Sonia mengangkat alis. Pihak yang diuntungkan dari kejadian ini memang adalah Gina dan tim produksi film.“Biarkanlah mereka bertengkar. Siapapun yang kena getahnya, aku tetap senang!” ujar Ranty dengan bersemangat.Sonia tersenyum dan berkata, “Nggak ada kerjaan di hari Senin?”“Ada berita yang membahagiakan pagi-pagi sekali. Aku harus memberitahu kamu secepatnya, dong!” Ranty tertawa dan berkata, “Oke, aku mau rapat. Bye, sayang!”Sonia juga menutup telepon, menenangkan diri dan bekerja dengan serius.***Memang bukan tim Siska yang membuat artikel-artikel itu. Akun Twitter-nya diserang sekarang. Dia juga sangat kesal dan bingung.Manajernya menelepon ke mana-mana, sibuk mencari orang untuk menghapus dan mengontrol komentar.Pihak perusahaan menelepon Devi dan menanyakan apa yang terjadi.Devi merasa dituduh. “Artikel itu bukan kami yang buat. Siska difitnah!”Thomas berkata di telepon, “Perusahaan menghentikan semua pekerjaan Siska untuk sementara dan menyuruhnya menulis di Twitter
Di gedung perkantoran Gunawan Group.Sebelum pulang kerja, Luna memberikan sebuah gambar pada Kelly dan memintanya untuk menyelesaikan rencana desain arsitektur yang belum selesai serta memeriksa datanya.Ini awalnya adalah tugas yang diberikan supervisor pada Luna. Luna ada janji malam ini, jadi dia menyerahkannya pada Kelly untuk sementara.Kelly harus lembur sampai pukul delapan lewat untuk menyelesaikannya. Dia meregangkan pinggangnya dengan ekspresi santai. Saat hendak mengemasi barang-barangnya dan pulang, dia mendengar seseorang berjalan mendekat. Sebuah suara yang familier berkata, “Sudah kuduga kamu pasti lembur lagi!”Kelly mendongak dan tersenyum malu, “Kamu juga lembur?”“Aku kembali ke kantor untuk mengambil beberapa barang, lalu melihat lampu di kantormu masih menyala,” kata Jason dengan senyuman kecil di wajah tampannya. “Ayo, aku akan mengantarmu pulang.”“Nggak perlu, aku bisa naik kereta sendiri!” kata Kelly.“Sudah jangan banyak alasan lagi. Cepat bereskan barang-bar
Kelly mengerutkan kening dan berkata, “Itu urusanmu sendiri. Nggak usah bilang padaku!”“Semua gara-gara kamu!” Yvonne mengepalkan tinjunya dan berteriak sambil menatap Kelly dengan kesal, “Kamu menyuruh Jason untuk menyuap dokter agar melakukan tes DNA, ‘kan? Kalau bukan karena kamu, mana mungkin aku menjadi seperti sekarang ini?”Kelly berkata dengan marah, “Kamu bisa jadi seperti ini semua karena salahmu sendiri! Kamu mengkhianati kakakku dan hamil anak orang lain. Kamu maunya kakakku dimanfaatkan dan menikahimu?”“Apa kamu nggak pernah memikirkan kesalahanmu sendiri?”Wajah Yvonne sangat masam dan menakutkan. “Nggak, aku nggak salah. Kalau bukan karena kamu, aku dan kakakmu sudah berdiskusi untuk menikah. Kami akan hidup bahagia!”“Kamu membenciku karena aku menggoda Jason, karena aku mengambil uang dari keluarga Alterio, makanya kamu mau membalas dendam padaku!”Kelly menggelengkan kepalanya dan berkata, “Kamu benar-benar nggak bisa diajak bicara baik-baik. Cepat keluar dari sini,
Pintu kamar tidur utama dibuka. Monica keluar dari dalam dan kaget melihat keduanya berkelahi di ruang tamu.Kelly kewalahan melawan Yvonne yang sudah gila. Dia melihat ujung pisau yang tajam semakin dekat dengannya dan mulai panik. Dia berjuang mati-matian sambil berkata, “Monica, lapor polisi. Tolong bantu aku lapor polisi!”Monica tercengang di tempat dengan linglung. Alih-alih membantu Kelly melapor polisi, dia malah tersenyum kejam, berbalik badan dan kembali ke kamarnya lalu menutup pintu dengan rapat.Kelly semakin panik ketika mendengar suara pintu ditutup. Dia merasa putus asa, seolah berada di ambang pintu kematian. Dia tidak bisa menahan tangis dan berteriak, “Tolong, tolong!”“Pergilah ke neraka!” Yvonne memelototinya dengan marah. Dia sudah gila.Kelly merasa ujung pisau itu telah menyentuh kelopak matanya. Dia menggertakkan gigi dan tanpa sadar menutup matanya. Tiba-tiba, “Buk!”Pintu ditendang terbuka. Kemudian, sosok yang tinggi dan besar bergegas mendekat.Kelly mende
