Share

Bab 54

Penulis: Musim Gugur
Di lantai satu adalah perjamuan dengan gaya barat. Tamu yang berada di sana, rata-rata masih berusia muda. Di dalam aula utama di lantai satu, telah dipasang musik klasik. Ada tamu yang sibuk mengobrol, juga ada yang menari di tengah aula. Beberapa tamu yang sempat melihat ke arah pintu masuk, langsung sibuk bertanya kepada teman mereka, siapa sebenarnya gadis yang mengenakan gaun hitam yang baru saja masuk itu?

Sonia yang tidak terbiasa menggunakan sepatu hak tinggi, begitu duduk di atas sofa, dia pun tidak ingin pergi ke mana pun lagi. Ranty yang tahu bahwa sahabatnya ini menyukai makanan manis, perempuan itu pun langsung membawakan setiap jenis makanan manis untuk Sonia. Hingga akhirnya, di depan Sonia terdapat satu piring besar yang berisi aneka macam kue dan juga dua gelas koktail.

Sementara itu, Sonia yang seharian ini sibuk dan baru sempat memakan sedikit camilan ketika sedang merias wajah, tentu saja saat ini dia sudah merasa sangat lapar. Perempuan itu pun langsung melahap hid
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 55

    Ranty pergi menari, di atas sofa hanya tinggal Sonia seorang diri. Perempuan itu menemani Tandy bermain sebentar, lalu tiba-tiba tercium aroma parfum yang sangat kuat berada di sekitar mereka. Sonia menoleh dan melihat Siska.Pacar dari Reza? Atau salah satu dari kekasih Reza? Siska mengenakan gaun berwarna biru dongker dengan model punggung yang terbuka dan butiran berlian menghiasi gaun tersebut. Perempuan itu tersenyum lebar sambil menyapa Sonia, “Halo Sonia.”Sonia dan Tendi langsung menghentikan permainan mereka dan membalas Siska dengan sopan, “Halo Siska!”Siska yang kembali mengandalkan kemampuan Victor Entertainment, tampil sebagai seorang tamu di sebuah acara variety show dan menjadi terkenal.Sikapnya yang sekarang, jauh lebih ramah daripada sikapnya yang sebelumnya. “Aku tadi melihat Pak Reza, apa Sonia tadi datang bersama Pak Reza?” tanya perempuan itu sambil tersenyum.Sore tadi, Sonia meneguk empat sampai lima gelas bir, sekarang dirinya sendiri merasa tidak terlalu ena

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 56

    “Ayo pulang!” Reza juga mengulurkan tangannya.Pria itu sangat tinggi hingga menutupi cahaya lampu yang ada di atasnya, menyisakan beberapa berkas cahaya tipis yang menimpa wajah pria itu. Namun, cahaya tipis itu malah membuat garis wajah Reza yang sempurna semakin terlihat jelas. Raut wajah yang hangat dan tenang tanpa emosi seperti biasanya.Saat itu, musik sudah berganti menjadi lagu yang lebih bersemangat. Detak jantung perempuan itu juga ikut melompat mengikuti irama musik di belakangnya. Mungkin karena Sonia telah minum terlalu banyak, sehingga jantungnya berdetak lebih cepat daripada biasanya.Pria yang telah mengajak Sonia untuk menari itu, mengenal Reza. Pria itu pun tersenyum mengangguk dengan sopan, lalu pergi.Sonia memegang tangan Reza, perempuan itu bangkit berdiri dan berjalan keluar mengikuti langkah Reza dengan samar-samar.Baru berjalan beberapa langkah, sepatu hak tinggi milik Sonia pun miring, dia pun langsung jatuh ke bahu Reza.Reza langsung merangkul pinggang Son

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 57

    Ponsel yang diletakkan Sonia di atas kursi, tiba-tiba menyala. Di atasnya, masuk sebuah pesan WhatsApp dari Ranty, “Sayang, kamu dijemput sama Reza, yah? Selamat bersenang-senang.”Akan tetapi tidak ada orang yang memedulikannya, sehingga layar ponsel Sonia pun dengan cepat kembali menjadi gelap.Mobil yang mereka kendarai memasuki perkotaan dengan cepat. Setengah jam kemudian, mobil itu pun memasuki parkir bawah tanah dari Imperial Garden. Reza memeluk Sonia turun dari mobil dan langsung menaiki lift.Setelah sampai di atas dan masuk ke dalam rumah, tanpa sempat menyalakan lampu, Reza langsung meletakkan perempuan itu di atas meja bar dan kembali menciumnya. Ciuman membara milik pria itu menyebar, dari samping wajahnya hingga ke bawah telinga Sonia. Tiba-tiba saja pria itu bertanya dan mengeluarkan suaranya yang memikat, “Apa yang kamu bicarakan dengan Siska?”Sonia menarik napas dalam-dalam, mencoba kembali mengingat-ingat pembicaraan mereka dan berkata dengan pelan, “Dia tanya apak

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 58

    Keesokan harinya, ketika Sonia bangun, hari sudah terang. Reza tidak ada dan dia sendirian di tempat tidur.Ketika dia turun dari tempat tidur untuk mencari pakaiannya, pahanya bergetar. Dia hampir terjatuh. Dia menghela napas, merasa seolah telah kembali ke masa di mana dia mengikuti pelatihan intensif.Dia mengira Reza sudah pergi, jadi dia membuka pintu dan keluar dari kamar. Namun, dia melihat pria itu duduk di kursi yang ada di balkon dengan secangkir kopi di tangan, sambil melihat komputernya.Reza berpakaian kasual, terlihat tampan dan berwibawa seperti biasa, bahkan lebih energik dari kemarin.Reza mendengar suara dan menoleh. Sonia pun menyapa sambil tersenyum, “Selamat pagi, Pak Reza!”Setelah dia mengatakan itu, dia baru menyadari bahwa suaranya agak serak. Tiba-tiba, telinganya terasa panas. Dia pun berhenti tersenyum karena malu.Ekspresi Reza normal, seolah tidak menyadari rasa malu yang Sonia rasakan. Dia berkata dengan lembut, “Aku sudah pesan sarapan. Kamu mandi dulu,

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 59

    Hana tampak canggung. Dia berkata sambil mencibir, “Dulu aku selalu dapat nasihat dari Tante setiap ada kesulitan, jadi aku ingin menanyakan pendapatnya juga kali ini.”Tandy berkata dengan acuh tak acuh, “Lalu nanti kalau kamu mau menikah, apa kamu masih akan bertanya pada nenekku?”Hana tersipu dan melirik Reza dari ujung matanya, lalu berkata, “Tentu saja!”Tandy menghela napas, “Kalau begitu, hati-hati saja. Nenekku paling suka orang yang bermain biola di bawah jembatan. Bisa jadi kamu akan dijodohkan dengan orang itu.”Hana, “....”Sonia menahan senyum dan memasukkan sayuran ke mulutnya.Reza sekilas tersenyum kecil, lalu berpura-pura marah, “Anak kecil nggak boleh bicara waktu makan.”Ekspresi di wajah mereka semua berbeda-beda, tetapi hanya ekspresi Hana yang paling masam.Setelah hening sejenak, Hana berbicara lagi. Kali ini, dia hanya berbicara dengan Reza, “Reza, temanku membuka klub malam. Aku sudah pernah pergi ke sana dan dekorasinya cukup bagus. Gimana kalau kita ke sana

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 60

    Cuaca di Jembara sudah mulai memanas di bulan Mei. Semester akan segera berakhir dan mahasiswa di Jembara University semakin sibuk.Siswa semester akhir sibuk mencari pekerjaan, mempersiapkan diri untuk sidang skripsi dan sibuk mengucapkan selamat tinggal, sedangkan Sonia dan teman-temannya juga sibuk mempersiapkan diri untuk ujian dan magang.Pada Kamis malam, kelas Sonia akan mengadakan pesta. Hari itu adalah hari ulang tahun ketua kelas mereka dan kebetulan adalah saat yang tepat bagi semua orang untuk bersantai dan menghilangkan stress yang timbul karena belajar akhir-akhir ini.Saat makan siang, Yeni bertanya kepada Sonia apakah dia akan pergi malam ini?Dia berkata dengan bersemangat, “Kali ini ketua kelas kita yang traktir. Tempat kumpul kita malam ini di Kasen. Aku nggak pernah pergi ke Kasen, jadi aku harus pergi.”Sonia memasukkan cabai ke dalam mie dengan menggunakan sendok dan berkata pelan, “Aku nggak pergi.”“Setiap kali ada acara kelas, kamu selalu nggak ikut. Aku tahu k

