Saat langit hampir gelap, Kase naik untuk melihat Sonia. Dia segera membangunkan Sonia yang tertidur.Sonia bangun. Dia menghela napas. Sonia tampak kelelahan. Setelah melihat langit senja, dia bertanya, "Apa Raja Bondala sudah datang?"Kase menjawab seraya tersenyum, "Dia sudah hampir sampai. Aku sudah suruh orang mengantar hadiah untuk Raja Bondala."Sonia mengangkat alis dan membalas, "Apa?""Ini," sahut Kase. Dia membuka kotak yang dibawanya, lalu mengeluarkan 2 topeng dan memberikannya kepada Sonia. Kase menjelaskan, "Nanti malam ada pesta, kita buat pesta topeng saja. Pasti sangat menarik kalau semua orang pakai topeng."Sonia mencibir, lalu menanggapi, "Rayden sudah pernah lihat kita berdua. Apa gunanya pakai topeng sekarang?""Tapi, Raja Bondala juga datang. Kita harus bersikap misterius. Atas dasar apa Rayden sok misterius dengan memakai topeng? Kalau dia mau pakai, kita juga pakai. Begitu baru adil," timpal Kase.Kase merasa geram begitu mengungkit Rayden. Kemudian, dia menam
Ini bisa dibilang pertama kalinya mereka bertemu secara resmi. Pria itu bertubuh tinggi besar dengan fisik yang kekar. Wajahnya tertutup oleh topeng perak yang memancarkan aura dingin dan jahat.Sebuah luka panjang membentang dari sudut bibir hingga dagunya, terlihat mengerikan dan mencolok. Apabila dia melepas topeng itu, mungkin luka ini akan membelah wajahnya menjadi dua bagian.Sonia tanpa sadar mulai menebak-nebak, apakah dia selalu memakai topeng ini untuk menutupi luka itu ataukah ada alasan lain seperti menyembunyikan identitasnya?Mungkin karena merasakan tatapan Sonia, Rayden juga menoleh ke arahnya. Sepasang mata yang terlihat dari balik topeng itu dipenuhi dengan kebengisan dan ketidakpedulian.Pandangannya menusuk lurus ke arah Sonia, tanpa sedikit pun niat untuk menghindar. Rasanya segala sesuatu yang sudah Rayden lakukan seperti membujuk Kase dan menjebak Sonia tak pernah terjadi sebelumnya.Sonia menatapnya dengan dingin. Tatapan mereka bertaut tanpa ada yang mengalah.
Kase melangkah mendekati Raja Bondala. Satu tangannya masih menggenggam pergelangan tangan Sonia, sementara tangan lainnya diulurkan sebagai sapaan. Dengan senyum percaya diri, dia memperkenalkan diri, "Aku Kase, suatu kehormatan bisa bertemu dengan Raja Bondala di sini!"Pria bertopeng rubah emas itu melirik tangan mereka yang masih tergenggam. Tatapannya sedikit meredup, lalu dia menatap Kase sambil berujar dengan dingin, "Sudah lama aku mendengar tentangmu."Suaranya dalam dan rendah. Rasanya jauh, samar, dan tak bisa ditebak emosinya. Anehnya justru karena itu, orang bisa merasakan bahwa dia tampaknya sedang tidak senang.Ketika tatapan pria itu akhirnya berpindah ke arahnya, Sonia baru sadar bahwa sejak tadi pergelangan tangannya masih digenggam oleh Kase. Dengan refleks, dia segera menarik tangannya dan berdiri tegak. Sikapnya kaku seperti anak kecil yang baru saja ketahuan melakukan kesalahan.Setelah beberapa perkenalan singkat, rombongan itu mengelilingi Raja Bondala dan wanit
Suasana di dalam aula pesta makin ramai dan meriah. Dari sini bisa terlihat betapa seriusnya Rayden dalam menyambut kedatangan Raja Bondala.Saat ini, banyak orang mengelilingi Raja Bondala. Hal ini jelas menunjukkan betapa besar pengaruhnya. Keluarga Milana adalah keluarga bangsawan sehingga wajar jika banyak orang juga berusaha mendekati Kase.Sementara itu, Sonia memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari tempat yang lebih tenang. Dia memilih duduk di sudut, lalu menikmati makanan sambil berpikir apakah dia harus mengakui identitasnya di hadapan Reza atau tidak.Hal ini sungguh membuat Sonia pusing. Tidak peduli seberapa rumit pikirannya, dia tetap tidak bisa mengingkari kenyataan bahwa kehadiran Reza memberinya rasa aman yang luar biasa. Pria itu datang mencarinya.Sonia menekan senyum di sudut bibirnya dan menatap keluar jendela besar. Dia melihat keramaian dan kemegahan Kastil Fers. Untuk pertama kalinya, dia benar-benar punya suasana hati untuk menikmati pemandangan.Tiba-tiba, s
Theresia membalas, "Dia punya pendirian sendiri. Justru itulah yang membuatnya begitu menggemaskan. Kalau bukan karena sifat itu, mana mungkin kamu bisa jatuh cinta padanya?"Beberapa kata sederhana darinya langsung meredakan amarah yang sebelumnya membara di hati Reza. Dia mengalihkan pandangannya ke arah Theresia, lalu tiba-tiba bertanya, "Aku jadi penasaran ... kenapa dia sampai meninggalkanmu dulu?"Tatapan Theresia sedikit berubah. Matanya membeku sesaat, tetapi dia tetap tenang. Dia mengangkat gelas anggurnya dan menyesapnya perlahan.Sementara itu, Reza duduk di kursi yang tadi ditempati Sonia. Dia menatap sisa kue di piring Sonia, lalu tanpa ragu mengambil sendok dan melanjutkan memakannya dengan santai, seolah itu adalah hal yang sangat wajar.Theresia menatapnya dengan sedikit terkejut, lalu menurunkan suaranya ketika bertanya, "Bukankah ini terlalu terang-terangan?"Jelas sekali bahwa Sonia tidak ingin hubungan mereka diketahui orang lain. Ditambah lagi, Rayden masih merupak
