Ada sebuah rapat pada jam sembilan pagi. Saat rapat, para petinggi perusahaan merasa semakin tegang saja ketika melihat tingkah laku presdir mereka. Dari tadi Jason memangku si anak perempuan sembari menghiburnya dan mendengar isi rapat.Anak perempuan yang berusia sekitar dua tahun itu kelihatan sangat patuh. Dia duduk di atas pangkuan Jason dengan memegang pena, mencoret-coret di atas kertas.Dari wajah anak itu, seharusnya anak itu adalah milik presdir mereka? Jangan-jangan ini anak yang disembunyikan pak presdir?Kenapa mereka tidak pernah mendengar kabar itu sebelumnya?Apa yang mesti mereka lakukan? Pura-pura tidak tahu atau memberi ucapan selamat?Kalau memberi ucapan selamat, apa mereka mesti memberi amplop sebagai hadiah pernikahan dan untuk anaknya?Mereka semua kesulitan untuk fokus dalam rapat hari ini!Sepertinya hanya Howard yang duduk di samping Jason saja yang kelihatan terus tersenyum.Setelah rapat berakhir, Jason menggendong Yana, lalu berkata, “Kalian jangan heboh s
Howard menunjukkan ekspresi kaget. “Aku kira kisah cinta Tuan Jason dan Kelly itu kisah seorang bos yang mencintai asistennya. Setelah dilihat-lihat ternyata kisah kembali bersama mantan!”Jason menunjukkan senyuman risi. “Kembali bersama mantan? Aku dan Kelly itu memang ditakdirkan untuk bersama!”Howard terbengong sejenak. Dia sungguh kehabisan kata-kata untuk menghadapi Jason yang sekarang!Setelah Howard meninggalkan tempat, Jason menghubungi penanggung jawab perusahaan cabang untuk bertanya, “Bagaimana kerja Kenzo sekarang?”Mendengar Jason mempertanyakan soal Kenzo, penanggung jawab segera menjawab, “Performa kerja Kenzo sangat bagus. Beberapa hari ini, aku berencana untuk mempromosikan Kenzo dan menaikkan gajinya!”Suara Jason terdengar dingin. “Tidak usah. Pecat saja!”Penanggung jawab merasa kaget. “Pecat?”“Iya, beri kompensasi sesuai dengan kontrak kerja. Pecat saja!” Nada bicara Jason semakin dingin lagi.“Baik, aku mengerti!”Dalam setengah hari ini, Jason sedang sibuk unt
Tito memperkenalkan diri. “Siang, Bu Sandora. Aku adalah penanggung jawab dari Perusahaan Teknologi Yorna. Sedangkan, yang berada di sampingku ini adalah istri dari pemilik grup perusahaan kami!”Sandora sangat takut Tito akan menagih utang kepadanya. Jadi, dia tidak fokus dengan ucapan Tito, melainkan segera berkata, “Aku tidak peduli siapa kalian. Masalah ganti rugi kebakaran sudah tidak ada hubungannya sama kami. Kalian cari Kelly saja!”Raut wajah Tito menjadi kaku. Dia menatap Sandora dengan tidak berdaya.Saskia merasa agak syok. Dia bertanya dengan tersenyum datar, “Kenapa mesti cari Kelly? Iwan itu suamimu. Dia juga bukan ayah Kelly seorang diri!”Wilona langsung menerjang ke depan. “Tapi Kelly sudah tanda tangan perjanjian sama kami. Ke depannya, kami hanya bertugas untuk menghidupi ibuku, sedangkan dia bertugas untuk mengurus ayahnya. Otomatis Kelly mesti tanggung jawab atas masalah ganti rugi kerusakan yang disebabkan ayahnya!”Saskia melihat ke sisi Tito. Tito pun menganggu
Tito segera menceritakan kejadian di rumah sakit waktu itu kepada Saskia. “Awalnya anggota Keluarga Samosir ingin menggunakan masalah cedera Iwan dalam bekerja untuk memeras perusahaan. Kemudian, setelah mendengar mereka mesti membayar ganti rugi nominal besar, mereka pun segera melarikan diri, bahkan mendorong semua tanggung jawab ke diri Nona Kelly.”“Nona Kelly juga cukup tegas. Waktu itu, dia langsung menandatangani surat perjanjian pembagian tugas membiayai orang tua, kemudian menanggung semua ganti rugi itu sendiri.”“Nona Kelly orangnya sangat berani dan baik hati. Dia juga sering mengatakan kalau dia tidak akan lari dari tanggung jawab. Dia akan membayar semua ganti rugi. Pokoknya, aku merasa Kelly berbeda dengan anggota keluarganya yang lain!”Setelah Saskia mendengar cerita Tito, dia mengangguk dengan perlahan dan tidak berbicara lagi. Dia berjalan keluar kompleks, lalu segera memasuki mobil.Setelah mobil Saskia melaju jauh, Tito baru menghubungi Jason. “Tuan Jason, Bu Saski
“Kelly anaknya baik hati. Dia juga pernah menerima pendidikan di luar negeri. Dia memiliki pemikirannya sendiri, berbeda dengan anggota keluarganya. Kamu tidak usah khawatir!” Aldrich berkata dengan perlahan, “Kalau kamu masih tidak bisa terima Kelly, kamu juga jangan merusak hubungannya dengan Jason.”“Kalau tidak, Jason akan marah nantinya. Aku pun tidak tahu bagaimana mengatasi masalah itu. Sekarang satu-satunya cara yang paling bagus adalah mengawasi mereka saja. Kita lihat saja sebenarnya bagaimana perasaan Jason terhadap Kelly. Jangan membuat hubungan menjadi tegang. Setidaknya dengan begitu, kita masih bisa mendekatkan diri dengan Yana!”Saskia berpikir sejenak. Hatinya mulai luluh setelah mendengar ucapan Aldrich. Dia mengangguk dengan perlahan. “Oke, aku dengar apa katamu. Sementara ini kita tidak usah berbuat apa pun. Biarkan Jason berkencan dengan Kelly saja. Anggap saja semua ini demi Yana!”“Begini, dong!” Aldrich berkata dengan tersenyum, “Bisa jadi Yana akan pulang pada
Wilona malah merasa gembira. “Suamiku, kamu pulang tepat pada waktunya. Tadi aku lihat ada sebuah restoran baru di internet. Makanan laut di sana kelihatan enak-enak. Gimana kalau kita makan di sana malam ini?”Kenzo duduk di sofa dengan raut patah semangat. “Hari ini aku tidak ada suasana hati untuk temani kamu makan!”“Kenapa?” tanya Wilona.Sandora merasa ada yang berbeda dengan raut wajah Kenzo. Dia segera mendekati putranya, lalu bertanya dengan penuh perhatian, “Apa yang terjadi?”Kening Kenzo kelihatan berkerut. “Aku dipecat. Sekarang aku pengangguran!”Raut wajah Sandora langsung berubah. “Kenapa kamu bisa dipecat?”Wilona juga merasa bingung. “Iya, kesalahan apa yang kamu perbuat? Kenapa kamu malah dipecat? Bukannya beberapa hari lalu, kamu cerita kamu akan dipromosikan jadi manajer? Kenapa malah jadi dipecat?”Sandora pergi memapah Wilona. “Wilona, kamu jangan panik. Ingat kandungan di dalam perutmu. Kita dengarkan penjelasan Kenzo dulu!”Wilona menepis tangan Sandora, lalu m
Wilona dan Sandora terdiam di tempat. Semuanya spontan melihat ke sisi Kenzo.Saat ini, Kenzo kelihatan sangat marah. Dia berkata, “Ibu, bagaimana kita memperlakukan Kelly? Apa kamu tidak tahu? Apa kita berhak untuk pergi menyalahkan Kelly? Selain itu ….”Kenzo berusaha menahan rasa sakit di hatinya. “Jason menyuruh anggota perusahaannya untuk memecatku juga karena mau memberiku sebuah peringatan. Apa kalian tidak mengerti? Kalau kalian berani cari masalah dengan Kelly lagi, bisa jadi aku tidak bisa menemukan pekerjaan di Kota Jembara. Bukan! Bisa jadi kita sekeluarga akan diusir dari Kota Jembara!”Raut wajah Kenzo berubah muram. “Aku harap kalian bisa mengerti apa maksud Jason. Pada saat itu, kemungkinan bukan hanya keluarga kita saja yang terkena imbasnya. Bisa jadi bahkan anggota keluarganya Wilona juga akan terlibat dalam masalah ini.”Kali ini, Wilona tidak bersikap seemosi tadi lagi. Dia bergumam, “Jason, kenapa dia malah melawan keluargaku?”“Dia bisa berbuat apa pun sesuai den
Kelly berjongkok. “Sudah saatnya pulang!”Jason menarik tangan Kelly, lalu berdiri. “Biarkan Yana main dulu. Ada yang mau aku katakan sama kamu.”“Emm?” Kelly mengedipkan matanya. Dia mengikuti Jason berjalan ke meja kerja di belakang.Jason menyuruh Kelly untuk duduk di bangkunya, kemudian dia mengeluarkan sebuah amplop dokumen untuk diperlihatkan kepada Kelly. Ada beberapa sertifikat rumah di dalamnya. Jason memperlihatkan satu per satu kepada Kelly.“Yang ini rumah di Imperial Garden. Di dalamnya ada banyak kenangan kita. Jadi, aku tidak mengalihkan semuanya ke kamu, melainkan menambah namamu. Sekarang rumah ini menjadi milik kita berdua.”“Kalau ini, vila di Danau Permia. Ada dua, semuanya jadi milikmu!”“Ini kartu kredit tanpa batas. Kamu bebas menggunakannya!”“Mobil ini baru aku beli. Tenang saja, tidak akan terlalu mencolok, cocok untuk kamu pakai bekerja!” Usai berbicara, Jason menatap Kelly. “Apa kamu sudah punya SIM?”Kelly menatap dokumen di hadapannya, kemudian menatap si
“Sudah hampir pukul sembilan!”Sonia mengerutkan keningnya dengan kesal. “Tadinya aku berencana bangun pagian untuk pergi ke rumah. Tandy sudah hampir ujian akhir semester. Aku ingin memeriksa bagian mana yang ketinggalan, biar bisa beri bimbingan belajar buat dia.”Sonia menengadah kepalanya menatap Reza, lalu berkata dengan tersenyum, “Aku ini bukan guru bimbel yang bertanggung jawab. Untung saja Kak Diana nggak marah.”Reza mencubit pipi Sonia. “Kamu itu guru bimbel yang direkrut dengan susah payah. Meski dia marah, dia juga bisa memendamnya saja.”“Kamu malah berani ngomong lagi! Dia melakukannya juga demi kamu!” dengus Sonia dengan ringan.“Kalau begitu, demi balas budi kepada Kak Diana, aku pergi ajari Tandy saja?”Sonia kepikiran dengan gambaran paman dan keponakan yang sedang mengajar dan belajar itu. Tiba-tiba dia tertawa.Reza menggendong Sonia. “Hari ini kita tidak pulang. Kamu sudah sibuk gara-gara masalah Hallie. Hari ini kita tidak usah melakukan apa-apa, kita kembali ke
“Jangan kemari. Kalau tidak, kalian bukan hanya tidak bisa dirawat di rumah sakit saja, kalian bahkan tidak bisa tinggal di Kota Jembara lagi!” Nada bicara Reza terdengar datar. “Aku sudah cukup memberi kalian muka dengan membiarkan kalian tinggal di Kota Jembara. Seharusnya kamu mengerti!”“Aku mengerti! Aku mengerti!” Hendri berkata, “Aku tahu apa yang sudah aku lakukan. Aku mengerti kalau kamu berbelas kasihan kepada kami!”“Kalau kamu mengerti, mohon jauhi Sonia. Jangan ganggu dia lagi!”“Tuan Reza!” Hendri berkata dengan buru-buru, “Waktu itu aku mengantar Sonia untuk melakukan pernikahan bisnis dengan Keluarga Herdian. Sekarang hubungan kalian sebaik ini. Aku tergolong telah berbuat baik. Bisakah dilihat dari masalah itu, kamu membantuku sekali lagi?”Kening Reza berkerut. Dia berkata dengan suara dingin, “Kenapa Sonia bisa punya ayah sepertimu!”Hendri sungguh merasa malu. “Aku tidak menjadi seorang ayah yang baik. Aku sungguh bersalah pada Sonia. Aku berharap kelak aku memiliki
“Meskipun jelek, aku tetap menyukainya!” Reza memeluk Sonia ke dalam pelukannya. “Aku tahu masalah hari ini di luar dugaan, tapi kalau kejadian ini terulang lagi, aku berharap kamu tidak maju ke depan lagi!”Bagaimana kalau barang itu adalah bom? Siapa tahu ….Sonia memiringkan kepalanya bersandar di pundak Reza. “Waktu itu, aku nggak berpikir terlalu banyak. Cella menargetkanku. Nggak mungkin aku melibatkan Hallie.”“Cella memang bodoh. Padahal dia tahu alasan Keluarga Tamara bisa menjadi seperti sekarang, dia masih saja berani untuk tidak melepaskanmu!” Tatapan Reza kelihatan dingin. “Dia itu takut aku akan melupakannya. Bagus juga dia bisa datang, aku tidak akan melepaskannya lagi!”Sonia tidak menganggap masalah Cella. “Cukup usir dia dari Kota Jembara saja. Jangan kotori tanganmu demi dia.”“Aku akan mengatasinya!” Reza mengecup wajahnya. “Tidurlah!”Sonia berbaring di atas ranjang. Reza juga ikut berbaring di sisinya. Dia meniup punggung tangan Sonia sembari merangkul Sonia ke da