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 61

    Wanita itu memandang Yeni. Matanya merah dan air mata mengalir turun di wajahnya, seolah-olah dia yang di-bully.Beberapa orang di sekitar datang untuk melerai pertengkaran, menarik Yeni, dan menghibur teman perempuan mereka yang menangis itu.Sonia memegang tangan Yeni dan berbisik, “Duduklah, jangan bersikap impulsif.”Yeni mendengus dingin, “Aku sangat muak dengan perempuan gatal yang sok baik.”Wanita yang menangis itu pergi. Teman-teman lainnya membujuk Yeni, “Vero kalau bicara memang begitu. Sonia jangan diambil ke hati, ya. Yeni, kamu juga jangan marah lagi!”Sonia terlihat tidak terganggu dengan hal itu, lalu menyuruh Yeni untuk lanjut bermain dengan yang lainnya dan jangan sampai hal ini memengaruhi suasana hatinya.Semua orang membuat suasana di tempat itu kembali hidup dan bersiap apa yang barusan terjadi hanyalah hal yang tidak penting.Untungnya, ruangan itu sangat ramai dan terbagi menjadi beberapa kumpulan, sehingga orang-orang lain tidak menyadari apa yang terjadi di si

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 62

    Reza melirik pria itu dan berkata, “Jangan jadi pengecut. Kamu juga bisa.”Jason menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, lalu menghela nafas, “Aku sudah tua, sudah aku kehilangan sikap impulsif yang kumiliki ketika masih muda dulu. Kadang-kadang, ketika aku melihat wanita di tempat tidur, aku merasa mereka semua sama.”Reza berkata dengan tenang, “Harganya kan beda!”Jason tertawa keras.Setelah kedua orang itu pergi, perhatian Andre kembali tertuju pada Sonia, “Bagaimana perasaanmu melihat aku dan Melia jadian? Apa kamu menyesal? Kalau kamu menyesalinya, kita ....”“Andre!” Sonia memotongnya, “Apa aku harus memanggil Melia?”Andre menatapnya dengan kaget. Sorot matanya terlihat terluka dan tidak percaya, “Sonia, apa kamu nggak punya perasaan?”Ekspresi Sonia menjadi muram. Dia seperti melihat sosok seorang wanita melalui pria yang terluka itu. Wanita itu menjambak rambutnya, membantingnya ke dinding, dan memarahinya, “Kamu bodoh, ya? Sebenarnya apa aku benar-benar yang melahirkanmu?

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2127

    Tiba-tiba Morgan bertanya, “Kenapa kamu tidak pacaran?”Theresia tertegun oleh pertanyaan Morgan. Dia mengangkat kepalanya dengan perlahan, lalu berkata, “Seleraku jadi tinggi gara-gara kamu. Aku takut orang lain nggak sanggup.”Morgan terdiam.Ternyata Theresia sudah berbeda dengan yang dulu. Dia berubah menjadi lebih pemberani. Setiap ucapannya membuat Morgan tidak bisa berkata-kata. Hanya saja, dia tetap berbicara dengan begitu serius dan lugu, membuat Morgan tidak tega untuk mengomelinya.Usai berbicara, Theresia pun tersenyum. Dia tidak berbicara lagi, melainkan menunduk untuk menyantap makanannya dengan tenang.Selesai makan, Theresia menyeduh secangkir teh untuk Morgan, kemudian menyeduh secangkir kopi untuk dirinya sendiri.Meski aroma kopi dan teh bercampur aduk, aromanya tetap terasa nyaman.Theresia duduk di atas pangkuan Morgan, lalu melingkari lehernya. “Aku nggak ingin ngapa-ngapain hari ini, cuma ingin temani kamu saja, ya?”Terdengar nada manja dalam suaranya, seperti s

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2126

    Reza mengusap wajah Sonia. “Semoga saja yang dia harapkan itu anggota keluarga, bukan uang. Semoga juga dia bisa memahami maksud kalian, bisa mempertahankan pemikiran awal, tidak terbuai dengan kekayaan.”Sonia menggigit bibirnya dengan perlahan. “Semoga saja dia nggak seperti itu. Hanya saja, aku juga bakal lebih hati-hati.”“Kalau begitu, kita amati selama beberapa saat dulu. Seandainya Hallie memang pantas untuk disukai Tuan Aska, masalah cucu kandung atau bukan juga bukan masalah. Seandainya dia tidak pantas, beri dia sedikit uang sebagai tebusan saja.”Sonia mengangguk. “Semuanya tergantung dengan nasibnya sendiri.”Mereka berdua selesai mengobrol masalah Hallie. Reza memeluk Sonia. “Pergi mandi dulu, lalu sarapan. Aku sudah telepon Bi Rati. Dia lagi masak yang enak-enak buat kamu.”Sonia memeluk Reza. “Aku juga merindukan Bibo!”Reza tersenyum tipis. “Sepertinya kamu tidak pernah merindukanku.”“Apa aku nggak pernah mengatakannya? Seingatku, aku sering mengatakannya berkali-kali!

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2125

    “Sudah hampir pukul sembilan!”Sonia mengerutkan keningnya dengan kesal. “Tadinya aku berencana bangun pagian untuk pergi ke rumah. Tandy sudah hampir ujian akhir semester. Aku ingin memeriksa bagian mana yang ketinggalan, biar bisa beri bimbingan belajar buat dia.”Sonia menengadah kepalanya menatap Reza, lalu berkata dengan tersenyum, “Aku ini bukan guru bimbel yang bertanggung jawab. Untung saja Kak Diana nggak marah.”Reza mencubit pipi Sonia. “Kamu itu guru bimbel yang direkrut dengan susah payah. Meski dia marah, dia juga bisa memendamnya saja.”“Kamu malah berani ngomong lagi! Dia melakukannya juga demi kamu!” dengus Sonia dengan ringan.“Kalau begitu, demi balas budi kepada Kak Diana, aku pergi ajari Tandy saja?”Sonia kepikiran dengan gambaran paman dan keponakan yang sedang mengajar dan belajar itu. Tiba-tiba dia tertawa.Reza menggendong Sonia. “Hari ini kita tidak pulang. Kamu sudah sibuk gara-gara masalah Hallie. Hari ini kita tidak usah melakukan apa-apa, kita kembali ke

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2124

    “Jangan kemari. Kalau tidak, kalian bukan hanya tidak bisa dirawat di rumah sakit saja, kalian bahkan tidak bisa tinggal di Kota Jembara lagi!” Nada bicara Reza terdengar datar. “Aku sudah cukup memberi kalian muka dengan membiarkan kalian tinggal di Kota Jembara. Seharusnya kamu mengerti!”“Aku mengerti! Aku mengerti!” Hendri berkata, “Aku tahu apa yang sudah aku lakukan. Aku mengerti kalau kamu berbelas kasihan kepada kami!”“Kalau kamu mengerti, mohon jauhi Sonia. Jangan ganggu dia lagi!”“Tuan Reza!” Hendri berkata dengan buru-buru, “Waktu itu aku mengantar Sonia untuk melakukan pernikahan bisnis dengan Keluarga Herdian. Sekarang hubungan kalian sebaik ini. Aku tergolong telah berbuat baik. Bisakah dilihat dari masalah itu, kamu membantuku sekali lagi?”Kening Reza berkerut. Dia berkata dengan suara dingin, “Kenapa Sonia bisa punya ayah sepertimu!”Hendri sungguh merasa malu. “Aku tidak menjadi seorang ayah yang baik. Aku sungguh bersalah pada Sonia. Aku berharap kelak aku memiliki

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2123

    “Meskipun jelek, aku tetap menyukainya!” Reza memeluk Sonia ke dalam pelukannya. “Aku tahu masalah hari ini di luar dugaan, tapi kalau kejadian ini terulang lagi, aku berharap kamu tidak maju ke depan lagi!”Bagaimana kalau barang itu adalah bom? Siapa tahu ….Sonia memiringkan kepalanya bersandar di pundak Reza. “Waktu itu, aku nggak berpikir terlalu banyak. Cella menargetkanku. Nggak mungkin aku melibatkan Hallie.”“Cella memang bodoh. Padahal dia tahu alasan Keluarga Tamara bisa menjadi seperti sekarang, dia masih saja berani untuk tidak melepaskanmu!” Tatapan Reza kelihatan dingin. “Dia itu takut aku akan melupakannya. Bagus juga dia bisa datang, aku tidak akan melepaskannya lagi!”Sonia tidak menganggap masalah Cella. “Cukup usir dia dari Kota Jembara saja. Jangan kotori tanganmu demi dia.”“Aku akan mengatasinya!” Reza mengecup wajahnya. “Tidurlah!”Sonia berbaring di atas ranjang. Reza juga ikut berbaring di sisinya. Dia meniup punggung tangan Sonia sembari merangkul Sonia ke da

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2122

    Aska memelototinya. “Saat siang tadi, kamu bilang kamu bisa mengambil keputusan!”Jemmy berkata dengan lantang, “Kamu malah percaya sama omonganku agar kamu menemaniku main catur?”Aska terdiam membisu.Jemmy tersenyum. “Jujur saja, kamu juga tahu sendiri temperamen Morgan. Apa kamu tidak takut Hallie akan menderita nantinya?”“Tidak takut. Aku merasa tenang bisa menikahkannya dengan keluargamu!” balas Aska.“Kamu baru saja menemukan Jeje. Sekarang kamu malah buru-buru ingin menikahkannya. Sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan?” Jemmy tersenyum dingin.Aska segera berkata, “Aku hanya ingin menetapkannya saja. Tentu saja aku tidak buru-buru dalam soal pernikahan.”“Tenang saja, cucuku itu masih belum punya pacar! Biarkan Julia pulang dulu, tes DNA lebih penting!” balas Jemmy.Saat mengungkit soal Julia, Aska pun tidak berbicara lagi.Di sisi tangga, Hallie yang sudah mengganti pakaian baru dan hendak menuruni tangga kedengaran perbincangan mereka berdua. Dia menggigit bibirnya dan ke

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2121

    Setelah tiba di bawah gedung apartemen, Theresia mengambil tasnya dan menuruni mobil. “Mengenai isi perbincangan hari ini, aku akan suruh anggotaku untuk memasukkannya ke dalam kontrak. Saat hari Senin nanti, aku akan kirimkan kontrak perpanjangan untuk kami. Setelah kamu baca dengan saksama, kamu baru kirim kembali kepadaku.”“Baik!” Roger tersenyum lembut.Roger ikut menuruni mobil. Dia melihat wanita yang sedang berpamitan dengannya, lalu spontan berkata, “There, kita sudah kenal selama ini. Seharusnya kamu mengerti perasaanku kepadamu, bisa tidak kamu beri aku satu kesempatan?”Roger mengeluarkan sebuah cincin berlian dari dalam sakunya. “Cincin ini sudah lama bersamaku, tapi aku nggak punya keberanian untuk mengutarakan perasaanku. There, hari ini mungkin aku sedikit gegabah, tapi aku pasti bukan impulsif!”Cuaca hari ini sangat dingin. Lampu jalan memancarkan cahaya dingin, memancar ke atas berlian. Bahkan, berlian itu juga terasa sedikit dingin.Theresia berkata dengan suara lem

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2120

    Morgan mengangguk. “Kalau begitu, kita pulang dulu!”Sonia berpesan, “Jangan beri tahu Kakek!”“Aku mengerti!” balas Morgan, lalu membalikkan tubuhnya pergi mengendarai mobilnya. Hallie berpamitan dengan Sonia, Theresia, dan yang lain, kemudian memasuki bangku samping pengemudi.Saat Theresia melihat mobil berjalan pergi, dia mengalihkan pandangannya, lalu bertanya pada Sonia, “Apa tanganmu sakit?”“Nggak sakit lagi. Hanya luka kecil saja. Kamu juga cepat pulang sana!” Sonia tersenyum tipis.Theresia berkata dengan khawatir, “Cella memang gila. Meski dia telah dibawa ke kantor polisi, dia juga nggak akan ditahan terlalu lama. Kamu sendiri mesti lebih hati-hati. Orang seperti itu biasanya akan melakukan hal tanpa memperkirakan akibatnya.”“Aku akan melakukannya!” balas Sonia.“Kalau begitu, aku pergi dulu!” Theresia melambaikan tangannya kepada Sonia. Dia memalingkan kepalanya melihat Roger. “Ayo, kita pergi.”Reza baru kembali dari menelepon. Dia berkata pada Sonia, “Kita ke rumah saki

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2119

    Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status