Sonia menarik napas dalam-dalam, lalu berbalik kembali ke aula pesta. Begitu masuk, Kase segera menemukannya. Dia bertanya sambil tersenyum, "Ke mana saja? Lama sekali kamu menghilang!"Sonia menatapnya dengan tenang. Dia berujar, "Tuan Kase, hubungan kita cuma sebatas pekerjaan. Tidak akan ada hubungan lain yang tercampur di dalamnya. Selama kita berada di Kastil Fers, aku akan memastikan keselamatanmu. Tapi untuk urusan pribadiku, kamu tidak perlu ikut campur."Kase bersandar santai di tiang pilar batu putih. Dia menaikkan alisnya sambil berucap dengan nada bercanda, "Aku akui, mengkhianatimu dulu adalah kesalahanku. Aku benar-benar sudah menyesalinya di hadapan Tuhan. Aku sudah melakukan banyak hal untuk menebusnya. Bisa tidak kamu memberiku kesempatan lagi?""Tidak bisa!" jawab Sonia tegas, lalu langsung berbalik pergi.Kase buru-buru mengejarnya. Dia memberi tahu, "Ruila, aku dalam bahaya sekarang!"Sonia terus berjalan tanpa berhenti sambil bertanya, "Bahaya apa?""Raja Bondala t
Ada beberapa wanita berpakaian seksi sedang duduk di ruang tamu. Saat melihat kedatangan Kase, mereka langsung mengerumuninya.Kase yang dikerumuni para wanita itu melihat ke sisi Theresia. “Nona Lacey, apa-apaan ini?”Ujung bibir Theresia melengkung ke atas. “Aku tahu Tuan Kase suka sama cewek cantik. Ini adalah hadiah pertemuan dari Raja Bondala. Selamat menikmati!”Usai berbicara, Theresia mengangguk dengan perlahan, kemudian meninggalkan tempat.Kase sudah pasti tidak tertarik dengan wanita-wanita ini. Dia melangkah hendak berjalan pergi, tetapi dia malah dikerumuni oleh mereka.“Tuan Kase, jangan pergi!”“Kami sudah menunggumu dari tadi!”“Dengar-dengar Tuan Kase sangat perkasa, kami semua sangat penasaran.”Keenam wanita dengan berbagai warna kulit. Beberapa di antaranya berbicara dalam bahasa asing, sedangkan yang lain berbicara bahasa lokal yang logatnya aneh. Mereka semua merangkul Kase dan membawanya ke sisi sofa.Sofanya sangat besar, Kase tenggelam ke dalamnya. Sebelum dia
Reza berjalan pergi. Yang lain pun segera mengikuti langkahnya. Setelah mereka semua pergi, Sonia baru mendorong troli ke dalam lift, mulai menjalankan tugasnya untuk mengantar makanan.Sonia tahu Reza ingin bertemu dengannya. Cepat atau lambat mereka memang akan bertemu. Reza bisa bertahan sampai sekarang, tidak membongkar identitasnya di depan semua orang, sudah tergolong melindunginya.…Selesai Sonia mengantar makan malam, dia mengisi spaghetti ke dalam kotak makanan. Dia mengendarai mobil pergi ke vila yang ditempati Reza dan juga Theresia.Bel pintu ditekan. Theresia pergi membuka pintu, lalu berkata dengan tersenyum lembut, “Kami sudah menunggumu dari tadi. Silakan masuk.”Sonia mengangguk, lalu memasuki vila.Theresia menutupi pintu sembari berkata pada Sonia, “Ke atas sana. Raja Bondala sedang menunggumu di atas. Tenang saja. Semua orang di sekitar gedung ini adalah anggotanya. Tidak ada kamera CCTV juga di atas. Kamu bisa mengatakan semua yang ingin kamu katakan!”Sonia ters
Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak
Saat Morgan kembali ke ruangan VIP, Reza pun telah tiba.Tadinya Hallie duduk di samping Sonia. Begitu Reza datang, dia pun langsung duduk di samping Morgan.Saat melihat Morgan telah kembali, Hallie segera berkata dengan tersenyum, “Kak Morgan, masakan sudah datang, rasanya benar-benar enak!”Morgan tidak membalas, melainkan melihat Reza. “Kapan kamu datangnya?”“Baru saja!” Reza tersenyum tipis, lalu menuangkan segelas alkohol untuk Morgan. “Arak hasil fermentasi Bos. Coba dicicip!”Sonia berkata, “Aku juga ingin minum!”Reza menuangkan setengah gelas untuk Sonia. “Cuma segini saja.”Daripada tidak ada, Sonia juga tidak boleh serakah. Dia menuangkan setengahnya ke gelas Hallie. “Sebelumnya saat di Istana Fers, aku lihat kamu jago minum. Cuaca sudah dingin. Ayo, kita minum bersama untuk menghangatkan tubuh.”Hallie tersenyum malu. “Aku itu memaksakan diriku buat minum. Sebenarnya aku gampang mabuk.”Mereka minum sembari mengobrol. Saat Reza mengobrol dengan Morgan, dia juga tidak lupa
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me