Aska memelototinya. “Saat siang tadi, kamu bilang kamu bisa mengambil keputusan!”Jemmy berkata dengan lantang, “Kamu malah percaya sama omonganku agar kamu menemaniku main catur?”Aska terdiam membisu.Jemmy tersenyum. “Jujur saja, kamu juga tahu sendiri temperamen Morgan. Apa kamu tidak takut Hallie akan menderita nantinya?”“Tidak takut. Aku merasa tenang bisa menikahkannya dengan keluargamu!” balas Aska.“Kamu baru saja menemukan Jeje. Sekarang kamu malah buru-buru ingin menikahkannya. Sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan?” Jemmy tersenyum dingin.Aska segera berkata, “Aku hanya ingin menetapkannya saja. Tentu saja aku tidak buru-buru dalam soal pernikahan.”“Tenang saja, cucuku itu masih belum punya pacar! Biarkan Julia pulang dulu, tes DNA lebih penting!” balas Jemmy.Saat mengungkit soal Julia, Aska pun tidak berbicara lagi.Di sisi tangga, Hallie yang sudah mengganti pakaian baru dan hendak menuruni tangga kedengaran perbincangan mereka berdua. Dia menggigit bibirnya dan ke
Setelah tiba di bawah gedung apartemen, Theresia mengambil tasnya dan menuruni mobil. “Mengenai isi perbincangan hari ini, aku akan suruh anggotaku untuk memasukkannya ke dalam kontrak. Saat hari Senin nanti, aku akan kirimkan kontrak perpanjangan untuk kami. Setelah kamu baca dengan saksama, kamu baru kirim kembali kepadaku.”“Baik!” Roger tersenyum lembut.Roger ikut menuruni mobil. Dia melihat wanita yang sedang berpamitan dengannya, lalu spontan berkata, “There, kita sudah kenal selama ini. Seharusnya kamu mengerti perasaanku kepadamu, bisa tidak kamu beri aku satu kesempatan?”Roger mengeluarkan sebuah cincin berlian dari dalam sakunya. “Cincin ini sudah lama bersamaku, tapi aku nggak punya keberanian untuk mengutarakan perasaanku. There, hari ini mungkin aku sedikit gegabah, tapi aku pasti bukan impulsif!”Cuaca hari ini sangat dingin. Lampu jalan memancarkan cahaya dingin, memancar ke atas berlian. Bahkan, berlian itu juga terasa sedikit dingin.Theresia berkata dengan suara lem
Morgan mengangguk. “Kalau begitu, kita pulang dulu!”Sonia berpesan, “Jangan beri tahu Kakek!”“Aku mengerti!” balas Morgan, lalu membalikkan tubuhnya pergi mengendarai mobilnya. Hallie berpamitan dengan Sonia, Theresia, dan yang lain, kemudian memasuki bangku samping pengemudi.Saat Theresia melihat mobil berjalan pergi, dia mengalihkan pandangannya, lalu bertanya pada Sonia, “Apa tanganmu sakit?”“Nggak sakit lagi. Hanya luka kecil saja. Kamu juga cepat pulang sana!” Sonia tersenyum tipis.Theresia berkata dengan khawatir, “Cella memang gila. Meski dia telah dibawa ke kantor polisi, dia juga nggak akan ditahan terlalu lama. Kamu sendiri mesti lebih hati-hati. Orang seperti itu biasanya akan melakukan hal tanpa memperkirakan akibatnya.”“Aku akan melakukannya!” balas Sonia.“Kalau begitu, aku pergi dulu!” Theresia melambaikan tangannya kepada Sonia. Dia memalingkan kepalanya melihat Roger. “Ayo, kita pergi.”Reza baru kembali dari menelepon. Dia berkata pada Sonia, “Kita ke rumah saki
Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak
Saat Morgan kembali ke ruangan VIP, Reza pun telah tiba.Tadinya Hallie duduk di samping Sonia. Begitu Reza datang, dia pun langsung duduk di samping Morgan.Saat melihat Morgan telah kembali, Hallie segera berkata dengan tersenyum, “Kak Morgan, masakan sudah datang, rasanya benar-benar enak!”Morgan tidak membalas, melainkan melihat Reza. “Kapan kamu datangnya?”“Baru saja!” Reza tersenyum tipis, lalu menuangkan segelas alkohol untuk Morgan. “Arak hasil fermentasi Bos. Coba dicicip!”Sonia berkata, “Aku juga ingin minum!”Reza menuangkan setengah gelas untuk Sonia. “Cuma segini saja.”Daripada tidak ada, Sonia juga tidak boleh serakah. Dia menuangkan setengahnya ke gelas Hallie. “Sebelumnya saat di Istana Fers, aku lihat kamu jago minum. Cuaca sudah dingin. Ayo, kita minum bersama untuk menghangatkan tubuh.”Hallie tersenyum malu. “Aku itu memaksakan diriku buat minum. Sebenarnya aku gampang mabuk.”Mereka minum sembari mengobrol. Saat Reza mengobrol dengan Morgan, dia juga tidak lupa
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin