Share

BAB 95

last update Last Updated: 2025-07-17 17:41:51

Jelita mengangguk mengerti. Langit memang pernah cerita tentang kekecewaan orangtuanya saat mengetahui keputusan mantan istri Langit. Walau tahu pernikahan bukan hanya tentang keturunan, tapi sudah naluriahnya kalau mereka menginginkan cucu dari anak dan menantunya.

Akhir-akhir ini, hubungan mereka bukan hanya sebatas profesionalitas kerja lagi. Keduanya berteman hingga kadang saling cerita masalah pribadi. Sesekali, Jelita juga cerita tentang Bella dan Zaky. Sebaliknya, Langit menceritakan dilemanya sebagai anak tunggal yang memikirkan keinginan orangtuanya. Namun, disisi lain dia belum mendapatkan seseorang yang pas di hatinya karena tidak mau asal menikah saja dengan pilihan mereka.

“Mau kukenalkan dengan temanku? Kapan hari ada temanku saat masih kerja dulu baru tercerahkan dari pandangannya yang memutuskan tidak menikah. Setelah orangtuanya meninggal dan semua saudaranya sudah berkeluarga, dia merasa kesepian hingga ingin berumah tangga. Kalau berminat, nanti aku bicara sama dia.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Yielda Sofyan
maammmpuuussss.......semoga ketauan galih.....
goodnovel comment avatar
Zakiah Hijab
galih bakal nyesek banget setelah tau diselingkuhi
goodnovel comment avatar
Adfazha
Galiihh lanjutkan jgn terima penolakan gasspoll pokoke sampe rem blong... jgn biarin si ratu drama byk alesan apapun wkwkkk mode kompor meleduk biar cebong Galih bs colab sm cebong Arifin hm penisirin masa iya Galih gk cium aroma parfum Arifin emang Amandel pke brp ember parfumnya dy smpe gk tercium
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jejak Dusta di Rumah Kita   BAB 128 (Ending)

    Adiknya itu terlihat keren dengan pakaian seperti itu hingga membuat Bella mengangguk dan mengangkat jempolnya. “Ayo turun, Bella tidak sabar melihat Om Langit menjadi pengantin.” Bella terkekeh pelan saat ibunya menoel dagunya.Pulang dari umrah, Bella mantap memutuskan menolak Langit. Lelaki itu baik untuk menjadi pendamping dan baik juga untuk menjadi ayah sambung bagi kedua anaknya. Namun, Jelita merasa kalau Langit bukan jodohnya. Entah kenapa, ada perasaan tidak nyaman setiap kali berjumpa dengan Arsila tanpa sengaja. Hal itu semakin terasa karena setelah umrah, entah bagaimana dia dan Langit semakin sering bertemu dengan Arsila di tempat-tempat yang mereka datangi dan melihat interaksi mereka membuat Jelita tidak nyaman. Semua itu seolah menjadi pertanda bagi Jelita kalau akan ada yang tidak baik kedepan jika dia memaksakan saat di hati masih ada ganjalan.“Terima kasih, Zaky, Bella.” Langit tersenyum lebar saat menerima buket bunga yang sengaja mereka bawa. Lelaki itu lalu me

  • Jejak Dusta di Rumah Kita   BAB 127

    “Aku juga minta maaf karena tidak bisa menjadi suami yang baik untukmu dulu. Maaf juga karena sudah sering menyusahkanmu bahkan setelah semua kesalahanku padamu. Aku janji akan hidup lebih baik seperti ucapanmu, demi semua orang yang mengharapkan kesembuhanku.”Hari itu, mereka berdamai dengan takdir yang sudah digariskan bahkan jauh sebelum mereka dilahirkan. Ruangan itu menjadi saksi, tumpahnya air mata atas kesakitan di masa lalu sekaligus juga menjadi titik awal harapan hidup yang baru.Setahun berlalu cepat. Hari itu, Jelita tersenyum lebar saat pembagian raport di sekolah anaknya. Zaky yang tidak pernah serius dalam belajar kalau di rumah juga malas-malasan les pelajaran seperti Bella ternyata menjadi juara kelas. Hal itu jelas menjadi kejutan yang menyenangkan baginya. Dia bahkan sampai bertanya berkali-kali pada wali kelas anaknya kalau-kalau salah menulis nilai.“Sebagian anak memang dilahirkan dengan kelebihan masing-masing, Bu Jelita. Kalau kakaknya dulu, bakatnya di bidang

