Sonia tersenyum. “Nggak apa-apa!”Gina membalas senyuman lembut Sonia. “Aku sudah berteman lama sama Pak Nathan. Semua anggota kru di sini juga kenal sama aku. Kalau ada masalah, kamu bisa cari aku.”“Emm, terima kasih!”“Aku lanjut syuting dulu. Nanti kita ngobrol lagi!” Gina tersenyum, mengangguk terhadap Sonia, lalu berjalan meninggalkannya.Saat hari hampir menjelang siang, Jivan yang sedang mengejar Siska datang untuk mengunjunginya, dan membawa banyak makanan untuk semuanya.Nathan menyuruh semuanya untuk istirahat sejenak. Siska menyuruh asistennya untuk membagikan makanan kepada yang lain. Seketika, Siska pun menerima pujian dari banyak orang.Sonia tidak pergi mengambil makanan. Dia berpamitan dengan Nathan, lalu pergi makan siang di luar. Kebetulan Restoran Steamboat Kuat Yandi berlokasi di sekitar Gotham. Asisten Gina membawa beberapa kue tar, buah, dan salad kemari, lalu berkata dengan kesal, “Cuma sedikit makanan saja sudah berhasil menyogok semua orang. Coba kamu lihat s
Yandi sedang memotong tahu di dalam dapur. Ketika mendengar suara Tasya, Yandi mengernyitkan keningnya, lalu berkata pada Leon yang berada di sampingnya, “Kenapa suaranya besar sekali?”Leon yang mengenakan topi koki pun tersenyum. “Namanya masih muda!”Baru saja Yandi ingin berbicara, tiba-tiba tirai dibuka dan tampak wajah indah Tasya. “Bos, itu pesanan temanku, yang cepat, ya!”“Iya!” balas Yandi dengan acuh tak acuh.Tak lama kemudian, sayuran yang dipesan Sonia sudah selesai disediakan. Tasya menyajikan panci yang berisi sup steamboat, sedangkan Yandi mengikuti langkah Tasya untuk menyajikan daging dan sayur.Saat berjalan ke depan, Tasya pun berkata dengan tersenyum, “Sonia, perkenalkan, dia bos kami, Bos Yandi!”Sonia dan Yandi saling bertatapan. Yandi kelihatan mengerutkan keningnya, sedangkan Sonia malah tersenyum sambil berkata, “Salam kenal, Bos Yandi!”Yandi tersenyum, lalu meletakkan makanan di atas meja, lalu berkata dengan nada nakal, “Kamu temannya Tasya? Kalau begitu,
“Oh!” Nada bicara Tasya terdengar sangat tulus. “Sonia, sewaktu di sekolah dulu, nilai ujianmu tinggi-tinggi, seharusnya kamu bisa dapat pekerjaan yang lebih bagus lagi. Jangan selalu kerja pekerjaan nggak tetap seperti itu.”Sonia membalas dengan tersenyum. Dia pun tidak menjelaskannya.Belum selesai Tasya menyantap makanannya, dia menyadari tamu di restoran semakin banyak saja. Dia pun lekas pergi menyibukkan diri.Selesai makan, Sonia pergi ke dapur untuk berpamitan terhadap Yandi. Dia pun berpesan, “Tasya anaknya lugu, ini juga pertama kalinya dia bekerja. Jadi, kamu mesti perhatiin dia, jangan sampai dia ditindas sama orang lain!”Yandi menyerahkan sebuah apel kepada Sonia, lalu bertanya, “Hubungan kalian bagus sekali, ya?”“Emm, bagus sekali!” Sonia mengangguk. “Pokoknya, selama dia di sini, kamu harus jagain dia.”“Iya, tenang saja!” balas Yandi dengan cepat.“Kalau begitu, aku pergi dulu!”Sonia pun meninggalkan restoran.“Tunggu dulu!” Tiba-tiba Yandi berteriak untuk menghenti
