Semua makanan yang disajikan di Paradise adalah makanan khas Jembara. Mereka juga melayani pesanan take away.Sewaktu memasuki aula, di kawasan take away, pelayan menyerahkan makanan yang sudah selesai dibungkus kepada Kelly. Si pelayan tak lupa berpesan, “Dua kotak ini isinya kue kering, jangan sampai kena hujan, ya!”Kelly tersenyum sambil mengangguk. Dia lalu memasukkan pesanan ke dalam kotak pesanan.Setelah menutup kotak pesanan di belakang punggungnya, Kelly pun berjalan pergi. Tiba-tiba dia memalingkan kepala dan menatap ke depan jendela, kebetulan tampak Jason sedang bertukar pandang dengannya.Jason sedang tersenyum hangat padanya.Sebenarnya Kelly ingin menyapanya, sekalian memberi tahu Jason untuk menyimpan uangnya. Tapi tampak ada dua lelaki berpakaian jas rapi duduk di sampingnya, sepertinya mereka adalah teman Jason. Kelly pun sedikit mengangguk, lalu berjalan dengan cepat.Saat Jason tinggal di Imperial Garden, keduanya saling berhubungan dari pagi hingga malam, dan juga
Johan Gunawan adalah putra semata wayang dari paman keduanya Jason. Johan dan Jason adalah saudara ipar, hubungan mereka boleh dikatakan sangat akrab!“Asalkan Kak Reza bisa minum anggur ini, aku akan minta maaf kepadamu!”Jason tersenyum. “Ternyata Reza lebih penting!”Hubungan Jason dan Johan memang sangat akrab, tapi Johan sangat mengagumi dan menghormati Reza!Reza melirik Johan sekilas, dia pun membalas dengan tersenyum, “Dua tahun ini kamu ke mana saja? Jelaskan dulu! Kemudian aku baru akan memaafkanmu!”Johan tersenyum. “Bukannya aku nggak mau bilang, cuma tempat yang aku kunjungi terlalu banyak. Aku bingung mau bilang dari mana.”Jason berkata, “Oke, tapi setidaknya kamu bisa kasih tahu kami apa yang kamu lakukan selama dua tahun ini, ‘kan?”“Hal yang aku lakukan juga banyak sekali. Tapi tenang saja, aku nggak lakuin hal yang mempermalukan kalian, terutama Kak Reza!” Johan menegaskan.Bondan ikut tersenyum dan berkata, “Jangan persulit Johan lagi. Sepertinya dia cuma keliling d
Jason mengerutkan keningnya. “Aku nggak khawatir dia lakuin hal yang buruk. Hanya saja, kalau dia berkelana terus, pamanku pasti akan merasa nggak tenang.”Reza membalas, “Selama dua tahun ini Johan juga sudah semakin dewasa. Dia memang selalu meniruku, tapi dia juga punya pemikirannya sendiri. Jangan selalu menganggapnya sebagai anak kecil!”“Emm, aku harap kali ini dia nggak berulah lagi!” balas Jason dengan santai. Dia tiba-tiba menatap ke sisi Reza. “Kamu benar-benar sudah berhenti rokok?”“Aku juga nggak kecanduan rokok. Nggak usah berlebihan!”Jason pun tersenyum. “Jangan-jangan Sonia suruh kamu berhenti merokok? Belum apa-apa saja sudah mengaturmu, gimana kalau sudah menikah nanti? Cewek itu nggak boleh dimanjain. Kalau nggak, kamu yang bakal menderita!”Ucapan Jason tadi tidak membuat Reza merasa marah, dia malah merasa gembira dan nyaman. Reza tidak membalas, melainkan hanya tersenyum dan membatin, betapa inginnya Sonia menyuruh Reza untuk merokok, dengan begitu dia pun bisa m
Sonia menggeleng. “Nggak apa-apa! Oh ya, ada yang ingin saya diskusikan sama Anda!”“Bukan aku suruh kamu panggil aku Kak Jason, kenapa jadi Anda? Panggil aku Kak Jason saja, meski Reza pasti nggak suka kamu panggil aku begitu!” Jason lalu menunjuk ke sisi sofa. “Ada masalah apa? Ayo duduk!”Sonia duduk di sofa, lalu mengeluarkan selembar kartu dan meletakkannya ke hadapan Jason. “Di dalam ini adalah 200 juta. Anggap Kelly sudah melunasi utangnya.”Jason sungguh terkejut ketika melihat kartu di atas meja. Dia pun tersenyum. “Sonia, apa kamu lagi hina aku?”Sonia segera berkata, “Bukan, aku hanya merasa Kelly terlalu menderita, makanya aku ingin membantunya untuk melunasi utangnya. Masalah ini nggak ada hubungannya sama Reza!”Jason menyandarkan punggungnya di sofa, lalu membalas, “Kamu dan Kelly itu teman. Kamu pasti sangat memahaminya. Kalau dia bersedia, dia nggak perlu bayar 200 juta itu. Aku sudah suruh dia nggak usah bayar, dia sendiri ngotot mau bayar. Kalau aku bilang kamu sudah
Sonia tidak berani untuk duduk lagi. Jika tidak, sepertinya mereka berdua akan berperang. “Aku keluar dulu. Kalau perlu apa-apa, kalian bisa memanggilku!”Reza mengernyitkan keningnya. “Bukannya kamu nggak sibuk? Mau ke mana?”Jason juga berkata, “Jangan pergi. Kebetulan kita bertiga bisa main blackjack bersama. Kalau kamu pergi, aku mau cari orang lagi!”Sonia pernah bermain sebelumnya. Hanya saja Sonia masih tidak begitu jago dalam bermain, dia pun menggeleng. “Nggak, ah. Aku pasti bakal kalah.”Jason mengeluarkan kartu pokernya, lalu berkata sambil tersenyum, “Aku bakal ajari kamu. Kamu main saja dengan tenang.”Reza melirik Jason. “Kamu memang nggak tahu diri!”“Siapa suruh Sonia itu adikku!” balas Jason.Saat Jason sedang mengocok kartu, Johan pun nimbrung. “Kalian lagi main apa, aku ikut, dong!”Ketika Sonia menyadari keberadaan Johan, dia pun langsung berdiri, “Kalian bertiga main saja!”Jason melirik Johan. “Kenapa kamu nggak main mahyong?”Johan menjawab, “Bondan gantiin aku!”
Sonia mengangguk, lalu berjalan pergi meninggalkan Reza.Jason duduk di tempat Sonia tadi, lalu berdecak dan tersenyum menyindir. “Memang beda!”Johan mengangkat kepalanya. “Apanya yang beda?”Kali ini Jason tidak berbicara lagi dan hanya tersenyum saja.Tiba-tiba telepon Reza berdering, dia tidak meladeni sindiran Jason, dan pergi mengangkat telepon.Begitu Reza pergi, raut wajah Johan berubah datar. Dia menuangkan anggur ke dalam gelas, lalu berkata, “Kak, apa hubungan Kak Reza dengan cewek yang bernama Sonia itu?”Jason spontan melirik Johan. “Pokoknya kamu jaga sikap kamu sama Sonia.”Johan mendesah. “Apa mungkin Kak Reza marahin aku demi seorang cewek?”Kali ini Jason tidak tersenyum lagi. “Lebih baik kamu ingat apa pesanku tadi.”Johan sungguh kaget. “Apa Kak Reza suka sama cewek itu?” Seketika muncul kerutan di kening Johan. “Jadi gimana sama Kak Gina?”“Kak Gina sudah melepaskan Reza!”“Tapi Kak Reza suka banget sama Kak ….” Belum sempat Johan menyelesaikan omongannya, Jason p
Jason membalikkan badan dan berjalan keluar. Belum sempat dia berjalan keluar kamar, terdengar suara dari dalam kamar mandi, sepertinya ada yang terjatuh.“Kelly?” Jason spontan menjerit.Dia segera berlari ke depan kamar mandi untuk mengetuk pintu. “Kelly, kamu nggak apa-apa, ‘kan?”Jason sudah berteriak berkali-kali, tapi tetap tidak ada yang menjawab. Raut wajah Jason seketika berubah muram. Tanpa ragu, dia langsung mendobrak pintu.Uap mengepul dan aroma wangi dari kamar mandi berembus ke sisi Jason. Dia berjalan maju beberapa langkah, dan tampak seorang gadis sedang terjatuh di atas lantai. Si gadis tidak mengenakan apa pun. Kulitnya sangat putih dan rambutnya juga sangat hitam. Jason pun tertegun ketika melihatnya.Namun Jason tidak menunda waktu lagi, dia segera berjalan maju untuk menutup kran air, kemudian menggendong gadis dari atas lantai.Reaksi pertama Jason ketika melihat Kelly adalah gadis ini kurus sekali!Tapi tubuhnya tergolong bagus ….Saat ini pikiran dan napas Jaso
Jason mengangguk. “Oke!”Dokter Derrick berkata lagi, “Demamnya akan segera turun. Nanti dia akan keringatan, Pak Jason siapkan handuk hangat, bantu lap keringatnya.”“Oke, aku tahu!”Sebelum Dokter Derrick berpamitan, dia berpesan lagi bagaimana mengonsumsi obat dan mengajari Jason bagaimana mencabut jarum infus. Jason pun menghafalnya dengan serius.Ruangan kamar seketika kembali hening. Jason kembali ke kamar, duduk di samping ranjang, lalu menyelimuti Kelly. Kelly terlihat tidur dengan sangat nyenyak. Sambil menunggu cairan infus habis, dia pun duduk di sofa samping untuk beristirahat.Jason merasa dirinya baru saja memejamkan matanya, dia pun terdengar ada suara dari sisi ranjang. Jason perlahan membuka matanya, dia yang awalnya merasa linglung seketika menjadi sadar.Kelly baru saja selesai infus dan sekujur tubuhnya keringatan. Dia merasa selimutnya terlalu tebal dan tidak begitu nyaman. Jadi dia pun langsung menyingkirkan selimutnya.Saat ini Kelly tidak memakai apa-apa, dan d
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia