Saat ini Nathan baru tersadar dari bengongnya. Dia pun menjerit, “Cut!”Nathan melihat Sonia dengan gembira. “Sempurna sekali! Inilah yang kuinginkan!”Instruktur pun terbengong. Sonia bahkan menambahkan satu gerakan yang tidak diajarinya. Gerakannya diambil dalam sekali syuting. Sempurna!Sebelumnya instruktur bahkan sudah membimbing pemeran pengganti selama 4-5 kali. Hasil yang didapat pun tidak seperti yang diharapkan mereka semua. Sebenarnya dia tidak memeluk harapan besar terhadap Sonia. Tak disangka, Sonia akan memberi kejutan yang begitu besar!Bahkan, artis profesional juga belum pasti bisa melakukannya.Saat ini, instruktur juga kegirangan. “Nona Sonia, kamu memang master!”Sonia tersenyum tipis. “Aku pernah belajar beberapa hari, nggak tergolong master!”“Tidak, tidak mungkin! Tanpa latihan selama belasan tahun, mana mungkin kamu bisa melakukan gerakan selancar ini!” puji instruktur.Delon yang berada di samping menepuk-nepuk pundak Darren. Dia mengelus dagunya sambil mengang
Setelah kembali ke belakang, Delon menuangkan minuman khusus untuk Sonia. “Dik, kamu hebat sekali, aku salut sekali sama kamu! Gimana kalau kamu masuk ke dunia akting saja? Aku jamin aku pasti akan membuatmu terkenal!”Sonia sudah mengganti pakaiannya. Dia sedang menyusun busana untuk syuting nanti sore. Ketika mendengar ucapan wakil sutradara, Sonia menoleh dengan tersenyum tipis. “Sudahlah, aku nggak berencana untuk jadi artis.”“Sekarang juga belum terlambat!” Delon mengikuti langkah Sonia berusaha untuk membujuknya, “Meskipun aku cuma seorang wakil sutradara, relasiku cukup luas di dunia hiburan ini. Aku jamin … aku akan buat kamu terkenal hanya dalam waktu 1 tahun. Mungkin ketenaranmu tidak akan bisa dibandingkan dengan Gina, tapi setidaknya bisa mengimbangi Siska.”Sonia masih tidak termakan omongan Delon. “Jangan buang-buang waktu lagi! Aku hanya suka desain saja, aku nggak tertarik sama akting!”“Kamu pertimbangkan dulu. Serius! Coba kamu pikirkan lagi, kalau kamu terkenal, kam
Darren berkata, “Kamu jangan tanya lagi. Pokoknya orang itu cukup hebat. Dia cukup terkenal dengan sikap arogannya. Siapa pun nggak berani untuk singgung dia!”Sonia mengangguk dan tidak bertanya lagi. Selesai menyantap buah ceri, dia segera membereskan barang bersiap-siap untuk pulang.Di perjalanan pulang, Sonia menerima panggilan dari Reza. Suara si lelaki sangatlah lembut. “Sudah pulang kerja? Aku pergi jemput kamu.”Sonia membalas dengan suara lembut, “Lagi di jalan. Bentar lagi juga sampai rumah.”“Kalau begitu, kamu pulang dulu. Nanti aku akan pergi jemput kamu. Hari ini si Bondan ulang tahun. Dia undang kita untuk rayain bersama,” balas Reza.“Oke!”Sonia mengakhiri panggilan. Dia berpikir sejenak, lalu menghubungi Ranty. Begitu panggilan terhubung, dia langsung bertanya, “Hari ini Bondan ulang tahun, dia mau traktiran. Aku seharusnya kasih apa, ya?”Sepertinya Ranty sedang mengendarai mobil. Dia pun membalas, “Kalau cowok, boleh dikasih dasi, korek api, jam tangan ….”Sonia ke
Melvin tersenyum. “Aku akan pulang besok. Nanti aku bantu kamu untuk lampiaskan amarahmu. Tak peduli siapa lelakinya, aku pasti akan suruh mereka minta maaf sama kamu!”“Emm, nanti telepon aku kalau kamu sudah sampai di Kota Jembara!”Nancy dan Melvin mengobrol beberapa saat. Saat panggilan diakhiri, tampak Sonia sudah keluar toko dengan menenteng kantong belanjaan. Dia pun melirik Sonia dengan tatapan sinis. Rasakan besok!*Saat Sonia kembali ke Imperial Garden, kebetulan Reza juga sudah kembali. Melihat Sonia sedang menenteng sebuah kantongan belanja, dia pun bertanya, “Apa itu?”Sonia menyerahkan kepada Reza. “Hadiah ulang tahun buat Bondan. Nanti kamu kasih sama dia.”Reza mengeluarkannya dan tampak isinya adalah sebuah korek api. Dia pun merasa agak cemburu. “Kamu saja tidak pernah kasih hadiah untukku. Sekarang kamu malah beli hadiah khusus untuk dia.”Sonia memiringkan kepalanya. “Kapan hari ulang tahunmu?”Reza menjawab dengan nada agak ketus. “Kamu bahkan tidak tahu kapan har