Darren menceritakan panjang lebar, seperti setelah Reza pulang dari luar negeri, bagaimana Reza memenangkan rasa kepercayaan dari petinggi Herdian Group, bagaimana Reza bisa menyingkirkan musuh dan mengukuhkan posisinya, dan betapa tegasnya Reza dalam mengambil keputusan.Jujur saja, Sonia tidak mengetahui masalah ini. Beberapa saat kemudian, setelah Darren sudah merasa capek, dia menyadari Sonia tidak menunjukkan ekspresi kagum sama sekali. Dia spontan memuji, lalu berkata, “Sonia, kamu beda sama cewek-cewek lain!”“Apanya yang beda?” tanya Sonia.Darren berkata, “Ketika cewek-cewek dengar nama Reza Herdian, mereka pasti akan memikirkan seribu cara untuk menggodanya.”Sonia membalas, “Tebakanmu salah. Aku juga suka sama dia!”Darren terdiam membisu.Beberapa saat kemudian, Darren tersenyum, lalu berkata, “Tapi kamu juga beda sama mereka!”Sonia tidak tahu bagaimana membuktikan kepada Darren bahwa dia juga sama seperti yang lain. Dia memang menyukai Reza.…Setelah Gina mengetahui ked
Darren teringat sesuatu. “Aku baru ingat! Terusan itu dibawa Kak Lidya sendiri!”Lidya adalah seorang senior, hanya saja usianya juga tidak tergolong sangat tua. Namanya langsung tenar di awal dirinya berkecimpung di dunia hiburan. Sekarang ketika Lidya menginjak usia 30 tahun, dia malah sudah tidak tenar lagi. Kali ini, Sutradara Nathan bisa memilihnya untuk memerani kakak dari pemeran utama lelaki juga karena merasa wibawanya sungguh cocok dengan tokoh itu. Berhubung Lidya diundang langsung oleh Sutradara Nathan. Jadi, dia merasa kedudukannya lebih tinggi daripada yang lain. Dia bukan hanya membawa tim perias saja, dia bahkan membawa pakaian sendiri.Darren tersenyum sinis. “Kalau nggak percaya, coba kamu tanya Kak Lidya!”Selesai berbicara, Darren bergumam, “Mungkin ini pakaian dulunya. Sekarang dia sudah gendut, makanya nggak muat lagi!”Raut wajah si asisten berubah muram. Hanya saja, dia tidak berani melampiaskannya di depan Sutradara Nathan. “Aku pergi nanya Kak Lidya dulu!”Se
Sonia tersenyum sinis. “Aku nggak merasa bersalah. Dia sendiri yang nggak hati-hati. Dia bisa dipecat juga karena ulah dia sendiri!”Tadi Sonia hanya sedang memikirkan Reza. Tadi Reza pasti sengaja kemari untuk melihatnya. Reza melindunginya dengan sangat baik. Bagaimana jika suatu hari nanti Reza tidak berada di sisinya lagi? Sepertinya Sonia akan merasa tidak terbiasa ….Darren kembali mengoceh di samping Sonia, “Jujur saja, lokasi syuting memang begitu. Orang yang kuat suka menindas orang yang lemah. Masalah seperti ini kebetulan dipergoki Pak Reza hari ini. Jadi, dia bisa bela kamu. Tapi ketika Pak Reza nggak ada di sini, kamu harus balas kalau kamu dimaki kembali!”“Emm!” Sonia mengangguk. “Nanti kalau ada waktu, aku bakal terima kasih sama dia!”“Kamu? Terima kasih? Nggak usah berkhayal, deh!” Darren tertawa. “Memangnya kamu bisa ketemu Pak Reza sesukamu? Tapi ngomong-ngomong dia baik juga orangnya.”Saat Sonia mendengar ucapan Darren, tiba-tiba Sonia menerima sebuah pesan masuk.
Gina mengangkat kepalanya sambil mengernyitkan keningnya. “Maaf, Pak Nathan minta untuk tampar benaran. Aku hanya ikut permintaan Pak Nathan saja.”Siska menundukkan kepalanya, lalu tersenyum sinis. “Dalam adegan sebelumnya, Kak Gina selalu one take. Tapi ketika syuting adegan ini, malah disuruh cut berkali-kali. Kak Gina memang ingin pukul aku, ya?”Gina melirik Siska sekilas, lalu kembali membaca skenarionya. “Aku nggak ngerti kamu lagi ngomongin apa.”“Di sini nggak ada kamera dan nggak ada reporter. Mari kita ngobrol!” Siska mencondongkan tubuhnya, lalu mengangkat-angkat alisnya sambil menatap Gina. “Kalau aku nggak salah tebak, Kak Gina nggak suka aku karena Pak Reza, ‘kan?”Sejak pertama kali bertemu, Siska merasa Gina tidak begitu menyukainya. Setelah dipikir-pikir, berita viral setelah acara malam itu kemungkinan adalah ulah tim Gina!Gina mengangkat kepalanya untuk membalas tatapan Siska. Hanya saja, ekspresinya terlihat sangat datar. “Kamu sudah berpikir kebanyakan!”“Oh ya?”
Johan pun tertegun sejenak, lalu segera bertanya, “Tentu saja! Apa yang sudah terjadi?”“Oke!” Gina mengangguk. “Kalau begitu, kamu beri tahu aku sebenarnya apa hubungan Sonia dengan Reza?”Johan terdiam.Gina mendengus dingin. “Kamu sudah tahu, ‘kan? Bahkan kamu juga lagi bohongin aku?!”“Bukan!” Johan mencoba untuk menjelaskan, “Kak Reza sama Sonia cuma main-main saja. Kak Reza bilang sendiri sama aku! Kak Gina, kamu jangan panik. Nanti Kak Reza pasti akan campakkan Sonia, dan kembali ke sisimu.”Suara Gina terdengar agak bergetar. “Maksudmu, mereka memang sudah jadian?”Johan tertegun sejenak, baru menjawab, “Iya.”“Sejak kapan?”“Aku juga nggak jelas. Aku pulangnya lebih awal beberapa bulan dari kamu. Waktu itu, Sonia masih jadi pelayan di Kasen. Kak Reza pun sering main ke sana. Aku merasa hubungan mereka berdua agak aneh. Jadi, aku nanya kakakku. Sejak itu, aku baru tahu mereka sudah jadian.”Gina menutup matanya, dan membalas dengan terisak-isak, “Ternyata kalian semua sudah tah
Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak
Saat Morgan kembali ke ruangan VIP, Reza pun telah tiba.Tadinya Hallie duduk di samping Sonia. Begitu Reza datang, dia pun langsung duduk di samping Morgan.Saat melihat Morgan telah kembali, Hallie segera berkata dengan tersenyum, “Kak Morgan, masakan sudah datang, rasanya benar-benar enak!”Morgan tidak membalas, melainkan melihat Reza. “Kapan kamu datangnya?”“Baru saja!” Reza tersenyum tipis, lalu menuangkan segelas alkohol untuk Morgan. “Arak hasil fermentasi Bos. Coba dicicip!”Sonia berkata, “Aku juga ingin minum!”Reza menuangkan setengah gelas untuk Sonia. “Cuma segini saja.”Daripada tidak ada, Sonia juga tidak boleh serakah. Dia menuangkan setengahnya ke gelas Hallie. “Sebelumnya saat di Istana Fers, aku lihat kamu jago minum. Cuaca sudah dingin. Ayo, kita minum bersama untuk menghangatkan tubuh.”Hallie tersenyum malu. “Aku itu memaksakan diriku buat minum. Sebenarnya aku gampang mabuk.”Mereka minum sembari mengobrol. Saat Reza mengobrol dengan Morgan, dia juga tidak lupa
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me