
Yana menatap Jason dengan bingung. “Ayah? Kata mereka, Yana nggak punya ayah.”“Kata siapa?” Kening Jason berkerut.“Kata teman-teman Yana. Mereka semua bilang Yana nggak punya ayah,” balas Yana dengan sedikit sedih.Jason sungguh kasihan dengan si kecil. “Kalau begitu, hari ini Paman jadi ayahmu, ya? Apa Yana suka?”Yana langsung tersenyum. “Suka!”Jason berpesan, “Kalau begitu, nanti kamu panggil aku ‘Ayah’ saja, jangan panggil ‘Paman’.”“Emm!”“Jason!” Kelly memanggilnya. “Apa yang ingin kamu lakukan?”“Apa kamu ingin Yana digosipin orang-orang?’ Jason menatapnya dengan datar.Kelly menggigit bibirnya. “Aku nggak peduli. Yana juga masih nggak mengerti.”“Tapi aku peduli!” balas Jason. Dia tidak menghiraukan Kelly, lalu menggendong Yana ke dalam aula.Setelah memasuki aula, kebetulan Ariani sedang mencari Kelly. Ketika menemukan Kelly, dia segera menjerit, “Kelly, kamu ke mana saja? Kenzo dan pengantinmu akan segera tiba.”Jason menggendong Yana mengikuti langkah Kelly. Ariani sunggu