“Jangan!” Bondan berkata dengan tersenyum, “Ampuni aku, Kak Reza!”Reza tersenyum tipis. “Jangan dengarkan omong kosong dia!”“Kenapa aku jadi omong kosong?” Jason tahu mereka tidak menyembunyikan hubungan mereka lagi. Jadi, Jason pun menyindirnya, “Makan terlalu dingin nggak boleh, makan terlalu panas juga nggak boleh. Banyak sekali aturannya!”Bondan dan yang lainnya juga ikut menyindir.“Dulu kenapa kami nggak tahu kalau Kak Reza begitu pintar dalam menjaga orang!”“Itu karena belum ketemu sama Sonia!”“Kak Reza sungguh hebat! Kita semua harus banyak belajar sama Kak Reza supaya bisa dapat pacar secantik Sonia!”…Sonia merasa agak malu. Dia mengabaikan sindiran yang lain, mulai menyantap kuenya. Bondan memang terlalu baik langsung memberikan satu potong kue tar sebesar ini kepadanya.Reza berkata dengan tersenyum tipis, “Sudahlah, hari ini hari ulang tahunnya Bondan. Kalian jangan terus bahas masalah aku!”*Area sofa sana sangatlah ramai. Gina samar-samar mendengar suara tawa dari
Frida dan Kelly tidak datang. Wanita-wanita lainnya juga sedang mengerumuni Gina. Jadi, Sonia terpaksa menyendiri.Sonia bersandar di atas pagar, melihat pemandangan malam di luar sana sambil menikmati kue tar.Bondan berjalan kemari. Dia pun berkata dengan tersenyum, “Aku sudah telepon Kelly. Dia bilang dia masih ada kerjaan, nggak bisa kemari. Belakangan ini dia lagi sibuk apa, sih? Kenapa dia masih kerja di malam hari? Kerja keras sekali.”“Kelly baru saja kerja di perusahaan. Jadi, dia perlu lebih giat lagi,” balas Sonia dengan tersenyum.“Dia juga mesti jaga kesehatan. Jangan sampai kecapekan!”Sonia mengangguk. “Emm, nanti aku sampaikan kalau aku ketemu sama Kelly.”Bondan dan Sonia mengobrol beberapa saat. Ketika melihat para wanita sedang mengerumuni Gina, dia pun tahu kalau mereka semua sedang mengucilkan Sonia. Dia pun segera berkata, “Aku suruh Valencia buat temani kamu.”Valencia adalah kekasih baru Bondan.“Nggak usah,” tolak Sonia sambil menggeleng.Bondan tahu Sonia sang
Gina sedang berbicara dengan orang di sampingnya. Hanya saja, matanya refleks mengintip ke luar balkon. Tampak Reza mencium Sonia di depan publik, bahkan mengusap kepala Sonia dengan lembut. Gina tidak pernah melihat ekspresi selembut itu di wajah Reza ….Tiba-tiba Gina merasa usahanya sudah berakhir sia-sia. Memangnya kenapa kalau Gina dikerumuni orang banyak? Memangnya kenapa kalau Sonia dikucilkan? Asalkan orang itu berdiri di samping Sonia, dia seorang diri sudah sanggup mengalahkan semuanya.Kekasih Bondan, Valencia, mengambil segelas anggur berjalan ke sisi Jason.“Tuan Jason!” Si lelaki mengenakan rok ketat menonjolkan lekuk tubuhnya yang bahenol.Jason tidak tergolong asing dengan Valencia. Sebelumnya, mereka berdua pernah bertemu di sebuah pesta malam. Saat itu, Jason membawa seorang pendamping. Jika tidak, hubungan mereka berdua tidak mungkin hanya seperti sekarang ini. Mungkin … malam ini adalah sebuah kesempatan bagus.Raut wajah Jason malah terlihat agak dingin. “Nona Val
Jason tidak akan membantunya seperti dulu lagi. Sejak hari itu, mereka berdua sudah menjadi orang asing.Si kurir pengantar makanan masih terus memelas, tapi si tamu malah tidak ingin mengalah. Orang-orang di sekitar berkerumun untuk menyaksikan keramaian. Setelah mendengar kronologis permasalahan, semuanya membantu si kurir pengantar makanan, berharap si wanita bisa menerima kue tar itu.Si wanita akhirnya bersuara, tapi dia malah mengajukan permintaan yang agak mempersulit Kelly. “Telat itu salah kamu sendiri. Kuenya sudah terlalu lama di luar sana. Jadi, kamu balikin uang 50% kepadaku!”Kedua mata Kelly terbelalak. Dia menggeleng, lalu berkata, “Aku nggak sanggup untuk ganti rugi.”Kue tar ini harganya 5 juta. Kalau mesti dibalikkan 50%, itu berarti Kelly mesti mengembalikan uang 2 juta.Kelly melebarkan matanya, lalu berkata dengan menggeleng, “Aku nggak sanggup untuk ganti rugi.”“Kamu pilih sendiri, ganti rugi atau bawa pergi kuenya!” Si wanita melipat kedua tangan di depan dada,
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia