Share

BAB 60

last update Last Updated: 2025-07-04 10:18:03

“AWW!!” Jelita berteriak saat lelaki itu membanting tubuhnya dengan kasar ke kasur. Dia meringis merasakan lengannya sedikit nyeri karena terantuk pinggiran ranjang tadi. Jelita menghela napas panjang melihat kobaran kemarahan di mata Galih. Antara takut dan geli memenuhi hati Jelita. Dia ingin tertawa karena bukankah seharusnya dia yang marah memergoki Galih menjemput Amanda? Lalu, kenapa sekarang Galih yang terlihat sangat emosi?

“Kamu tidak lihat tempat, Jelita. Bisa-bisanya kamu mempermalukan aku disana tadi! Mau ditaruh dimana wajahku, apalagi tadi ada istri Farhat disana!” Galih memukul kasur hingga bergoyang. Dia meraih dagu Jelita dan memegangnya dengan kasar hingga membuat Jelita meringis kesakitan.

“Bukankah seharusnya aku yang marah? Bisa-bisanya di sela jam kerja kamu menyempatkan diri menjemput Amanda di salon. Kenapa? Mau check in buat short time setelahnya?” Jelita mendorong tubuh Galih dengan kencang hingga lelaki itu mundur beberapa langkah ke belakang. Dulu, biasanya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (12)
goodnovel comment avatar
au nom de lalun
galih udah mulai meluncur ke Jurang kehancuran, abisnya suka barang seken yang haram pula tuh, padahal kalo diomongin aja mah beres ya, Jelita kita ganti gaya yok, mau gaya bebas, gaya kupu2, gaya punggung bakalan dijabanin
goodnovel comment avatar
Neiza U R
pisah rumah jelita skalian pulang ke mertuamu, galih sdh terang2an ma amanda hsrnya km bisikin aku g butuh lelaki penghianat sperti dia biar shock terap ibuat galih
goodnovel comment avatar
Siti Yunani
kena penyakit kamu galih semoga jelita kena tertular... sdh tau pelacur kok didatangi terus..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jejak Dusta di Rumah Kita   BAB 81

    “Iya, nanti kapan-kapan ya.” Galih mengelus kepala Zaky. Dia menyuapi anak lelakinya itu dengan telaten. Dia menghela napas lega karena urusan mereka selesai. Setidaknya, setelah ini mereka bisa fokus dengan kehidupan masing-masing. Masalah nafkah anak, Galih tahu kewajibannya. Rumah pun dia serahkan pada Jelita karena kedua anak mereka ikut dengan mamanya. Perjanjian mereka adalah tidak ada batasan Galih menemui anaknya. Lelaki itu bebas datang kapan saja untuk bertemu dengan mereka.Mereka berfoto bersama hari itu sebagai kenang-kenangan. Kedepan, entah kapan lagi ada kesempatan bertemu lengkap seperti hari ini. Mungkin nanti di pernikahan Bella dan Zaky. Itu juga kalau ada umur panjang. Setelah makan, mereka berpamitan. Tiwi memeluk Jelita lama dan erat. Matanya berkaca-kaca setelah kedekatan terlepas, begitu juga dengan Jelita. Mereka justru menjadi lebih dekat setelah Jelita dan Galih tidak lagi bersama.Keduanya sering berkirim pesan karena Tiwi minta dikirim foto cucunya. Sesek

  • Jejak Dusta di Rumah Kita   BAB 80

    Jelita menenangkan diri beberapa hari di Cianjur. Dia menikmati lagi waktu bersama kedua orangtuanya yang selama sebelas tahun ini tidak pernah seperti itu lagi. Setiap pulang, pasti kedua orangtuanya akan sibuk bermain dengan cucu mereka. Sementara Jelita merasa itu saatnya dia beristirahat dari rutinitas sehingga bisa me time, menikmati waktu dengan bertemu teman lama atau main ke rumah saudara.Kali ini, mereka seperti kembali lagi ke masa-masa Jelita belum menikah. Dia bahkan merasa menjadi anak kecil lagi karena begitu dimanja oleh kedua orangtuanya. Jelita bersyukur kehilangan suami tidak membuatnya kekurangan kasih sayang. Kedua orangtuanya cepat tanggap mengisi kekosongan hingga Jelita merasa hatinya penuh cinta dari orang-orang disekitarnya.Dua bulan berlalu tanpa terasa. Selama itu pula, Jelita sudah bisa menata kehidupannya kembali. Dia bahkan merasa lebih santai menjalani hari-hari setelah tidak ada Galih lagi. Apalagi, kedua orangtuanya ikut tinggal di Jakarta menemani.

  • Jejak Dusta di Rumah Kita   BAB 79

    “Allah ….” Jelita menekan dada mendengar kalimat talak yang diucapkan Galih. Sakit. Sakit benar terasa di ulu hatinya. Walau dia menginginkan perpisahan, tapi tidak dia pungkiri kalau dia terluka sangat parah atas keputusan yang sudah dia tetapkan. Dia tidak baik-baik saja saat sebelas tahun pernikahannya yang bahagia kini hanya tinggal cerita.“Pulanglah ….” Asep menatap Galih dan kedua orangtuanya setelah mereka terdiam cukup lama. Dia tidak ada waktu untuk berbasa-basi. “Maaf kalau kurang sopan, tapi anak saya sedang terluka dan butuh waktu untuk menenangkan diri. Bukan mengusir, tapi Bapak dan Ibu pasti paham kalau saat ini kami sekeluarga perlu waktu untuk berdamai dengan keadaan yang berubah sangat tiba-tiba.”Pras mengangguk maklum. Sebagai orangtua, dia mengerti perasaan mantan besannya. Lelaki itu mengulurkan tangan untuk bersalaman. Mereka berjabat tangan erat dan berpelukan cukup lama. Sungguh, sebelas tahu menjadi besan, mereka tidak pernah terlibat perselisihan. Itulah se

  • Jejak Dusta di Rumah Kita   BAB 78

    “Ssshhhh … Ssshhhhh ….” Kulsum menenangkan Jelita sambil mengelus bahu anaknya pelan, seperti yang dia lakukan saat sedang mengayun Jelita dalam buaian puluhan tahun lalu. “Tenanglah, ada Mama dan Papa disini. Kamu tidak sendiri. Apapun yang terjadi, kamu adalah putri kami. Mama dan Papa siap melakukan apapun untuk kebaikan anak kami.” Kulsum mengusap ujung matanya yang basah karena Jelita menangis seperti anak kecil yang mengadu kehilangan mainan kesayangan.Di ruang tamu, obrolan yang tadinya santai mendadak berubah hening saat mendengar raungan Jelita dari dalam sana. Wajah-wajah yang tadinya tenang, perlahan berubah tegang. Galih menunduk dalam-dalam saat mertuanya menatapnya tajam. Dia mengusap wajah dengan kedua tangan saat merasakan papanya menepuk bahunya pelan, sebagai kode sudah saatnya memulai pembicaraan.“Ayo bicara, Galih.” Pras bicara pelan saat anaknya belum juga membuka obrolan. Dia menghela napas panjang karena merasa udara menjadi pengap. “Dulu, kamu dengan berani m

  • Jejak Dusta di Rumah Kita   BAB 77

    “Aku hanya menawarkan, ya bagaimana kamu bereaksi itu jelas diluar kuasaku. Jadi, bukan aku yang salah disini, tapi kamu yang tidak bisa tegas dengan dirimu sendiri.” Amanda memberi penekanan pada setiap kata yang dia ucapkan. “Dan kalau kamu masih tetap seperti ini, masih belum belajar dari masa lalu, masih tetap tidak bisa tegas dalam menyikapi sesuatu, kamu bukan hanya akan kehilangan Jelita saja, tapi aku juga.”Amanda mengedikkan bahu saat melihat Galih menautkan alis sambil menatap dirinya. Dia berdiri dan memilih melanjutkan mencuci piring. Wanita itu akhirnya bicara kembali saat menyadari Galih terus memperhatikannya. “Iya, bukan hanya Jelita saja yang bisa pergi, aku juga punya pilihan yang sama untuk melakukannya, Galih. Jadi, tegaslah pada dirimu sendiri. Tentukan pilihan, kehilangan satu di antara kami atau kehilangan keduanya.”Galih mengembuskan napas panjang saat Amanda tidak lagi berbicara. Erangan Dery dari dalam sana terdengar samar. Lelaki itu menghela napas panjang

  • Jejak Dusta di Rumah Kita   BAB 76

    “Mukanya kusut banget dari tadi. Kamu nggak suka sama masakan aku?” Amanda bertanya sambil membereskan piring. Dia berdecak pelan melihat nasi di piring Galih masih tersisa banyak. Padahal, dia sudah capek masak berjam-jam, tapi tidak ada pujian sedikitpun untuknya hingga membuat dia merasa sia-sia saja melakukan semua. “Ada masalah di kantor?” Amanda kembali bertanya saat melihat Galih tetap diam. Galih menghela napas panjang. Kepalanya terasa berat sekali hingga membuatnya tidak nafsu makan sama sekali. “Kabar perceraianku dengan Jelita sudah terdengar sampai ke kantor. Banyak yang menyayangkan perceraian kami. Mereka mengatakan aku bodoh karena melepaskan wanita seperti Jelita demi seorang LC. Arrgghh! Mau ditaruh dimana mukaku andai mereka tahu kita sudah menikah, Manda?”“Maksudmu apa bicara begitu?” Panas dada Amanda mendengar ucapan Galih barusan. Walau dia berusaha bersabar demi bisa menjadi Nyonya Galih satu-satunya, tapi dia jelas tidak terima saat harga dirinya diolok-olok

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status