“Sonia, kenapa setiap kali Stella memiliki sedikit prestasi, kamu pasti ingin menjatuhkannya! Kalau kamu benci aku pilih kasih sama dia, kamu bisa serang aku! Kenapa kamu mesti melukai Stella? Apa kamu baru akan puas setelah dia mati?” jerit Reviana dengan histeris. Terdengar nada benci dan gusar di dalam suaranya!Tatapan Sonia berubah dingin. “Kenapa sampai saat ini kamu masih saja merasa aku lagi mencelakainya? Apa aku yang suruh dia mencuri hasil karyaku untuk mengikuti program acara TV? Apa aku juga yang suruh dia jangan mengakui kesalahannya, lalu fitnah aku? Atau aku yang memaksanya untuk bersikap arogan, kemudian membayar akun-akun Instagram untuk menyerangku?”Reviana membalas dengan dingin, “Kamu pelakunya! Kamu pasti sengaja perlihatkan hasil desainmu kepada Stella, ‘kan? Kamu sengaja ingin menjebaknya!”Kening Sonia berkerut. Dia sungguh kaget dengan ucapan Reviana. “Bu Reviana, apa kamu dan Stella itu selalu merasa ada yang ingin mencelakai kalian? Oke, meski aku sengaja p
Ada urusan perusahaan yang harus diselesaikan Reza. Setelah selesai telepon, dia kembali ke dalam ruangan. Namun, Reza tidak bisa melihat batang hidung Sonia lagi.Reza terbengong sejenak. Baru saja dia hendak menelepon Sonia, tampak ponsel Sonia diletakkan di atas meja dan jendela ruangan terbuka. Dari kaca jendela, dapat terlihat seorang wanita sedang duduk memeluk kakinya di bawah pohon. Sinar matahari menembus daun pepohonan dan menciptakan bayangan di punggung Sonia. Dia tampak kesepian dan suram.Hati Reza terasa tegang. Dia segera pergi mencari Sonia.Setelah berjalan ke halaman, Reza baru menyadari ternyata Sonia sedang memberi makan kelinci. Saat terdengar ada suara langkah kaki, Sonia mengangkat kepalanya, lalu tersenyum lebar.Senyuman Sonia sangat indah dan menawan. Reza merasa apa yang dilihatnya di dalam ruangan tadi hanyalah halusinasi belaka.Reza duduk di samping Sonia. Kelinci yang satu lagi berlari ke ujung kaki Reza, juga minta untuk diberi sayuran hijau.Sonia berk
Sonia menyerahkan sayur hijau terakhir kepada kelinci, lalu menepuk-nepuk tangannya. “Ayo, kita pergi!”“Emm!” Reza menggandeng tangan Sonia.Sonia bertanya, “Kamu mau kembali ke perusahaan, ‘kan? Biar aku pulang sendiri saja!”“Aku tidak kembali ke perusahaan lagi!” Reza melihat jam tangannya. “Aku temani kamu sore hari ini.”Sonia mengangkat-angkat alisnya. “Apa kamu takut aku akan kenapa-napa? Kamu tenang saja! Setelah Stella terkena masalah, semua akun yang dibeli agensinya juga sudah dicabut. Mengenai Stella, sekarang dia masih dalam penanganan dokter. Mana mungkin dia punya tenaga untuk mencari masalah sama aku?”“Aku hanya ingin menemanimu saja!” Reza menggenggam tangan Sonia. “Ayo, kita pergi!”Setelah Reza mengurus masalah perusahaan, dia pun mematikan ponselnya. Seharian ini dia menemani Sonia untuk membaca buku, menonton film, dan juga duduk santai berjemur di depan balkon.Sonia juga mematikan ponselnya untuk menikmati keheningan di sore hari ini.Pada keesokan sorenya, Cin
Kasus ini mulai menghilang dari perhatian publik. Sekarang warganet sedang sibuk membahas anak haram seorang selebritas.Cindy juga sering menghubungi Sonia untuk memberi tahu kondisi Keluarga Dikara. Jadi, meski Sonia tidak mengikuti perkembangan, dia tetap mengetahui apa yang terjadi.Contohnya, Stella telah keluar dari rumah sakit. Dengar-dengar, telah terjadi sedikit masalah dengan mentalnya. Stella jadi sering menyendiri, bahkan takut untuk bertemu orang …. Tubuhnya juga semakin kurus. Reviana pun mencarikan psikolog untuknya.Demi membayar biaya ganti rugi atas masalah yang diperbuat Stella, pada akhirnya Hendri menjual dua perusahaannya. Jika Stella tidak membayarnya, dia pun akan dijebloskan ke penjara. Gara-gara masalah ini, anggota Keluarga Dikara lainnya bertengkar parah dengan Hendri.Dalam waktu satu minggu ini, Tobias dan Sutini juga sering menelepon Sonia. Nada bicara mereka sangat amat ramah, bahkan terdengar nada memelas. Mereka menyuruh Sonia untuk pulang. Mereka ingi
Sonia menggeleng. “Bukan.”“Aku hanya bercanda!” Senyuman Diana semakin lembut saja. “Kalian naik sana. Tandy juga sudah tidak sabaran ingin bertemu kamu.”Sonia mengangguk dengan tersenyum. “Oke.”Setelah naik ke lantai atas, Sonia bertanya pada Reza, “Apa aku nggak seharusnya bersikap seperti ini?”Sonia sangat menyukai Lysa dan juga Diana. Hanya saja, mungkin Sonia masih butuh waktu untuk bisa berbaur dengan keluarga ini.“Tidak!” Reza menggenggam erat tangan Sonia. “Terserah apa yang ingin kamu lakukan. Yang penting kamu bahagia.”Reza menghentikan langkahnya, lalu memegang wajah Sonia. “Percaya dengan kemampuan suamimu. Kamu bisa hidup bebas sesuai dengan keinginanmu. Kamu juga tidak perlu peduli dengan pandangan orang lain. Hidupmu sebelum menikah denganku cukup bebas. Jadi, aku tidak akan membuatku kehilangan kebebasanmu hanya karena menikah denganku.”Sonia membalas, “Aku juga nggak merasa terbebani. Aku benar-benar menyukai anggota keluargamu. Hanya saja, mungkin aku masih bel
“Kalian beli hadiah buat aku?” Sonia mengambil kotak, lalu membukanya. Tampak seutas kalung di dalamnya. Di bagian bawah kalung terdapat gantungan kecil dengan tulisan “King” dan di balik tulisan itu diukir nama “Sonia”. Kalung ini sungguh indah.Sonia memakai kalung itu. Tiba-tiba dia mengerutkan keningnya. “Sepertinya cuma aku yang pakai kalung dengan nama lengkap di leher? Apa nggak tergolong pamer?”Lagi-lagi Tandy tertawa.“Terima kasih hadiahnya, tapi lain kali jangan kasih aku apa-apa lagi. Semuanya nggak sesuai aturan!” Sonia sedikit keberatan.“Aturan apa? Kamu itu istrinya pamanku. Apa ada yang berani berkomentar kalau aku beri hadiah kepadamu?” tanya Tandy dengan blak-blakan.“Pokoknya nggak boleh. Karena aku itu guru bimbelmu,” balas Sonia dengan serius. “Pokoknya, lain kali kamu nggak boleh kasih apa-apa lagi. Kalau nggak, aku nggak bakal terima kalung ini.”“Oke! Oke! Hanya sekali ini saja!” balas Tandy dengan acuh tak acuh.“Oke, ayo mulai belajar!”…Selesai bimbel, Rez
Darren berbisik, “Sebelumnya produser ingin menggunakan berita kamu untuk mengiklankan sinetron ini, tapi sepertinya dia mendapat peringatan dari petinggi. Jadi, dia juga nggak berani.”Sonia mengangkat-angkat alisnya. Orang pertama yang terlintas di benak Sonia adalah Reza!Awalnya Sonia ingin menelepon Reza untuk menanyakan masalah ini. Hanya saja, setelah dipikir-pikir, dia pun mengurungkan niatnya. Sudah banyak yang dilakukan Reza untuknya, Sonia akan mengingatnya!…Waktu satu minggu telah berlalu. Pada hari Rabu, Hendri datang ke lokasi syuting untuk mencari Sonia. Namun, Sonia tidak menemuinya.Tobias juga mengutus orang untuk mencari Sonia. Namun, kedatangan orang itu langsung dihalangi oleh kru lokasi syuting. Sebelumnya, ada orang yang ingin menyiram air keras ke wajah Sonia, apalagi dengan adanya identitas baru Sonia, Teddy semakin memperketat sistem keamanan di lokasi syuting. Selain itu, kru di lokasi syuting juga otomatis untuk melindungi Sonia.Sonia masih sibuk seperti
Bondan menunjukkan ekspresi kaget. “Kak Reza, apa ada yang pantas untuk dibanggakan? Kalau kamu tidak pernah beri bunga, apa mungkin kamu bisa mendapatkan Sonia?”Tandy menimpali, “Pamanku hanya mengandalkan pesonanya saja!”Terlihat senyuman lebar di wajah Bondan. “Benar juga!”Semua orang berbincang-bincang dengan tersenyum lebar. Sonia dan Frida mengobrol di balkon.Frida menyerahkan segelas koktail kepada Sonia. “Bagaimana rasanya jadi orang terkenal?”“Kalau bukan karena didesak Stella, aku juga nggak bakal ekspos identitasku.” Sonia menyesap alkohol, lalu menatapnya. “Setiap identitas adalah sebuah pengalaman bagiku. Aku merasa semua itu hanya milikku seorang diri.”Frida berkata dengan tersenyum, “Aku memahami pemikiranmu. Contohnya, Yirla. Di mata orang lain, nama ‘Yirla’ hanyalah sebuah panggilan. Tapi di mataku, ‘Yirla’ itu salah satu bagian dari dirimu.”Sonia mengangguk. “Benar!”“Bagaimana dengan Stella?” Frida mengangkat-angkat alisnya. “Beberapa bulan ini, aku sibuk memb
Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak
Saat Morgan kembali ke ruangan VIP, Reza pun telah tiba.Tadinya Hallie duduk di samping Sonia. Begitu Reza datang, dia pun langsung duduk di samping Morgan.Saat melihat Morgan telah kembali, Hallie segera berkata dengan tersenyum, “Kak Morgan, masakan sudah datang, rasanya benar-benar enak!”Morgan tidak membalas, melainkan melihat Reza. “Kapan kamu datangnya?”“Baru saja!” Reza tersenyum tipis, lalu menuangkan segelas alkohol untuk Morgan. “Arak hasil fermentasi Bos. Coba dicicip!”Sonia berkata, “Aku juga ingin minum!”Reza menuangkan setengah gelas untuk Sonia. “Cuma segini saja.”Daripada tidak ada, Sonia juga tidak boleh serakah. Dia menuangkan setengahnya ke gelas Hallie. “Sebelumnya saat di Istana Fers, aku lihat kamu jago minum. Cuaca sudah dingin. Ayo, kita minum bersama untuk menghangatkan tubuh.”Hallie tersenyum malu. “Aku itu memaksakan diriku buat minum. Sebenarnya aku gampang mabuk.”Mereka minum sembari mengobrol. Saat Reza mengobrol dengan Morgan, dia juga tidak lupa
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me