  • Jejak Dusta di Rumah Kita   BAB 126

    “Satu … dua … tiga ….”Pintu kamar Galih akhirnya terbuka setelah lima kali didobrak. Pras langsung melepaskan meja kayu yang tadi dia gunakan bersama tetangga untuk membuka paksa pintu kamar anaknya. Mendengar keributan di dalam tadi, dia langsung berlari keluar karena khawatir Galih akan berbuat nekat lagi. Setelah keluar dari rumah sakit dan mengetahui kalau tangannya tidak berfungsi, Galih memang jadi lebih pendiam dan banyak melamun.“Astaghfirullah, bantu angkat, Pak!” Ketua RT yang tadi ikut membantu mendobrak pintu kamar langsung berlari bersama Pras dan yang lainnya menghampiri Galih yang terkapar di lantai. Darah membasahi keramik putih karena Galih memotong urat nadi di tangannya. “Astaghfirullah ….” Ketua RT berkali-kali mengucap istighfar. Dia berusaha menguatkan hati mengangkat Galih ke mobil walau tubuhnya gemetar hebat.Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Tiwi menangis sambil menekan kain di tangan anaknya agar darah tidak terus mengalir. Wanita itu mengelus wajah

  • Jejak Dusta di Rumah Kita   BAB 125

    Penghuni sel yang lain melambaikan tangan pada Amanda. Ini tahun ke delapannya di penjara. Dia yang paling lama disana dibandingkan dengan dua yang lainnya. Mereka bertiga mengeluarkan uang cukup besar agar Amanda ditempatkan di sel mereka. Sudah menjadi rahasia umum kalau anak baru akan menjadi rebutan penghuni sel lain yang sudah tahunan dan sudah jarang dijenguk keluarga.Alasannya karena anak baru biasanya masih sering dijenguk dan dibawakan makanan. Artinya, mereka bisa ikut mencicipi variasi makanan selain yang disediakan oleh pihak LP yang seringnya tidak ada rasa. Apalagi, yang dipenjara ini simpanan pejabat. Mereka jelas mempunyai ekspektasi tinggi kalau Amanda akan sering mendapat asupan makanan dari keluarganya sehingga mereka ringan saja merogoh kocek cukup dalam agar Amanda bisa berada satu sel bersama mereka.Namun, harapan hanya tinggal harapan. Jangankan makanan, sejak pertama kali datang, Amanda bahkan baru dibesuk dua kali dengan hari ini. Itupun berakhir dengan dera

  • Jejak Dusta di Rumah Kita   BAB 124

    Amanda meraih buku catatan kecil yang diberikan oleh Tiwi. Dia menuliskan alamat tantenya yang dia sendiri tidak yakin akan menerima kehadiran Dery. Wanita itu menutup wajah dengan kedua tangan saat menyerahkan buku itu kembali. Tangisnya kembali pecah saat Tiwi mengelus bahunya pelan. Dia menghela napas panjang saat Tiwi dan Pras berpamitan pulang. Wanita itu ikut berdiri dan berusaha mengendalikan kesedihannya.“Boleh peluk, Bu?” Amanda bertanya dengan suara lemah. Dia menumpahkan tangis saat Tiwi memeluknya erat. Sejak ditangkap, menjalani proses sidang hingga hari ini dipenjara di LP khusus wanita, baru kali ini dia mendapat tempat mencurahkan perasaan. “Maafkan saya kalau membawa petaka dalam kehidupan anak Ibu dan Bapak. Tolong, kalau ada doa buruk, tujukan saja pada saya agar Dery tidak ikut menanggungnya juga.”“Sudah ….” Tiwi memijat bahu Amanda saat melepaskan pelukan, berusaha menguatkan wanita itu. “Semua sudah berlalu. Semoga saja apa yang terjadi pada kamu dan Galih saat

  • Jejak Dusta di Rumah Kita   BAB 123

    Jelita menunduk tersipu saat halaman samping itu ramai oleh suara tawa orangtuanya dan orangtua Langit. Wanita itu berdecak pelan saat melirik Langit yang justru ikut tertawa bersama mereka, seakan membenarkan semua. Dia menghela napas panjang, berusaha mengendalikan diri agar tidak terlihat memalukan karena salah tingkah.“Mereka dekat sudah lama. Kami lihat, begitu-begitu saja tidak ada ujungnya. Kami pikir, alangkah baiknya andai Jelita dan Langit bisa memperjelas status mereka. Keduanya juga bisa fokus dengan usaha dan tidak sungkan kalau harus keluar berduaan terus-terusan.” Awan kembali berbicara setelah tawa mereka reda. “Sebagai orangtua, kami juga berharap demikian, Pak Awan. Apalagi, kami lihat sendiri Langit selama ini sopan dan bisa mengambil hati Bella dan Zaky. Insya Allah, calon pendamping yang baik.” Asep menanggapi. Dia memperhatikan Jelita yang lebih banyak menunduk sejak tadi. “Namun, semua kami serahkan pada Jelita. Apapun keputusannya, insya Allah itu yang terbai

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status