“Oke!” Kelly mencium aroma enak dari tubuh Jason. Pikirannya jadi terganggu, namun dia merasa sangat nyaman.Jason membersihkan lukanya dengan pelan, kemudian menggunakan disinfektan untuk mendisinfeksinya.Saat disinfektan menyentuh lukanya, Kelly tanpa sadar mengerutkan kening. Jason juga menjadi cemas dan berkata, “Sakit?”“Nggak sakit!” Kelly mengerutkan bibirnya.Jason jadi melakukannya dengan semakin lambat dan pelan.Kulit Kelly putih dan lukanya tidak besar. Namun, luka itu membuat Jason sangat sedih melihatnya. Jason memoleskan obat dengan hati-hati dan berkata dengan suara yang dalam, “Kamu tetap harus ke rumah sakit nanti. Jangan sampai berbekas.”Kelly mundur sedikit dan berkata dengan acuh tak acuh, “Masih hidup saja sudah bersyukur! Nggak apa-apa kalau lukanya berbekas!”“Kamu nggak bisa dapat pacar nanti kalau berbekas,” ujar Jason, lalu tertawa kecil.Kelly berkata dengan tidak peduli, “Lagi pula, aku juga nggak berencana mencari pacar!”Jason membereskan kotak obat tad
Kelly memelototi Jason dan bergumam, “Kenapa kamu ngotot sekali hari ini?”Jason tersenyum dingin dan berkata, “Biasanya aku terlalu baik padamu!”Kelly tersipu malu, menghela napas, lalu menggigit bibir bawahnya dan mengangguk. “Baiklah!”Jason menatapnya dan tersenyum, lalu menyalakan mobil dan menyetir pergi.Keduanya kembali ke rumah kontrakan Kelly terlebih dahulu. Jason menunggu di sofa, sementara Kelly pergi ke kamar untuk mengemasi barang-barangnya.Barang Kelly tidak banyak. Panci dan wajan yang dia beli tidak akan dibutuhkan lagi, jadi dia hanya perlu mengemasi pakaian dan buku-bukunya.Hanya butuh satu koper dan satu kardus untuk membawa semua barangnya.Jason datang untuk mengambil kardus itu dan mendapati ada dua rakitan Lego berbentuk kastil di dalamnya. Yang satu adalah hadiah ulang tahun dari ayah Kelly ketika wanita itu masih kecil, dan yang satu lagi adalah hadiah dia berikan untuk wanita itu pada hari ulang tahunnya tahun ini.Melihat dua kastil itu, dia merasa aneh
Jason mengerutkan kening dan menatap Reza. “Kalau, aku bilang kalau, aku dan Kelly jadian. Kamu jadinya dianggap kerabatku atau kerabat Kelly?”Reza duduk di sofa dan berkata, “Tergantung Sonia mau jadi kerabat siapa!”“Kalau gitu nggak perlu ditanya lagi!” Jason mendengus, “Sahabat selama 12 tahun kalah dari seorang wanita! Ckck. Kalau kamu dan Sonia putus nanti, jangan nangis dan datang padaku.”Reza mengangkat alisnya dan berkata, “Jangan khawatir. Apapun yang terjadi, kami nggak akan putus!”Jason mencibir dan berkata, “Belum tentu!”Reza jelas-jelas tahu Jason sedang bercanda, tapi dia tiba-tiba merasa tidak nyaman dan bahkan kesal. Dia mengubah topik pembicaraan dan berkata, “Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Kelly kembali lagi?”Jason secara singkat menceritakan apa yang terjadi kemarin. “Untung saja aku mengantarnya pulang kemarin. Kalau nggak, aku nggak tahu apa yang akan terjadi!”Reza mengangguk pelan dan berkata, “Nggak apa-apa, jadinya Kelly jadi pindah kembali ke sini!
“Hah?” Sonia menoleh sambil menyesap tehnya.“Aku sudah memikirkannya. Karena kamu nggak mengizinkan aku menjemputmu, aku akan membelikanmu mobil, sehingga kamu nggak perlu naik kereta lagi setiap hari. Lagi pula, kamu bisa bawa mobil.”Sonia menggigit sedotannya dan berpikir sejenak. “Nggak perlu, lagi pula nggak terlalu jauh. Bawa mobil kalau macet akan lebih repot.”Reza menatapnya dan berkata, “Apa kamu nggak mau karena karena aku memberikannya padamu?”“Bukan!” kata Sonia segera.“Sonia, kamu itu pacarku. Kalau aku memberi sesuatu untukku, itu sangat normal,” kata Reza dengan lembut.Dia bisa melihat Sonia sepertinya sangat takut berutang budi pada orang lain.Sonia berkata dengan ekspresi lembut, “Aku tahu. Aku akan bilang padamu kalau aku membutuhkannya.”Reza tersenyum kecil, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Hujan semakin deras dan jalanan macet. Ketika mereka sampai di Imperial Garden, waktu sudah menunjukkan pukul enam kurang.Sonia keluar dari mobil dan melihat Porsche 911 m
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia